Kau tahu, malam ini tetap terasa indah. Malam-malam basah tanpa nyanyian jangkrik. Malam-malam dengan secangkir kopi yang rasanya lebih nikmat, karena tak sekedar menjadi penahan kantuk, tapi juga penghangat tubuh.
Saat ini, kita tidak berada terlalu jauh atau terlalu dekat. Kau tengah asyik dengan lautan angkamu, sedang aku dengan lautan aksaraku. Sesekali kita saling melempar senyum. Sesekali kita merebahkan tubuh untuk meluruskan persendian. Sesekali aku menggapai tanganmu untuk sekedar menghalau ketakutan saat petir menyambar-nyambar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar