Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan
dunia. Siapa yang tidak
tahu penggalan lirik lagu Nidji tersebut. Lagu yang menjadi soundtrack film fenomenal Laskar
Pelangi. Ketika
mendengarkannya mampu menularkan energi positif tentang semangat untuk meraih impian.
Berbicara tentang mimpi, sejak kecil saya suka sekali membaca. Tidak hanya buku
pelajaran, majalah, atau koran, bahkan tulisan yang ada di bungkus-bungkus makanan
atau produk apa pun itu tidak luput untuk saya baca. Saat membaca majalah bobo,
saya bermimpi kelak bahwa saya bukan lagi sekedar menjadi pembaca, tetapi
penulisnya. Tulisan saya akan dimuat di berbagai media cetak dan dibaca oleh
banyak orang. Maka, saat SMP saya telah menuliskan di dalam diary, bahwa kelak
saya ingin menjadi seorang penulis.
Saya menjadi semangat sekali menulis, sekalipun tulisan saya masih sekedar
memenuhi mading sekolah. Begitu juga saat kuliah, hanya sebatas buletin kampus.
Entahlah, waktu itu saya masih beranggapan bahwa menjadi penulis merupakan
impian yang muluk. Terlebih saya tinggal di kota Pekanbaru, bukan di kota besar
seperti Jakarta atau Bandung, dan lainnya. Saya tidak memiliki pengetahuan dan
akses untuk itu. Jadi, tulisan-tulisan saya hanya beredar di teman-teman
sekitar saja. Teman-teman yang setia membaca coretan-coretan saya.
Seiring berjalannya waktu, tepatnya saat saya mulai secara intens
menggunakan internet. Peluang untuk menjadi seorang penulis mulai terbuka
lebar. Tentu saja, di era globalisasi ini kita bisa mengakses informasi apa
saja, kapan dan dimana saja dengan mudah. Terlebih saat saya mulai menggunakan
sosial media seperti facebook, twitter, dan blog. Saya bisa menemukan penulis-penulis yang dulu saya kenal
hanya sebatas namanya saja. Kini, bisa berinteraksi dengan mereka. Ternyata,
banyak diantara mereka yang mau berbagi ilmu dan informasi seputar dunia
menulis dengan cara cuma-cuma. Saya juga bergabung dengan berbagai komunitas
penulis. Tidak hanya itu, saya juga mendapatkan begitu banyak akses ke media
cetak dan penerbit.
Saya sangat memanfaatkan peluang-peluang itu. Tanpa mengenal putus asa,
saya rajin mengikuti lomba-lomba menulis. Tidak sedikit tulisan saya yang tidak
terpilih, tapi hal itu menjadi cambuk buat saya untuk semakin giat belajar dan
mengasah kemampuan. Bagaimanapun, passion
saya adalah menulis. Menulis membuat saya merasa bahagia.
Kini, menjadi seorang penulis bukan lagi sekedar mimpi. Alhamdulillah,
dalam kurun waktu hampir 2 tahun, saya sudah bisa menghasilkan 2 buku solo dan
10 buku antologi. Saat ini saya masih menunggu 1 buku solo dan 2
buku duet yang masih sedang dalam proses terbit. Tapi, sampai saat ini masih
ada sedikit kendala yang mampu mempengaruhi kegiatan saya dalam menulis, yaitu internet
yang sering menyiput. Saat saya butuh data-data sebagai referensi tulisan atau
saat hendak mengirimkan email yang
berisi file penting, mendadak
internet menjadi disconnected.
akibatnya, saya menjadi sering bergonta-ganti provider.
Buku solo pertama saya
Nah, waktu itu adik saya yang tergabung dalam komunitas cosplay mengikuti sebuah event dari SmartMedia. Darinya saya mendapatkan informasi tentang Smart Media, sebuah perusahaan
penyedia layanan TV kabel dan internet. Akhirnya saya mulai mengumpulkan
informasi mengenai Smart Media. Saat mengunjungi situsnya, saya menjadi semakin
mengenal Smart Media. Luar biasa, dengan misi menjadi top provider home
entertaiment berbasis televisi kabel dan layanan tambahan lainnya. [1]
Event Smart Media di Mall Pekanbaru. Adik saya dalam cosplay (koki, baju putih)
Smart Media juga menjanjikan serangkaian program inovatif, berbagai channel
televisi untuk memenuhi berbagai minat dan internet berkecepatan tinggi dengan
fitur keamanan. Menggunakan teknologi kabel yang mutakhir untuk
mengantarkan kepuasan bagi pelanggan di rumah dengan biaya yang terjangkau. Petugas Smart Media akan membantu menginstalasi peralatan dan
mengajari pelanggan bagaimana menggunakannya. [2]
Wow… saya sangat tertarik dengan fasilitas
internetnya yang dapat membantu untuk memanfaatkan waktu online dengan lebih efisien dan menyenangkan. Lebih sedikit
menunggu dan lebih sedikit buffering.
Sehingga dengan mudah dapat terhubung dengan keluarga dan teman melalui Facebook, Twitter, blog, dan chatting, bahkan dapat berinteraksi
dengan sesama gamers tanpa gangguan. [3]
Seandainya internet bisa lancar jaya
seperti itu, tentu akan semakin mempermudah kegiatan menulis saya yang memang
banyak membutuhkan referensi dan interaksi via internet. Semoga jaringan SmartMedia dalam waktu dekat semakin luas dan mampu menjangkau daerah tempat tinggal saya yang berada
di kulim. Sehingga, saya bisa dengan bebas menggapai mimpi dan menularkan
motivasi menulis kepada masyarakat Pekanbaru yang memiliki mimpi yang sama
dengan saya. Dengan demikian, dunia benar-benar bagaikan dalam genggaman. Setidaknya,
dunia menulis, yang saya impikan kelak mampu mengantarkan saya untuk mengelilingi
dunia secara real. Dream come true, believe it!. Aamiin…
Selamat atas Grand 1st Anniversary
SMARTMEDIA. Sukses selalu dan menjadi salah satu pelopor media yang mampu
membawa masyarakat Riau menjadi semakin melek teknologi di era konvergensi saat
ini.
Dengan SMART MEDIA Bagaikan Dunia Dalam Genggaman“.
Dengan SMART MEDIA Bagaikan Dunia Dalam Genggaman“.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar