Langsung ke konten utama

Pohon Tanjung, Pohon Kenangan

Hari itu, saya tengah berada di sebuah supermarket. Seperti biasa, saya hendak membeli beberapa barang kebutuhan rumah tangga. Lalu, saya tiba-tiba berhenti di bagian kosmetik. Entah mengapa tiba-tiba pandangan saya tertuju pada sebuah rak produk hand & body lotion. Di sana ada produk lotion dari salah satu produsen kosmetik terkenal di Indonesia. Pantas saja saya spontan berhenti, karena saya melihat di salah satu kemasan produk lotion tersebut, ada gambar bunga tanjung.

Tangan saya langsung mengambil lotion tersebut, perlahan saya membuka tutupnya dan menghirup aroma lotion itu. Ada aroma segar yang menguar, membuat hidung saya kembang-kempis, sesaat melempar saya ke masa lalu. Ya, masa saat saya masih Sekolah Dasar dulu (SD). Saya terbayang saat-saat tangan kecil saya memunguti bunga-bunga tanjung yang berjatuhan. Setelah bunga itu terkumpul, saya lalu melemparkannya ke udara dan membiarkan tubuh saya terkena bunga-bunga yang berjatuhan tersebut.

Suami dan putri kecil saya tiba-tiba menghampiri saya dan membuyarkan lamunan saya akan masa lalu. Tanpa berfikir panjang, setelah menemukan logo halal pada kemasan lotion tersebut, akhirnya saya memasukkan lotion itu ke dalam keranjang belanja. Sesampainya di rumah, saya langsung memakai lotion tersebut. Suami sempat heran, tumben saya pakai lotion. Memang belakangan ini saya sudah jarang menggunakan lotion, biasanya sesekali hanya membalur kulit dengan minyak zaitun saja. Toh, sabun cair yang saya pakai wanginya sudah semerbak.

Suami juga bilang bahwa aroma lotion yang saya pakai aneh, seperti aroma nenek-nenek. Terang saja saya jadi cemberut. Padahal, menurut saya aroma lotion bunga Tanjung ini sangat segar dan eksotik. Saya lalu mengatakan bahwa aroma ini adalah aroma masa lalu. Aroma yang mengingatkan saya tentang kenangan masa kecil. Aroma yang sudah lama tidak pernah tertangkap oleh indra penciuman saya. Maka, setelah mendapatkan lotion ini, ada rasa rindu yang tiba-tiba menyentuh kalbu.

Dulu, sewaktu saya masih SD, di halaman sekolah terdapat 3 buah pohon Tanjung. Pohon tersebut sangat rimbun, bunga-bunganya juga sangat banyak. Saat jam istirahat, saya dan teman-teman bermain di bawah rindangnya pohon Tanjung. Macam-macam permainan yang kami mainkan, mulai dari membuat rumah-rumahan dari pasir, bermain congklak, atau hanya sekedar saling bercerita sambil memakan jajanan.

Terkadang, kami juga mengumpulkan bunga tanjung dan merangkainya menjadi kalung, menjadikannya hiasan saat bermain putri-putrian. Bahkan, saya juga sering mengantongi bunga tanjung yang baru berjatuhan, warnanya masih putih dan wanginya masih semerbak. Saya membawa bunga itu pulang dan menyimpannya di dalam lemari sebagai pengharum pakaian.

 
 Credit

Oh indahnya masa-masa kecil dulu. Saya bisa setiap hari menghirup aroma bunga Tanjung, karena rumah saya tidak jauh dari sekolah dan saya bisa bermain di halaman sekolah kapan saja sampai puas. Tapi, setelah lulus dari SD, saya pindah rumah. Otomatis itu juga menjadi perpisahan saya dengan pohon tanjung tersebut.

Saya sempat melupakan pohon Tanjung, tapi semenjak ada lotion ini, saya merasa bisa kembali bebas menghirup aroma bunga Tanjung kapan saja dan dimana saja. Bahkan, saya berniat untuk hunting pohon Tanjung, untuk bisa ditanam di halaman rumah.

