Gambar pinjem di sini
Cuaca di
Pekanbaru beberapa hari ini kembali memanas dan panaaaaas banget. Nggak Cuma siang,
malam juga nggak kalah mandi keringatnya. Memang nggak heran sih kalau
Pekanbaru panas, kota di atas dan di bawah minyak ini memang panas. Terlebih akhir-akhir
ini memang jarang banget turun hujan. Tapi, banyak hal yang bisa saya syukuri. Saat
siang hari panas berasa begitu menyengat, saya bisa adem melakukan berbagai
kegiatan rumah tangga di dalam rumah, tanpa terpanggang sinar matahari, tanpa
perlu terjebak macet, dan tanpa perlu merasa dehidrasi.
Saat saya butuh yang
segar-segar, saya tinggal keluarkan minuman segar, pudding atau salad buah dari
lemari es. Setelah pekerjaan rumah usai, saya selalu punya waktu untuk tidur
siang, memakai masker wajah, menonton acara kesukaan, membaca buku, atau berselancar bebas di
dunia maya. Tentunya sekali lagi tanpa harus panas-panasan.
Saat malam hari,
sekalipun cuaca masih berasa panas, saya masih tetap bisa merasa adem dengan pendingin udara. Tidur dengan
nyenyak tanpa perlu kipas-kipas. Saya juga tidak mengeluh untuk esok hari saat
cuaca akan kembali terasa panas.
Alhamdulillah… saya
sangat merasa bersyukur, mungkin banyak orang yang tidak bisa merasakan hal
yang sama dengan saya. Saya malu rasanya jika teringat akan sebuah kata
eksistensi diri, mengikuti ambisi agar bisa dipandang menjadi “sesuatu”. Menyesali diri saat harus bergelut dengan
urusan domestik setiap hari.
Kini, saya menikmati semuanya. Bahkan, saya tak
hendak untuk keluar dari comfort zone
saya saat ini. Saya berharap, Allah mengampuni dosa-dosa saya, hamba-Nya ini yang
terkadang masih banyak sekali mengeluh.
Saat panas, saya terkadang menjemur diri saya
sejenak di luar rumah. Merasakan panasnya yang menjilati seluruh tubuh saya. Ya
Allah, seperti apa kelak kondisi hamba-Mu ini saat berada di Padang Mahsyar
menanti pengadilan dari-Mu. Apakah kelak hamba-Mu ini juga akan merasakan
panasnya jilatan api neraka-Mu.
Saat panas, saya selalu bersyukur bahwa tubuh saya
masih tertutupi rapat dengan pakaian muslimah dan kerudung. Saya memohon kepada
Allah agar saya bisa selalu istiqomah. Terkadang lucu sekali rasanya, saat ada
seseorang yang sangat keheranan melihat seorang wanita yang berpakaian muslimah
rapi dan berkerudung lebar di tengah-tengah panas, lalu mereka nyeletuk apakah
nggak gerah atau kepanasan. Padahal, tubuhnya sendiri (yang tidak tertutup)
tengah dijilat langsung oleh panasnya matahari. Sesungguhnya siapa yang lebih
merasa kepanasan?.
Terakhir, nikmati panas ini saat nanti tiba
waktunya matahari bersembunyi tertutupi awan mendung berhari-hari. Saat banyak
orang yang akan mengeluh masalah banjir atau cucian yang tak kunjung kering
hehehe...
Tadi malam baru hujan lebat ya mbak hehehe...
BalasHapusMdh2an Allah mengampuni dosa-dosa kita. Amin!
Aamiin...
BalasHapusdi kulim nggak lebat banget Mbak, tapi Alhamdulillah... yang penting hujan ^_^