4 Oktober 2016

Bahaya Menjadi Librocubicularist



Saya seorang librocubicularist. Pernah dengar istilah itu?, kalau belum, istilah itu adalah sebutan untuk orang yang suka membaca di tempat tidur. Nah, ayo angkat tangan siapa yang samaan? hehehe... Kalau ada yang samaan, kita ternyata harus waspada lho, karena ternyata ada bahaya yang mengintai kita. Yap, tentu saja bahaya pada penglihatan, yaitu MATA. Gimana nggak, sebagai ibu rumah tangga yang udah lelah dengan rutinitas seputar domestik, tapi doyan dan kudu baca, karena sebagai seorang penulis juga, membuat saya sering baca sambil tiduran. Rasanya nikmat yah, rebahin badan, trus rileks sambil baca. Duh, sayangnya mata kita malah yang nggak rileks!.

Idealnya, posisi membaca yang tepat itu adalah memposisikan bacaan pada sudut 60 derajat ke arah bawah, dan berjarak sekitar 30 cm dari wajah. Nah lho! posisi rebahan alias tiduran itu nggak sehat banget buat mata. Bikin mata cepat lelah. Akibatnya bisa timbul gangguan lain seperti sakit kepala. Belum lagi, kebiasaan ini bisa ditiru sama anak, padahal nggak baik. Jadi gimana dong?. Tenang, kita tetap bisa jadi librocubicularist yang sehat kok, tapi dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

  • Posisikan diri rebah setengah duduk, dengan bersandar pada bantal. Posisi kepala harus tegak.
  • Gunakan pencahayaan yang bagus
  • Pilih buku dengan font tulisan yang besar dan spasi yang tidak terlalu rapat
  • Setelah membaca, istirahatkan mata dengan melihat objek yang hijau-hijau, seperti tanaman.

Aha! gampang banget ternyata yah. So, kita jaga kesehatan mata kita yah para librocubicularist ^___^

6 komentar:

  1. Apa tadi istilahnya? :). Saya coba nginget2 kok ya susah sih di lidah dan di inget otak, #faktor U nih. Kalau saya hobinya blogging di atas kasur, karena semua saya lakuin dari hp. Nah itu ada istilahnya juga gak Mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahahaha... iya kali faktor U mbak *dicubit Mbak Nurin

      Nah, blogging via HP di atas kasur sambil tiduran itu juga nggak kalah bahaya Mbak, kurleb sama lah. Istilahnya saya belum nemu hihihi... :)

      Hapus
  2. Balasan
    1. Sekarang udah tahu yah Mbak ada istilah ini :)

      Hapus
  3. Aku cobain melisankan langsung istilahnya... hahaha lidahnya ribet.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha... karena baru tahu itu Mbak. Kalau sering diucapin juga bisa lancar, olahraga lidah Mbak :D

      Hapus