Katamu, cintamu padaku sedalam sungai siak. Baiklah, aku akan coba mengukurnya sambil membawa undangan pernikahan merah hati bertuliskan namamu dan namanya.
Andi bilang ayahnya baru membuat waterboom. Ternyata Cuma genangan air sungai siak yang meluap.
Bukan pisang atau jagung bakar. Aku hanya mencari lipstikku yang tertinggal saat tubuhku diseret paksa, masuk ke sebuah mobil.
Kenapa harus lewat sini, aku tak suka mencium parfummu yang mendadak berubah bau.
Aku menghabiskan segelas air itu. Tak lama kakakku heboh karena kehilangan sample penelitiannya.
Gambar pinjem dari sini