8 November 2012

Romansa Dini Hari

Kau tahu, malam ini tetap terasa indah. Malam-malam basah tanpa nyanyian jangkrik. Malam-malam dengan secangkir kopi yang rasanya lebih nikmat, karena tak sekedar menjadi penahan kantuk, tapi juga penghangat tubuh.

Saat ini, kita tidak berada terlalu jauh atau terlalu dekat. Kau tengah asyik dengan lautan angkamu, sedang aku dengan lautan aksaraku. Sesekali kita saling melempar senyum. Sesekali kita merebahkan tubuh untuk meluruskan persendian. Sesekali aku menggapai tanganmu untuk sekedar menghalau ketakutan saat petir menyambar-nyambar. 

Ah... waktu terlalu cepat bergulir. Tak berapa lama lagi, mentari akan muncul malu-malu. tapi tak mengapa, bagi kita, bukankah Shubuh adalah sebuah refleksi jiwa tanpa jeda?.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar