4 Maret 2017

Media Online: Kabar Apa Riau, Apa Kabar Dunia



Sahabat Ummi...

Internet bikin pergaulan kita makin luas, benerkan yah. Kita jadi punya teman banyak banget, nggak hanya satu daerah, satu negara, tapi bahkan hingga ke mancanegara. Dunia maya kita juga semakin hiruk pikuk, walaupun saat mengaksesnya, kita tengah duduk santai sambil minum kopi di rumah.

Ada banjir informasi di time line kita. Buat emak-emak seperti saya ini, hidup bukan lagi hanya tentang di mana saya tinggal, rutinitas saya dalam urusan domestik, tapi lebih dari itu. Ibarat sebuah gudang, semakin sulit untuk memilih mana yang akan dijadikan penghuni gudang, dan mana yang seharusnya menjadi penghuni tempat sampah. Sejatinya, gudang itu tempat untuk menaruh barang-barang yang masih akan digunakan, bukan yang nggak lagi berguna. Nyatanya, sampai saat ini masih sering dilema mana yang harusnya menjadi prioritas dan tentunya sesuai dengan kapasitas.

Ada yang samaan?

Saya rasa banyak. Kita jadi terlibat dalam segala isu kekinian. Memenuhi "gudang" kita demi up to date. Apakah salah? tentu aja nggak, selama kita punya pakem, terus bahasa kerennya nggak baper, sehingga menyedot energi kita lebih banyak, dan lalai terhadap tugas utama kita. Sayang banget, kalau kita kalah cerdas dengan teknologi cerdas yang digunakan dalam mengakses informasi.

Memilih sumber informasi

Ini point pentingnya. Jangan melahap semua informasi yang masuk. Harus ada filter agar informasi berkualitas aja yang kita konsumsi. Itu berguna juga untuk menyelamatkan orang lain atas informasi yang akan kita share. Saring sebelum sharing. Nggak banget dong yah, kalau ternyata informasi yang kita konsumsi itu adalah hoax, eh kita malah ikut menyebarkannya pula. Jadi, harus jelas sumber informasinya dari mana. Pilihlah media yang terpercaya, valid, beritanya akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan.

Sahabat Ummi...

Di atas, saya udah singgung kalau lingkaran pertemanan saat ini menjadi begitu luas. Saat memperkenalkan diri, menyebutkan kota Pekanbaru dan Provinsi Riau udah banyak yang nggak asing lagi. Teringat dulu, masih banyak yang mengira kalau Pekanbaru itu adanya di pulau Kalimantan atau Sulawesi. Tapi, semenjak boomingnya pemberitaan tentang bencana asap, semua jadi tahu letak geografis Pekanbaru dan Provinsi Riau.

Nggak cuma itu, buat yang mau melancong ke Riau, yang mau melihat peluang investasi di Riau, dan potensi Riau lainnya, informasinya udah mulai melimpah. Semua itu nggak terlepas dari peran citizen journalism. Interaksi personal di sosial media, yang langsung memberikan berita up to date tentang daerahnya. Para blogger yang juga banyak menulis tentang daerahnya. Juga adanya situs-situs online berbasis pewarta warga, baik yang murni di media online aja, maupun yang mempunyai versi media cetaknya.

Menilik media online lokal (daerah)

Saya menghadiri acara Festival Media 2016 bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) pada tanggal 19 November 2016 lalu, yang diadakan di Pekanbaru. Acara Blogger Community and Indonesian Online Media Gathering, mengangkat tema how to monetize your blog and web. Banyak banget ilmu yang didapatkan. Penjelasan dari Suwarjono selaku ketua AJI, tentang bagaimana saat ini teknologi telah mengubah dunia:
  • Trend media global. Untuk media cetak turun, TV dan radio lebih segmented, sedangkan internet mengalami kenaikan.
  • Terjadi perubahan perilaku pembaca/masyarakat dalam konsumsi berita.
  • Adanya perubahan media dalam memproduksi berita.
  • Perubahan bisnis dan delivery konten.
Lalu, bagaimana menyikapinya?. Di tengah persaingan yang begitu ketat, Jono membagikan 7 kunci penting perubahan, yaitu:
  1. Konten is the king
  2. Delivery is a queen
  3. Home is dead (matinya halaman beranda)
  4. Notive ads hingga ads network
  5. Niche market
  6. Leader bukan follower
  7. Jangan berpikir semua kita kerjakan sendiri
See... hal tersebut tentunya berlaku juga untuk media online lokal. Seperti yang ditanyakan oleh salah satu peserta, tentang bagaimana peluang media online lokal (daerah). Sebenarnya, media online lokal bisa terus eksis di tengah persaingan korporasi besar yang mulai merajai dunia online, intinya adalah profesionalitas. Pengelolaan jangan hanya alakadarnya. Harus terus berkembang secara konten dan bisnis.

