Sebelum tidur, biasanya saya dan Nai akan ngobrol sebentar, membicarakan tentang hari ini yang telah kami lalui. Saat itu, Nai juga masih bebas berceloteh tentang apapun atau hanya sekedar bertanya tentang hal-hal yang belum dimegerti olehnya. Puas ngobrol, saya lalu mengulang hapalan ayat yang telah dihapal oleh Nai, termasuk doa sebelum tidur. Lalu, terkadang Nai ingin dibacakan buku atau hanya sekedar mendengar cerita karangan umminya.
Malam itu agak sedikit berbeda, Nai berkata bahwa ia ingin menceritakan sebuah cerita untuk umminya. Wah, tentu saja saya sangat senang sekaligus penasaran, cerita apakah gerangan. Dengan semangat dan gaya bicaranya yang memang cepat, ia bercerita tentang Beruang yang tercebur di lumpur.
Suatu hari, ada seekor anak beruang yang sedang bermain di hutan. Lalu, dia tercebur ke lumpur. Badannya jadi basah dan jorok. Datanglah dengan mobil Mama papa beruang mencari anaknya, "Anakku.... kamu dimanaaaaaa." "Tolooooooong... saya di sini mama papa." Lalu anak beruang ditolong mama papanya. Anak beruang itu diberi selimut, air hangat, dan juga sup biar perutnya hangat. Trus mama papa beruang bilang supaya besok hati-hati biar nggak tercebur ke lumpur lagi.
Saya tersenyum takjub. Ini untuk pertama kalinya Nai menceritakan sebuah kisah dengan lengkap. Biasanya cerita yang Nai sampaikan agak terpotong-potong bahkan melalang buana ke cerita yang lain, yang sama sekali nggak nyambung :D
Entah darimana dia mendapatkan ide cerita itu. Tapi kali ini cerita itu benar-benar jelas dan runut. Bahkan, Nai membuat perbedaan suara ketika menyebut dialog antara anak beruang dan orang tuanya. Saya berharap, semoga makin banyak cerita karangan Nai yang bisa ia bagi ke umminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar