17 Maret 2016

Seminar Pendidikan Islam "Mewujudkan Pendidikan Berbasis Aqidah Islam"


Bismillah...

Hari minggu lalu, tanggal 13 Maret 2016 adalah hari paling galau *melebay :D
Di hari itu, pengennya saya punya ilmu membelah diri *berasa amoeba :D
                           
Apa pasal? karena di hari itu banyak banget acara keren yang pengen saya datangi semuanya. Banyak orang kece yang datang di bumi Lancang Kuning ini, ada Tere Liye yang akan membedah novel kerennya yang berjudul Rindu, ada Helvy Tiana Rosa yang bahas plus nobar film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP), ada Astri Ivo di seminar pendidikan islam, dan ada Dr. Amir Zuhdi pakar neurosains for parenting and teaching.

Seandainya saja seluruh acara tersebut nggak bentrok waktunya, bakal saya ikuti semua, nggak papa deh seharian, demi borong ilmunya :D *ambilkalkulatorngitunguangtiketnya hihihi...


Tapi, setelah menimbang banyak hal dan lalu saya memutuskan untuk memilih datang ke acara  Seminar Pendidikan Islam "Mewujudkan Pendidikan Berbasis Aqidah Islam" yang menghadirkan Bunda Astri Ivo sebagai salah satu pembicaranya. Alasannya:
  • Tema seminarnya pas banget dengan pengetahuan yang ingin saya dapatkan, tentang pendidikan berbasis aqidah islam. Bekal penting banget buat mendidik kedua putri saya. Sejalan dengan visi kami sebagai orang tua.
  • Tempat diadakannya di Aula Masjid Agung An-Nur Pekanbaru, nggak cuma nyaman buat peserta, tapi juga ada ruang tunggu buat anak-anak.
  • Tiketnya memang lebih mahal dibandingkan acara lain yang saya sebutkan di atas, tapi itu udah plus buku parenting yang ditulis oleh Bunda Astri Ivo *nggakperlubelibukubarutentangparenting :D
  • Salah satu panitianya teman saya, jadi dapet diskon deh *emakngirit :D 
Penasaran nggak sih dengan isi seminarnya? terutama buat temans yang mungkin punya visi sama dengan saya dalam mendidik anak. Kalau ada, mari simak ulasan saya, semoga bermanfaat ^__^

Pembicara pertama: Bunda Astri Ivo

Orang tua adalah pendidik anak yang paling utama. Tapi, orang tua adalah orang yang paling tidak siap menjadi pendidik anak yang paling utama.
Aiiiih... makjleb banget yak. Kalimat pembuka yang disampaikan oleh Bunda Astri Ivo itu tuh beneeeeer banget. Banyak orang tua yang memang tidak siap. Banyak yang tidak belajar, berusaha menambah pengetahuannya, hanya menganggap bahwa menjadi orang tua adalah sebuah proses alamiah saja. Padahal, tidak sesederhana itu.

Siapa yang tidak mengenal Astri Ivo, setidaknya untuk saya yang lahir di hampir penghujung tahun 80an dan besar di tahun 90an, Astri Ivo saya kenali saat ia wara-wiri di televisi. Kendati saat ini usianya sudah lebih dari 50 tahun, Ibu dari 3 orang putra ini masih terlihat cantik dan semakin anggun.

Kegiatannya saat ini, selain kegiatan utamanya sebagai seorang istri dan ibu, Bunda Astri Ivo juga menjadi pembicara di kajian maupun seminar-seminar parenting. Ia berbagi ilmu tentang pendidikan yang ia terapkan kepada 3 orang buah hatinya. Lebih lengkapnya lagi, semua telah ia tulis di buku autobiografi parentingnya yang berjudul Sepasang Sayap Menuju Surga.


Insya Allah akan saya tulis juga resensi bukunya setelah saya selesai membacanya. Nah, materi yang disampaikan oleh Bunda Astri Ivo ini adalah sebahagian kecil dari buku itu. Intinya, bagaimana posisi seorang anak, yaitu sebagai amanat bagi kedua oreang tuanya, sebagai generasi penerus, sebagai investasi akhirat, dan sebagai perhiasan dunia. Maka, bagaimana peran orang tua dalam pendidikan dan pengasuhannya.

Bunda Astri Ivo menjelaskan ada hal yang harus dilakukan dan ada yang tidak boleh dilakukan dalam pendidikan dan pengasuhan anak, berikut penjabarannya:

Lakukan ini:
  • Didiklah anak sesuai fitrahnya, yaitu sesuai dengan tabiat, karakter, dan kecerdasannya. Jangan disamaratakan, karena sejatinya setiap anak itu berbeda potensi dirinya.
  • Didiklah anak berorientasi value (nilai) bukan ekonomi. Anak adalah investasi akhirat, jangan hanya berfikir tentang pengembalian secara materi.
  • Selalu bersabar, yaitu tekun, teliti, dan berprinsip.
  • Selalu bersyukur, menyadari bahwa segala nikmat itu berasal dari Allah.
  • Selalu tanamkan kepada Anak bahwa hanya Allah tempat meminta.
Jangan lakukan ini:
  • Mendidik anak berdasarkan pengalaman buruk, obsesi orang tua yang tidak tercapai, dan mendidik gaya dinasty.

Pembicara Kedua: Eva Muchtar ST. MT (Dosen ITB, peneliti nasional, dewan kurikulum HD Group Khoiru Ummah setara PG/TK, SD, SMP)

Ibu Eva menjelaskan tentang bagaimana sistem pendidikan berbasis islam, yaitu:
  • Output pendidikan berbasis islam: Waladun shaalih (anak yang shalih), Qurrota a'yun (penyenang hati), Immamul muttaqin, pengemban Al-Quran, Ulul albab (orang-orang yang menggunakan akal/berfikir), dan Khoiru ummah (anak-anak yang berkepribadian islam, pola pikir dan bersikap berdasarkan nilai-nilai Al-Quran).
  • Konsep perkembangan anak berbasis Al-Quran.
  • Konsep pembelajaran berbasis Al-Quran.
  • Materi pembelajaran berbasis Al-Quran.
  • Manajemen pengelolaan pendidikan berbasis Al-Quran.
Materi yang disampaikan oleh Bu Eva lebih kepada membuka wawasan kita akan berbagai pilihan sistem pendidikan yang ada saat ini. Memberikan kita pandangan bahwa pendidikan yang terbaik adalah yang berdasarkan Al-Quran dan terintegrasi dalam kurikulum sekolah.

Jika kita sepakat ingin menjadikan anak kita generasi qurani, yaitu generasi yang berkepribadian islam, pola pikir dan bersikap berdasarkan nilai-nilai Al-Quran, maka benahi pola asuh kita, semangat dalam mencari ilmu, dan sekolahkan anak kita ditempat yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar