Restoran ini udah kurang lebih setahun ada di kota saya, kalau nggak salah tepatnya bulan Ramadhan tahun lalu. Berhubung lokasinya juga nggak terlalu jauh dari rumah, dan nggak afdol rasanya kalau saya yang pecinta kuliner ini belum pernah mampir ke sini, yah akhirnya kami coba deh bersantap malam di sini ^_^
Sebelum saya bahas tentang cita rasa makanannya, saya bahas tentang eksterior dan interior restorannya dulu yah (gaya bingiiits :D)
Restoran tampak dari luar depan
Dari luar, restorannya tampak biasa saja, karena dulunya ini sebuah rumah. Parkirannya juga tidak terlalu luas, sehingga nggak heran banyak kendaraan, khususnya roda empat yang parkir di pinggir badan jalan.
Salah satu area lesehan
Seperti kebanyakan restoran lainnya yang ada di Pekanbaru, di Roso Lawas ini ada tempat lesehan dan ada juga yang menggunakan kursi. Kami memilih untuk duduk lesehan. Tempatnya nyaman, dengan nuansa lawas. Di dinding hampir di setiap ruangan, terdapat foto-foto jadul, dan yang paling saya kenali adalah berbagai macam pose foto Presiden pertama kita, Soekarno. Apa restoran ini punyannya sedulur Soekarno yak hehehe...
Dapur terbuka
Di sini, dapurnya terbuka, sehingga kita bisa melihat langsung bagaimana mereka memasak. Walaupun terbuka, tapi nggak membuat para pengunjung merasa pengap.
Selanjutnya, kita bahas menunya yak
Buku menu
Menu di sini komplit, ada seafood juga, pokoke macem-macem deh
Nai lagi serius pilih menu
Daaaaaaan... pesanan kami adalah...
Ini pilihan Nai, Es sarang burung walet
Ayam Jingkrak, yang pedesnya bikin pengen ngejingkrak-jingkrak
I fu tahu seafood
Udang goreng tepung
Cita rasanya, uenaaaaaak tenan.Walaupun harganya masa kini, tapi sesuailah. Cuma yang nggak asyik, air putih yang di gelas, kita kudu bayar bo', 2ribu pergelas. Biasanyakan gratis yak, kecuali air mineral gelas or botol. Besok-besok, pengen nyoba menu yang lain aaaaah... ^_^
He eh.....
BalasHapusHarganya sekitaran berapa?
BalasHapus