13 Maret 2012

Mirror yang Bikin Horor


Sydrome ibu hamil yang mendadak krisis kepercayaan diri melanda. Cermin.. oh no!, aku akan menghindar sebisa mungkin. Untuk urusan dandan, sementara didelete dari kamus keseharian, ke kondangan, atau kemanapun itu. Sungguh, aku enggan berlama-lama di depan cermin seperti biasanya. Bahkan cermin kecil klasik yang berbingkai kayu harus ku musiumkan dari dalam tasku, padahal sudah begitu lama menjadi penghuni setia yang menemani aku kemanapun.

Aku benar-benar mengalami krisis percaya diri, dan cermin akan makin memperburuknya dengan memberikan pantulan bayanganku, tidak seperti aku yang dulu langsing eh sekarang jadi langsung. Bagaimana tidak, dengan tinggiku yang 160 cm harus berbobot 65 kg, sangat tidak ideal bagiku. Yah, berat badanku naik sebanyak 25 kg. membuat beberapa bagian tubuhku yang menjadi lebih “berisi” dibandingkan dahulu sebelum masa kehamilan.

Padahal di trimester awal kehamilan, berat badanku menurun karena efek “mabuk” yang membuat aku harus memuntahkan kembali makanan yang masuk ke dalam perutku. Belum lagi rasa mual yang teramat sangat, menjadi alergi terhadap bau beberapa makanan yang sebelumnya sangat aku sukai sebelum masa kehamilan. Alhasil, aku sukses membuat suami, keluarga, bahkan orang sekitar menjadi kelabakan. Aku menjadi seperti orang yang kekurangan gizi dan tak berdaya, dengan wajah kuyu dan pucat. Otomatis dengan kondisiku yang seperti itu, sangat menggangggu aktifitas sehari-hari, baik urusan rumah tangga maupun urusan pekerjaan lainnya.

Menu keseharianku juga berubah, agar tetap mendapatkan asupan karbohidrat, aku mengganti nasi menjadi roti gandum, ubi, dan kentang. Walaupun tetap memasakkan diri untuk makan nasi beberapa suapan.  Mengenai lauk pauk juga terjadi penyortiran, sebelumnya aku hanya alergi terhadap seafood, tapi sekarang beberapa jenis makanan masuk list yang enggan aku makan. Baru mencium baunya saja sudah membuatku begitu mual.

Namun, melewati trimester pertama masa kehamilan, perlahan selera makanku membaik. Rasa mual yang aku alami sebelumnya mulai berkurang. Perlahan aku juga sudah mulai menikmati aktifitas makanku, tidak lagi mengganti nasi dengan yang lain, hanya sesekali saja untuk menjadikannya selingan. Aku mulai melahap apapun, bahkan hampir tidak terkontrol saat memasuki trimester ketiga kehamilan. Wah, aku menjadi semakin menikmati makan, tentunya makanan yang mengandung nutrisi penting bagi ku dan bayi yang aku kandung. Semua aku libas. Selanjutnya bisa ditebak, berat badanku melonjak drastis.

Kemudian apa yang terjadi?. Ternyata aku harus berdamai dengan cermin. Cermin tidak mungkin bohong dalam memantulkan bayanganku. Aku yang semula tidak mempermasalahkan banyaknya pakaianku yang tidak lagi muat saat akan aku kenakan, kini menjadi histeris karena merasa bayangan di cermin itu bukanlah aku. Lebih tepatnya bukanlah seperti aku yang dulu. Bentuk wajahku yang dulu lonjong kini membulat akibat terdapatnya tumpukan daging di kedua pipiku. Daguku mulai berlipat dua, lengan, paha, dan betis tidak lagi terkira. Semuanya benar-benar berubah, akibat bobotku yang semakin bertambah, untuk berjalan saja sangat terasa berat.

Walaupun dalam kondisi krisis percaya diri, aku tetap tidak bisa mengurangi selera makanku. Bahkan bawaannya selalu saja lapar dan ingin makan berbagai macam makanan yang aku lihat. Lebih baik menghindari cermin daripada makanan hehehe.. Toh, bobot tubuhku yang kian bertambah tidak mengurangi kebahagiaanku dalam menjalani masa kehamilanku yang pertama ini. Tetap menjadi sesuatu yang begitu menakjubkan. Aku juga tidak kehilangan support dari suami, karena ia sama sekali tidak mempermasalahkan berat badanku yang melonjak drastis. Menurutnya itu wajar, yang terpenting aku dan bayi kami dalam keadaan sehat. Untuk urusan berat badan bisa ditanggulangi setelah melahirkan, dengan menjaga kembali pola makan dan berolahraga tentunya.
 
Baiklah cemin!, kita akan kembali “bermesraan” setelah kondisiku kembali seperti semula. Seandainya tidakpun, berharap kepercayaan diriku saja yang kembali seperti sedia kala.

Nah, kini sudah hampir 3 tahun masa kehamilan itu berlalu. Hohoho.. ternyata berat badanku belum juga bisa kembali seperti semula. Baru turun 8 kg dari saat hamil dulu. Bahkan saat aku search di google tentang kenaikan berat badan ideal ibu hamil biasanya adalah 12-16 kg. Wah, berarti aku termasuk obesitas dong waktu hamil, padahal waktu itu bayiku lahirnya dengan berat badan Cuma 2,45 kg.

Sedihnya, aku terlambat untuk mendapatkan informasi bahwa kenaikan berat badan berlebih atau obesitas selama kehamilan sangat berbahaya, dapat memicu Preeklampsia.  Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urin. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Akibatnya, aliran darah ke janin terhambat, dan dapat berakibat fatal. Preeklampsia dapat berlanjut kepada eklampsia yang dapat menyebabkan ibu hamil koma,  bahkan kematian, baik sebelum, saat atau setelah melahirkan.

Hiks.. aku mengalaminya sendiri. aku terpaksa harus dioperasi cesar diusia kehamilan yang masih 37 minggu, karena preeklamsia. Setelah operasi, aku sempat kejang dan koma (eklamsia). Sampai sekarang masih memberikan bekas trauma. Semoga waktu bisa menghapuskan trauma itu.

Semuanya dapat menjadi pengalaman berharga. Jadi, saat kita masih berusaha untuk bisa hamil, ayo cari sebanyak mungkin informasi bagaimana cara cepat hamil. Tapi disertai dengan do’a juga ya. Lalu setelah hamil, kita juga harus rajin mencari informasi seputar kehamilan, agar kesehatan kita dan si jabang baik dapat terjaga, Insya Allah.

Dan sekarang, aku sudah kembali bisa ”bermesraan” dengan cermin, sembari tetap berusaha agar bisa kembali ke berat badan seperti semula, semangaaaaaaaat.. harus turun 17 kg lagi ^_^

 Tulisan ini diikutsertakan dalam event  Giveaway Awal Maret 2012  

4 komentar:

  1. semoga traumanya bisa segera hilang ya mbak :)

    BalasHapus
  2. Aamiin.. tengkiyu Mbak ke2nai ^_^

    BalasHapus
  3. hehe suka yang... lebih baik menghindari cermin daripada....

    BalasHapus
  4. xixixi.. jadi maluuu.. tengkiyu yah Mbak Ella udah mampir ^_^

    BalasHapus