Siapa sih orang yang selama hidupnya nggak pernah ketemu dengan yang namanya masalah. Setujukah temans kalau saya katakan bahwa tidak ada orang yang memiliki masalah lebih berat antara satu dengan yang lainnya?. Mungkin temans ada yang ngangguk-angguk tanda setuju, geleng-geleng nggak percaya, atau datar aja nggak ada ekspresi apapun. Bagi yang setuju, mungkin sudah acap kali mendengar kalimat bahwa Allah itu memberikan cobaan sesuai dengan kadar kemampuan hambaNya (QS Al Baqarah ayat 286). Bagi yang nggak percaya, maka kudu percaya deh. STOP buat merasa menjadi manusia yang paling menderita di dunia.
Allah SWT berfirman : “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” . (QS al-Baqarah [2] : 155-156)
Setiap kita pasti diuji, dicoba, ditimpa permasalahan, namun yang terpenting adalah bagaimana cara kita menghadapinya. Mengeluh, meraung, meratapi nasib, tidak akan mengubah keadaan, bahkan sekalipun Anda berharap bisa pindah hidup ke Mars sana. Lalu apa yang harus kita lakukan?. Ternyata Allah nggak nyuruh kita untuk jumpalitan, nyari orang pintar, orang kuat, atau orang kaya dan berharap agar mereka bisa membantu untuk menyelesaikan permasalahan kita.
”Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (QS.Al-Baqarah: 45-46)
Ya, sabar dan shalat. Tiada satupun makhluk yang bisa memberikan kita bantuan, jalan keluar, tanpa adanya ijin dari Allah. Maka, berhentilah untuk bergantung kepada makhluk. Allah yang telah meletakkan perkara atau mentakdirkan, tiada satupun yang bisa mengubah atau mengangkat permasalahan tersebut selain atas ijin dan bantuan Allah. Benarlah adanya, bahwa permasalahan dan jalan keluar itu, jaraknya sejauh kening dan tempat sujud.
Temans, kita bisa begitu sabar, ikhlas, dan bersyukur atas gunungan kenikmatan yang telah Allah berikan, tapi sulit bahkan tidak bisa untuk menerima dengan sabar, ikhlas, dan syukur atas gunungan permasalahan. Padahal, Allah mencintai kita dengan caraNya sendiri. Bisa jadi Allah merindukan kita untuk bersujud, merendahkan diri, bermohon, memuji dan membesarkan namaNya. Mungkin saja, hari-hari yang kita jalani dipenuhi dengan kesombongan akan kemampuan diri, tidak melibatkan Allah dalam setiap urusan.
“….Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu Tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 216)
Bersabarlah, bertawakallah, dan tetap berbaik sangka kepada Allah. Sungguh Allah lebih mengetahui apa-apa yang terbaik bagi kita. Rangkaian permasalahan yang kita hadapi merupakan sarana pembuktian keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Pengakuan kita atas keimanan yang membutuhkan sebuah pembuktian (QS. Al Ankabuut : 2). Sekalipun permasalahan tersebut ada sebagai teguran atas kelalaian kita. Maka, bertawakallah dan yakin bahwa dibalik satu kesulitan, Allah berikan untuk kita 2 kemudahan (QS. Alam Nasyrah :5-6) .
*Reminder
Tidak ada komentar:
Posting Komentar