27 Agustus 2014

Buku Unik, Anak Asyik

Tidak banyak anak-anak yang belajar mencintai buku dari dirinya sendiri. Harus ada orang yang memancing mereka masuk ke dalam dunia bahasa tertulis yang indah, seseorang harus menunjukkan jalan kepada mereka (Orville Prescott, A Father Reads to His Children)

Bahas tentang buku itu nggak akan ada habisnya, karena buku adalah harta yang sangat berharga bagi keluarga kecil kami. Saya, suami, dan anak sulung kami Nai, sangat menyukai buku. Saya sendiri, memang sudah hobi membaca sejak kecil. Bacaan saya dulu, selain majalah anak-anak bobo, buku lima sekawan karya Enid Blyton, juga buku-buku cerita melayu, dan asal-usul daerah-daerah yang ada di Riau, seperti tentang Pertualangan Laksamana Hangtuah, asal-usul Putri Tujuh, dll. Buku melayu dan asal-usul daerah tersebut, waktu saya kecil dulu sangat mudah ditemukan di perpustakaan sekolah.

Kebiasaan membaca tetap bertahan hingga saat ini, nggak papa deh kalau nggak beli baju baru, asal jangan nggak beli buku baru. Nah, dulu sebelum Nai lahir, saya dan suami punya budget tertentu setiap bulannya untuk berbelanja buku. Tidak hanya buku-buku penunjang perkuliahan (suami saya seorang dosen dan konsultan), tapi juga buku-buku lainnya seputar agama, motivasi, kisah inspiratif, novel, dll. Jadi, tidak heran kalau di rumah kami, buku bisa ditemukan di mana-mana. Buku tidak hanya tertata rapi di dalam 3 lemari, tetapi juga ada di meja kamar, di bawah bantal, bahkan di atas lemari es atau mesin cuci.

Setelah Nai lahir, besar, dan mulai mengenal buku, otomatis budget kami berdua berkurang, karena ada jatah Nai juga di sana. Ya, Nai juga suka sekali dengan buku. Sejak kecil, Nai sudah saya biasakan untuk akrab dengan buku, bahkan saat masih mengandungnya, saya kerap kali membacakan buku cerita. Terlebih ketika Nai sudah lahir, dan sudah berusia 5 tahun saat ini, membacakan buku sudah menjadi suatu keharusan. Tidak heran, selain perpustakaan daerah, toko buku juga menjadi tempat favorit kami sekeluarga. Kalau sudah berada di perpustakaan daerah atau toko buku, kami bisa seharian.


Beberapa buku favorit Nai


Lemari Khusus Buku Nai

Nah, serunya nih kalau lagi belanja di toko buku. Saya dan suami jadi sering ngalah dengan Nai. Dengan wajah imutnya, Nai memelas buat dibeliin. Nai udah duluan aja milih buku yang dia suka. Nggak tega juga buat nggak beliin.  Terpaksa deh, buku yang udah saya pegang, dibalikin lagi ke raknya. Apalagi, buku anak-anak itu harganya lumayan juga. lumayan mahal maksudnya. Sesuai sih dengan jumlah halaman, hard cover, kertas full colour dan bergambar. Terutama untuk buku-buku ensiklopedi.

Bagi kami, sama sekali nggak rugi buat beliin anak buku-buku, karena itu adalah salah satu investasi. Buku, bisa membantu kami untuk mengajarkan banyak hal. Nai belum bisa membaca, maka membacakan buku-buku (memanfaatkan indra pendengaran) bermanfaat untuk memperkaya kosa kata, dan kelak akan membantunya untuk memahami kata-kata yang dia dapatkan melalui mata, saat ia nanti belajar membaca. Baik lewat buku-buku cerita yang penuh pesan moral, juga buku-buku berupa ensiklopedi yang bergambar.


Buku Bantal, Buku Pertama Nai
(terbuat dari kain, aman kalau masuk mulut, nggak sobek juga)


Buku Mungil, Waktu Nai Belajar
Mengenal Huruf dan Bentuk

Kalau ditanya buku anak apa yang menarik?. Nai akan menjawab buku-buku yang gambarnya sangat bagus, dengan warna-warna yang cerah. Ini tentu saja sesuai dengan selera Nai, sekalipun dia tidak mengetahui dengan baik apa saja yang ada di dalam buku tersebut. Tapi, bagi Ummi dan Abinya, buku anak yang menarik adalah buku-buku yang kontennya sesuai dengan segmen usia anak, buku yang tidak hanya isinya bagus, tetapi juga memancing kreatifitas anak, buku yang lengkap dan praktis.

Selain buku-buku cerita bergambar, gambar di bawah ini adalah contoh buku-buku yang kami pilih, yaitu:
  • Buku tulis dan hapus. Buku ini cocok sekali untuk anak-anak yang sudah mulai belajar mengenal huruf dan angka. Mereka bisa menulisnya langsung di buku, dan bila salah, bisa dihapus kembali. Jadi, kita tidak membutuhkan kertas atau papan tulis lagi.
  • Kamus bergambar. Tidak dipungkiri, salah satu daya tarik buku adalah gambarnya. Maka, ensiklopedi jadi salah satu buku yang dapat diandalkan dalam memperkenalkan berbagai hal lewat gambar.
  • Buku aktivitas: gunting, tempel, menebalkan garis dan mewarnai. Praktis, dalam satu buku, kita bisa menemukan 4 aktivitas yang berbeda. Selain lebih hemat dari segi biaya, anak juga tidak merasa cepat bosan.
  • Buku Puzzel dan Bangunan. Banyak buku-buku yang unik, ada buku yang di dalamnya terdiri dari puzzel-puzzel, dan ada juga buku yang bisa dibuat ke dalam bentuk sebuah bangunan. Buku-buku unik tersebut akan semakin membuat anak betah berlama-lama.

Buku Pilihan

Buku unik, bisa dibuat bangunan

Jika membandingkan buku-buku anak jaman sekarang dengan jaman saya dulu, jelas sangat berbeda jauh. Jaman sekarang sudah semakin berkembang, orang tua punya berbagai alternatif buku bacaan yang bisa dipilih sesuai dengan tingkat usia dan pemahaman anak. Seperti halnya pemaparan saya di atas, ada begitu banyak jenis buku dengan keunggulan dan daya tariknya masing-masing. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan budget yang orang tua miliki.

Sebagai orang tua, memang peran aktif kita sangat dibutuhkan untuk memilih buku-buku yang tepat untuk anak-anak. Jangan sampai ada konten yang tidak sesuai dengan agama dan budaya kita, terutama untuk buku-buku terjemahan. Dampingi selalu buah hati kita, dan buka ruang komunikasi sebaik mungkin agar anak tidak sungkan untuk bertanya sesuatu yang tidak ia mengerti dari bacaannya.

Terakhir, yuk kenalkan buku kepada anak-anak sejak dini, salah satunya dengan teladan dari orang tua. Membiasakan membacakan buku kepada anak-anak, mengajaknya ke acara-acara pameran buku, ke perpustakaan, dan juga ke toko buku. Tak kalah penting juga, yuk menabung/sediakan budget khusus untuk membelikan anak-anak kita buku-buku yang berkualitas.


Bermain rumah-rumahan sambil baca buku ensiklopedia
mengenal aneka perkakas


Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog #PameranBukuBdg2014 bersama IKAPI Jabar dan Syaamil Quran

4 komentar:

  1. senang banget ya kalo anak-anak ikut suka baca :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa Mbak, sudah dibiasakan sejak dini :)

      Hapus
  2. Mbak beli buku yg bisa dibuat kaya bangunan itu dimana ??..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu saya beli di OL shop temen saya Mbak, mampir aja ke www.enimartini.com

      Hapus