Ramadhan telah berlalu. Tentunya ada rasa syukur yang membuncah tak kala kita bisa bertemu dengan Ramadhan, namun ada rasa sedih juga yang tak kalah membuncah saat Ramadhan telah usai. Ada saja perasaan bahwa ibadah yang telah kita lakukan selama Ramadhan masih kurang, masih banyak waktu yang tersia-siakan.
Demikian juga dengan nikmat kesehatan, rezeki, dan segala kondisi kita saat menjalani ibadah Ramadhan. Di daerah atau di belahan dunia lain, banyak saudara seiman yang menjalani Ramadhan dengan kondisi terkena bencana alam dan bencana kemanusiaan. Namun, banyak diantara mereka yang masih tetap bisa khusyuk, dipenuhi rasa syukur, bahagia, kendati dalam keterbatasan. Lagi-lagi, ada perasaan sedih yang menyusup, bagaimana bisa kita yang menjalani Ramadhan dengan kondisi cukup dan aman tapi masih belum bisa maksimal dalam melakukan ibadah.
Seandainya setiap bulan adalah bulan Ramadhan. Tapi, Allah hanya memberikan kita waktu 1 bulan saja. Bahkan seandainya Ramadhan itu lebih dari 1 bulan dalam setahun, mungkin masih banyak juga diantara kita yang masih lalai, terutama bagi yang belum mengetahui istimewanya bulan Ramadhan. Banyak yang menghabiskan waktu dengan kegiatan-kegiatan tak berguna.
Bagaimanapun, Ramadhan telah berlalu. Semoga Allah masih memperkenankan kita untuk bertemu dengan Ramadhan esok, memperbaiki segala target ibadah yang mungkin masih jauh dari pencapaian. Aamiin ya Rabb...
Nah, tidak ada salahnya untuk kita sedikit mengingat hal-hal apa saja yang dirindukan dari bulan Ramadhan, setidaknya bagi saya ada beberapa hal, yaitu:
- Ibadah Ramadhan. Tentu saja ini yang paling pertama kali dirindukan dari bulan Ramadhan. Selain melakukan ibadah khusus di bulan Ramadhan seperti puasa penuh, shalat tarawih dan witir, dan tadarus atau tilawah Al-Qur'an, sedekah juga ibadah lainnya, ada nuansa dan spirit yang berbeda dari bulan biasanya. Rasanya begitu syahdu.
- Suasana Ramadhan. Tentunya setiap kita merasakan perbedaan suasana antara bulan Ramadhan dengan bulan biasanya. di rumah saja, ada rasa yang berbeda saat memasak dan menyiapkan santapan untuk berbuka, dan bahkan adanya menu-menu khusus selama bulan Ramadhan. Demikian juga dengan sekitar, ada pasar-pasar Ramadhan, ada keramaian di jalan-jalan, ada suara-suara lantunan ayat-ayat Al-Qur'an dari pengeras suara di masjid-masjid, ada suara menggelegar dari petasan, dll.
- Silaturahmi. Kita semua tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah bubar (buka bersama) atau bukber (buka bareng). Baik itu dengan keluarga besar, dengan teman-teman kantor, dengan teman-teman sekolah atau kuliah dulu, dll. Acara tersebut bisa menjadi ajang silaturahmi, kangen-kangenan kepada orang-orang yang mungkin tidak bisa kita temui saat di bulan-bulan biasanya. Baik karena rutinitas atau kesibukan yang bejibun, atau karena perbedaan kota tempat tinggal. Tapi saat Ramadhan, bisa menyempatkan diri untuk mengikuti acara bubar atau bukber tersebut. Seperti yang saya lakukan, buka bersama dengan keluarga, teman-teman kuliah S1 dulu, teman-teman SMA, bersama komunitas, dan bahkan ada beberapa undangan buka bersama yang tak bisa saya hadiri karena waktunya yang bersamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar