Langsung ke konten utama

Dadih, Yogurt Berasal Dari Fermentasi Susu Kerbau



Suka susu atau produk olahannya? kalau suka, udah pernah nyobain susu Kerbau belum?. Nah, kebanyakan orang familiar dengan susu sapi dan susu kambing. Padahal, Kerbau juga merupakan salah satu hewan yang dapat diambil susunya. Bisa dikonsumsi karena mengandung bnyak sekali manfaat bagi tubuh. Susu kerbau kaya akan protein dan mengandung sembilan asam amino di dalamnya, kaya mineral dan zat besi, juga kaya vitamin (riboflavin, vitamin B12, vitamin A, vitamin C, vitamin B6, thiamin, folat, dan niachin), rendah kolesterol, dan tinggi lemak. Susu kerbau cocok dikonsumsi oleh siapa saja, termasuk orang yang menderita penyakit diabetes.

Di Kampar provinsi Riau, biasanya susu kerbau difermentasikan, seperti yogurt yang dinamakan dadih. Cara fermentasinya unik dan sederhana banget. Susu kerbau yang baru di perah dimasukkan ke dalam buluh bambu segar, lalu ditutup dengan daun pisang, ikat. Diamkan disuhu ruang selama satu atau dua hari sampai terbentuk gumpalan. Kok bisa? karena mikroba dari bambu yang menggumpalkan susu tersebut. Jadilah yogurt yang berwarna putih kekuningan seperti puding dan beraroma khas.


Bagaimana cara mengkonsumsinya? di kampung ibu saya, Kampar. Dadih biasa dihidangkan diacara-acara tertentu seperti acara pernikahan. Penyajiannya juga sederhana, dadih disajikan dengan kuah yang terbuat dari santan segar dan gula enau dengan sedikit garam. Bisa juga ditambahkan dengan emping. Duh, rasanya enak banget!. Nggak cuma enak, tapi dadih memiliki kandungan luar biasa berupa, bakteri asam laktat (BAL) yang potensial sebagai probiotik. Manfaatnya dapat mencegah penyakit karena enterik bakteri patogen, mencegah kanker usus, menurunkan kadar kolesterol di dalam darah, anti mutagen, anti karsinogenik, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Sebenarnya masyarakat tradisonal kita banyak yang mengkonsumsi atau mengolah susu kerbau. Sebut saja Aceh, mengolah susu kerbau menjadi mentega dan minyak samin. Di Sumetera utara, Sumatera barat, dan Riau, ada fermentasi susu kerbau yang disebut dadih. Sayangnya, walaupun dadih merupakan produk lokal dalam negeri, tapi peneliti Jepang malah lebih intens melakukan riset tentang bakteri asam laktat yang terkandung di dalam dadih. Bahkan, saat ini nih Jepang telah memasarkan produk yogurt yang mengandung bakteri baik asal dadih, dengan merek dagang Dadihi. Padahal, dadih bisa menjadi salah satu alternatif sumber protein hewani yang tersedia secara murah di Pedesaan. Jadi, bisalah mencegah kasus gizi buruk (malnutrisi). Tinggal bagaimana mensosialisasikannya saja.


Berbicara dadih nggak hanya tentang kandungan nutrisinya saja. Tapi dari segi ekonominya juga ada. Dadih yang di buat di dalam buluh bambu kecil, di Kampar dihargai dengan 5000 rupiah. Kalau ini disajikan lengkap dengan kuah dan emping, bisa lebih tinggi harganya. O iya, ada juga yang menjual es tebak dengan dadih, tapi saya belum coba. Lalu, ini bisa menjadi salah satu peluang usaha untuk masyarakat perkotaan, bahkan bisa mencoba pasar luar negeri, ekspor!. Ada yang tertarik?



Komentar

  1. Enak banget Mbak? Saya belum kebayang gimana rasanya, dan baru tahu tentang dadih ini Mbak. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rasa saya enak Mbak, unik ada asam-asam khas yogurt gitu. Dengan kuah manis gurih dan emping, rasanya jadi enak banget :D

      Hapus
  2. Mbak, kok tampilannya beda ya seperti yogurt biasanya. Itu yang bulet-bulet apa, Mbak? Lumayan tidak susah juga ya mbak buatnya. Saya dulu gak suka yogurt, eh udah tau rasanya ketagihan ehehhehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beda, karena cara fermentasinya yang unik. Lewat buluh bambu, jadi bentuknya juga bulat-bulat. Ini enak Mbak :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyapa Kembali

 Apa kabar? Kita bersua kembali setelah sekian lama. Akhirnya, tak bisa pungkiri, jika rindu mengetuk kalbu, tanda harus segera bertemu. Di ruang ini, sebuah rumah maya, yang dulu kehangatannya begitu nyata. Rindu akan tegur sapa di kolom komentar. Rindu dengan aktivitas blog walking nya. Dan banyak rindu lainnya yang sulit untuk dijabarkan, karena udah keburu berasa mengharu biru. Semoga semua sahabat Ummi, sehat-sehat ya.

#DearDaughter Untuk Nai Tercinta

Dear... Khansa Nailah Gadis kecil berkerudung yang sangat ceriwis dan baik hati. Bayi mungil ummi yang kini telah berusia 4 tahun. Rasanya waktu berjalan begitu cepat. Ummi masih merasa baru kemarin Nai ummi kandung, ikut dalam setiap aktivitas ummi. Saat mengandung Nai, ummi super sibuk. Ummi mengajar full dari hari senin sampai jum'at, dan sabtu minggunya Ummi Kuliah S2. Nai Ummi bawa naik turun tangga sampai 3 lantai, setiap hari. Tapi kamu baik-baik saja, kita berdua kuat. Saat hamil Nai, Ummi juga ngidam lho, sama seperti ibu-ibu hamil lainnya. Tapi ngidam Ummi sedikit berbeda, Ummi ingin jalan-jalan pakai Honda Jazz Sport keluaran terbaru hihihi... aneh yah, Abi dan Opa mu sampai bingung. Keluarga kita nggak ada yang punya mobil itu, tapi Alhamdulillah ternyata teman sekantor Opa baru beli mobil itu, jadi kesampaian deh ngidam Ummi. Hari-hari yang Ummi lewati saat mengandung Nai, semuanya luar biasa, Ummi sangat menikmatinya, walaupun berat badan Ummi Naik drastis, ...

Dokumentasi Kitab Sakti Remadja Oenggoel

Seperti judulnya, postingan ini cuma dokumentasi dari acara Kitab Sakti Remadja Oenggoel Goes To School yang di adakan di SMP IT Al-Fatah Minas beberapa minggu yang lalu. Acara tersebut diliput oleh koran Riau Pos dan terbit pada tanggal 2 Oktober di bagian Pro Siak. Cuma saya agak sedikit heran, kok foto yang ini yah yang diambil hehehe... *tampak dari belakang pas jadi seleb yang lagi sibuk tanda tangan :)