Oh iya, mungkin masih banyak dari kita yang belum mengenal pohon Tanjung. Pohon Tanjung adalah pokok malar hijau mencecah ketinggian sekitar 16 m. Ia berbunga pada April, dab berbuah berlaku sekitar bulan Jun. Daunnya berkilat, hijau gelap, berbentuk bujur, sepanjang 5–14 cm dan 2.5–6 cm lebar. Bunganya krim, berbulu dan wangi. Kulit kayunya adalah tebal dan kelihatan perang gelap kehitaman atau kelabu gelap, dengan lapisan dan beberapa rekahan pada permukaan. Pokok mungkin mencecah ketinggian 30–60 kaki dengan ukur lilit sekitar 1 m (Wikipedia)


 Credit

Pohon Tanjung tidak hanya sebagai tanaman penghijauan, karena selain pohonnya yang rimbun, bunganya yang harum, ternyata pohon Tanjung juga bermanfaat sebagai obat. Baik kuntum bunganya, kulit batang, maupun daunnya bisa digunakan sebagai obat yang dapat mengobati beberapa penyakit, sebagai berikut: 
  1. Merawat ruam bernanah
    Beberapa kuntum bunga tanjung direbus bersama 2 sudu besar Jintan Hitam. air rebusan diembun semalaman. Air ditapis dan dimandikan pesakit dengan air tersebut.
  2. Merawat sakit gigi dan boleh menghilangkan nafas berbau.
    Kulit batang pokok direbus bersama air dan dibuat kumur selama empat hari
  3. Merawat luka.
    Air rebusan kulit batang pokok digunakan untuk mencuci luka.
  4. Merawat ozena atau rinitis
    Jus daun bunga tanjung dijadikan ubat titis hidung dua kali sehari dan dilakukan sehingga sembuh.
  5. Mewangikan rambut.
    Biasanya bunga tanjung direndam ke dalam minyak kelapa dan dilumur ke rambut.
  6. Pucuk daunnya boleh dibuat ulam bagi mengecutkan rahim dan mengetatkan peranakan wanita. (Sumber: Wikipedia)
Nah, jadi nggak salah kalau saya ingin memiliki tanaman ini di rumah, pohon Tanjung si pohon kenangan. Baiklah, setiap kita pasti punya aroma-aroma masa lalu, aroma yang membuat kita terbang ke masa-masa indah yang mungkin ingin kita jejaki lagi walau hanya untuk sesaat. Lalu bagaimana dengan mu, apa pohon favoritmu?

Tulisan ini diikutsertakan pada "Give Away Aku dan Pohon"


Komentar

  1. wah masa kecil kita hampir sm mba main congklak pake biji tanjung yang dipunguti

    BalasHapus
  2. Toss... ada temen ternyatah hehehe... :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyapa Kembali

 Apa kabar? Kita bersua kembali setelah sekian lama. Akhirnya, tak bisa pungkiri, jika rindu mengetuk kalbu, tanda harus segera bertemu. Di ruang ini, sebuah rumah maya, yang dulu kehangatannya begitu nyata. Rindu akan tegur sapa di kolom komentar. Rindu dengan aktivitas blog walking nya. Dan banyak rindu lainnya yang sulit untuk dijabarkan, karena udah keburu berasa mengharu biru. Semoga semua sahabat Ummi, sehat-sehat ya.

#DearDaughter Untuk Nai Tercinta

Dear... Khansa Nailah Gadis kecil berkerudung yang sangat ceriwis dan baik hati. Bayi mungil ummi yang kini telah berusia 4 tahun. Rasanya waktu berjalan begitu cepat. Ummi masih merasa baru kemarin Nai ummi kandung, ikut dalam setiap aktivitas ummi. Saat mengandung Nai, ummi super sibuk. Ummi mengajar full dari hari senin sampai jum'at, dan sabtu minggunya Ummi Kuliah S2. Nai Ummi bawa naik turun tangga sampai 3 lantai, setiap hari. Tapi kamu baik-baik saja, kita berdua kuat. Saat hamil Nai, Ummi juga ngidam lho, sama seperti ibu-ibu hamil lainnya. Tapi ngidam Ummi sedikit berbeda, Ummi ingin jalan-jalan pakai Honda Jazz Sport keluaran terbaru hihihi... aneh yah, Abi dan Opa mu sampai bingung. Keluarga kita nggak ada yang punya mobil itu, tapi Alhamdulillah ternyata teman sekantor Opa baru beli mobil itu, jadi kesampaian deh ngidam Ummi. Hari-hari yang Ummi lewati saat mengandung Nai, semuanya luar biasa, Ummi sangat menikmatinya, walaupun berat badan Ummi Naik drastis, ...

Dokumentasi Kitab Sakti Remadja Oenggoel

Seperti judulnya, postingan ini cuma dokumentasi dari acara Kitab Sakti Remadja Oenggoel Goes To School yang di adakan di SMP IT Al-Fatah Minas beberapa minggu yang lalu. Acara tersebut diliput oleh koran Riau Pos dan terbit pada tanggal 2 Oktober di bagian Pro Siak. Cuma saya agak sedikit heran, kok foto yang ini yah yang diambil hehehe... *tampak dari belakang pas jadi seleb yang lagi sibuk tanda tangan :)