Seperti yang dikatakan oleh Jono, bahwa yang utama itu adalah konten is the king. Itu akan mempengaruhi jumlah pengunjung dan loyalitas pembaca. efeknya, tentu saja pada pemasukan utama, yaitu iklan. Sebagai pemain bisnis online lokal, tentunya juga harus mampu memahami pengguna dan pemasang iklannya. Kalau nggak punya karakter dan keunikan tersendiri, web lokal nggak akan dilirik.

Tantangan lainnya adalah bagaimana tetap menjaga kualitas berita. Produksi berita dan informasi bisa jauh lebih banyak, karena adanya kapasitas ruang tak berbatas pada media online. Sayang banget kalau nggak diimbangi dengan sisi kualitas. Udah jadi rahasia umum, banyak media online yang terjebak pada isu-isu sensasional demi mengejar jumlah pengunjung. Memberikan judul berita yang "lebay" bahkan terkadang mengecoh. Isi berita yang cenderung sama dengan di media online lain, bahkan terindikasi melakukan copy pasteSaya pribadi, malah menghindari membaca berita yang judulnya dibuat "heboh" dan memperhatikan siapa pengelola medianya.

Media yang sejak awal menaruh hormat pada reputasi, tentunya memiliki kredibilitas berita. Yah walaupun reputasi dan kredibilitas ini nggak dengan sendirinya bakal memberikan keuntungan finansial  bagi perusahaan. Tapi, saya yakin bahwa media yang setia dengan kualitas, dengan terus memupuk kredibilitas dan integritas akan terus bertahan. Insya Allah...

Kabar apa Riau, apa kabar dunia

Kabar apa Riau hari ini?

Buat yang pengen selalu update tentang daerahnya, atau buat orang luar yang juga nggak mau ketinggalan dengan berita Riau terkini, maka Riaubook.com bisa menjadi salah satu portal berita Riau yang layak untuk kita kunjungi. Dengan tagline: Buku Elektronik Riau, menyajikan kabar dalam bentuk tulisan maupun foto, jadi ibarat pengemasan sebuah buku, maka Riaubook.com adalah sebuah hidangan dalam satu buku online.

Kalau menyinggung tentang profesionalitas, Riaubook bukan portal berita Riau sembarangan. Tapi dikelola dengan profesional, dengan badan hukum penerbit PT. Riau Bukindu Utama (RBU) dengan akte notaris Fitri Nila SH, M.Kn no: 14/2015. Memiliki manajemen yang jelas. Dengan tim peliputan berita yang tersebar di Riau seperti: Pekanbaru, Kampar, Palalawan, Siak, Kuansing, Rohil, Dumai, Bengkalis, Mandau, Rohul, Inhil, Inhu, dan Meranti. Menghasilkan berita yang up to date, terpercaya, dan bisa dipertanggungjawabkan.

Di usianya yang baru 2 tahun, sebagai portal berita Riau, Riaubook.com telah memiliki pencapaian luar biasa. Riaubook.com masuk jajaran atas website nasional, dan di Riau sendiri menembus empat besar berdasarkan perankingan alexa. Nah, benarkan, seperti pemaparan saya di atas tadi, dengan pengelolaan yang profesional, kredibilitas, integritas, serta dengan membangun dan mempertahankan reputasi baik, media online lokal layak untuk "diperhitungkan". Terlebih, kolaborasi antara manajemen yang baik dengan sumber daya manusia yang baik, yaitu wartawan-wartawan yang profesional, berintegritas, memiliki idealisme untuk memajukan daerah dan bangsa.

Apa kabar dunia?

Ingin tahu kabar dunia hari ini?. Tetaplah stay tune di Riaubook.com, karena nggak cuma ada informasi berita seputar Riau atau nasional aja, tapi juga kabar dari dunia internasional. Semua terangkum dalam konsep buku online Riaubook.com.

Sahabat Ummi...

walaupun secara pribadi saya baru mengenal Riaubook.com, tapi layaknya seseorang yang juga ingin ikut andil dalam membangun "peradapan online" yang lebih baik. Maka, harapan agar media online lokal yang memiliki reputasi baik, bisa tetap "hidup" itu begitu besar. Tahniah untuk Riaubook.com, semoga ke depannya bisa semakin maju, tetap menjadi pustaka Riau untuk dunia.
















8 komentar:

  1. Riaubook.com bisa jadi sumber berita tambahan ya kak,mantaap...

    BalasHapus
  2. Setelah baca artikel ini dan artikel teman lainnya yang ikutan lomba, jadi tau kalo riaubook.com salah satu media berita online hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelumnya ngira ini penerbit buku yah ca :)

      Hapus
  3. local is the new global...sepertinya cocok mbak ya....salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah iyaaaa beneeer. Makasih yah udah mampir... salam kenal

      Hapus
  4. Tika jujur aja baru tau nih media online riaubook.com, kak. haha ternyata peringkatnya tinggi juga untuk di riau sendiri. Duh, anak jurnalistik macam apa saya baru tau huaaaah :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... iyaaaaa, anak jurnalistik macam appppaaaah kamyuuu :D

      Hapus