7 Februari 2013

Yang Pertama

Selalu ada hal pertama kali dalam  hidup. Saat terlahir, bukankah itu pertama kali kita menghirup udara di dunia ini. Apapun itu, baik dalam proses tumbuh kembang fisik kita sebagai seorang manusia, maupun tumbuh kembang psikis yang ditempa oleh berbagai hal di dalam hidup, langkah pertama itu selalu ada. Nah, apakah ada kata terlambat untuk merasakan "hal pertama" dalam hidup? tentu saja tidak. Bukankah setiap kita berproses. Setiap proses yang kita jalani tentunya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Jadi, tidak ada batasan untuk mengatakan bahwa kita sudah terlambat atau terlalu tua untuk memulai sesuatu. Keterlambatan bahkan lebih baik dari tidak sama sekali, karena hal itu juga bisa menjadi indikasi bahwa kita berproses untuk berubah ke arah yang lebih baik lagi.

Selanjutnya, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana kita menyikapi "hal pertama" tersebut? Tentu saja ada berbagai macam reaksi, ada yang menganggapnya sebagai tantangan, ada yang berkata itu beban, ada yang tak hentinya menggerutu atau mengeluh, namun tidak sedikit juga yang bersemangat dan menjalaninya dengan riang gembira, seolah hal tersebut adalah sebuah game yang di akhir bagiannya telah disediakan sebuah door prize bagi sang pemenang.

Well... "hal pertama" itu menyenangkan atau tidak menyenangkan bukankah sebenarnya tergantung bagaimana cara kita menyikapinya. Selalu ada dua sisi mata uang dalam hidup. So, bayangkan saja bahwa "hal pertama" itu adalah hal pertama yang memang pertama kalinya, tidak ada kedua, ketiga, dan seterusnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar