3 April 2016

Sarapan di Warung Pecel Mbah RODO



Hari minggu itu sehabis olahraga di Car Free Day (CFD), asyiknya hunting sarapan. Bosen juga sarapan di tempat yang itu-itu aja, si Abi ngajakin kami sarapan di warung pecel Mbah Rodo. Seingat saya, dulu sekali kami sudah pernah sarapan di warung ini. Ternyata sekarang, warungnya yang dulu terbuat dari papan dan jadul banget suasananya, telah berubah menjadi tempat yang lebih modern tapi tetap ada nuansa etniknya.


Ketika kita mulai duduk, sepiring gorengan berupa bakwan dan tempe, sepiring lepat yang dalamnya seperti kue talam, dihidangkan di meja kita. Menjelang soto daging dan pecel pesanan kami datang, si Abi langsung mencomot tempe yang telah diguyurnya dengan kuah kecap pedas. Sedangkan saya, mulai melahap lepatnya. Rasanya, ENAK!.







Sesuai dengan namanya, warung pecel Mbah Rodo ini menu spesialnya adalah pecel, yang konon rasanya pas banget seperti pecel yang biasa si Abi santap sewaktu kuliah di Yogya dulu. Untuk soto daging yang saya pesen, enak juga, dan uniknya sotonya diberi wortel. Jadi kaya' sop gitu yak :D



Yang unik juga, air putih yang tersedia di atas meja itu rasanya beda. Mbak Nai bilang, aneh. Tentu saja, airnya dimasak dengan menggunakan tungku dan kayu bakar, jadi ada rasa-rasa khasnya. Hari gini, di Pekanbaru pula, jarang banget nemu air putih rasa ini. Ah... jadi ingat air yang dulu saya minum saat nenek saya masih hidup.


Untuk harga, pecel cukup 11.000, soto daging 17.000, gorengan @1000, dan kue lepat 4.000. Masih terjangkau lah yah. Silahkan mampir ke jalan Kembang Sari/Letkol Hasan Basri no. 54 Pekanbaru.


1 komentar:

  1. inget lg masa kuliah thn 90an.. kalau awal bulan sarapan nya sering ke warung mbah rodo.... hehehe

    BalasHapus