23 Desember 2012

Saya Menyebutnya, Proposal Hidup!

 

Akhir tahun masehi, bertepatan dengan liburan sekolah yang bertepatan juga dengan H-2 natal. Bisa dibayangkan, disepanjang jalan di kota saya akan berjejer spanduk-spanduk yang bertuliskan SALE dan merujuk pada tempat-tempat perbelanjaan modern. Lapaaaaaar! otomatis jadi lapar mata. Memang sih, kami biasa berbelanja di akhir tahun begini, memanfaatkan program promosi tersebut, hunting barang-barang yang mungkin dihari biasa tidak bisa dibeli karena belum menjadi prioritas. Namun, sebuah keberuntungan apabila barang-barang tersebut masih bisa ditemukan dengan label diskon 50%+20%, lalu masuk ke keranjang belanjaan dan ikut ke kasir.


Kalau sudah begini, si abi terpaksa harus menyiapkan tenaga ekstra untuk berjalan kaki. mendampingi umi keliling-keliling pusat perbelanjaan, sambil harus menggendong Nai saat kambuh manjanya. Manyun, ia, tapi biasanya kalau udah capek, si abi bakal ngibarin bendera putih dan lebih memilih masuk ke tempat permainan anak bersama Nai, atau ke tempat makan. Saya? jangan ditanya, saya termasuk orang yang paling malas jalan kaki, padahal itu termasuk salah satu olahraga yang murah meriah yah, tapi saya lebih memilih bersepeda di halaman hehehe... Nah, untuk rutinitas belanja, ternyata saya mampu berjalan kaki, yang jika jalan-jalan tersebut dibentangkan, maka jauhnya minta ampyuuuuun. Tapi nggak berasa yah, karena labelnya SHOPPING hihihi...

Nah, yang menarik dari belanja kami kali ini adalah sebuah papan besar yang berada tepat di area pohon natal yang menjulang tinggi, beserta atribut natal lainnya seperti boneka salju, dan rusa, terdapat sebuah papan besar yang penuh dengan tempelan kertas-kertas kecil. Olala... ternyata kertas-kertas tersebut adalah New Year Wish. Jadi, orang-orang menuliskan harapan dan keinginan mereka untuk tahun baru 2013 nanti di selembar kertas yang telah disediakan, kemudian menempelnya di papan tersebut. Apakah mereka percaya bahwa keinginan mereka tersebut akan tercapai? bisa jadi ia dan bisa jadi nggak, karena ternyata ada embel-embel bahwa kertas-kertas tersebut bakal diundi dan bagi beberapa orang yang beruntung akan mendapatkan voucher belanja senial @Rp.200.000.



Apakah saya ikutan menempelkan wish saya di situ? Oh no... no... no... tentu saja TIDAK. Di rumah, saya sudah memiliki buku tersendiri yang saya sebut dengan PROPOSAL HIDUP. Di buku itu, saya tulis resolusi diri di setiap tahunnya. Bahkan, saya sudah menuliskan pencapaian apa saja yang ingin saya capai dihidup ini, semenjak saya duduk di bangku SMA. Believe or not, Allah yang Maha baik telah mewujudkannya satu-persatu.




Jika dilihat dari gambar di atas, Alhamdulillah saya malah berhasil menyelesaikan kuliah S1 saya dalam waktu 3,5 tahun dengan cumlaude. Begitu selesai wisuda, saya saya sudah langsung mengajar di salah satu SMK swasta yang ada di kota saya. Selanjutnya, saya dilamar dan menikah pada usia 22 tahun, persis seperti apa yang saya harapkan. Begitu menikah, saya langsung dikaruniai momomgan serta kesempatan untuk melanjutkan studi S2 (Alhamdulillah saat ini sudah selesai). Subhanallah... bahkan Allah mengabulkan keinginan saya untuk memiliki sebuah perpustakaan pribadi dan memberikan kesempatan untuk saya bisa menulis buku (buku-buku saya). Semoga Allah berkenan juga nanti untuk mengabulkan keinginan saya memiliki sebuah toko buku (saat ini saya punya toko herbal, rencananya juga akan dijadikan sebagai toko buku), menjadi pemilik dan pengelola panti asuhan, juga bisa sampai ke tanah suci menjadi tamu Allah.

Apakah hal tersebut terlihat hebat? beruntungkah saya?. Tunggu dulu temans, bukan berarti bahwa Allah memberikan semuanya begitu saja tanpa adanya doa dan upaya saya untuk mewujudkan semuanya. Bukan berarti semua hal tersebut bisa saya jalani ibarat meluncur dari sebuah papan luncuran. Sama seperti yang lain, Allah menunjukkan cinta-Nya pada saya dengan memberikan saya kerikil, bahkan batu kali yang harus saya lewati. Saya juga ditempa untuk bersabar dan bersyukur atas apapun ketetapan Allah. Gambar di atas tadi hanyalah garis besarnya saja, waktu itu ditulis oleh seorang anak SMA. Di buku itu juga dulu saya tulis rinci apa saja yang sebaiknya saya lakukan dalam keseharian, seperti berikut:









Kini, saya masih menuliskannya, resolusi diri saya disetiap tahunnya. Bahkan, saya menuliskannya secara mendetail, seperti tentang usaha, prioritas pengeluaran, juga perlakuan apa saja yang saya inginkan dari suami hehehe... maklum, suami saya termasuk seseorang yang nggak romantis (romantis versi saya ^_^), jadi saya berprinsip nggak ada salahnya untuk saya mengkomunikasikan hal tersebut sehingga dia bisa tahu dan mengerti. Tapi, yang saya sebutkan tadi saya skip yah, berikut resolusi saya di tahun 2012:



Demi dirimu, sahabat mayaku Mbak Windi, saya berbagi tentang hal ini. Tanpa bermaksud untuk menyombongkan diri, melainkan hanya berharap bisa menginspirasi dan bermanfaat.

Jadi, proposal hidup tersebut bukanlah sebagai sebuah upaya untuk mendahului ketetapan Allah. Saya membuatnya agar saya bisa fokus terhadap apa yang ingin saya capai, saya menjadikannya sebagai sebuah pengingat, saya meniatkannya sebagai sebuah doa kepada Allah. UYM aja pernah bilang bahwa bagus apabila kita berdoa kepada Allah dan memintanya dengan cara mendetail, lho apakah itu berarti bahwa kita tidak percaya kepada Allah bahwa Ia lebih tahu mana yang terbaik untuk hamba-Nya? bukan! bukan itu esensinya, tapi suatu kepercayaan, keyakinan, bahwa berdoa adalah sebuah ibadah yang disukai oleh Allah, menunjukkan bahwa hanya kepada-Nya kita meminta dan berharap. Perkara apakah Allah akan mengabulkannya (di ACC), itu adalah rahasia Allah, nah itulah saatnya kita belajar untuk bersabar dan bersyukur akan apapun ketetapan Allah atas diri kita.

Terakhir, Barakallah untuk Mbak Windi, met milad dan semoga nanti lahiran anak pertamanya berjalan dengan lancar. Pertama kali saya mengenal Mbak Windi di sebuah grup menulis yang bernama Be a Writer. Wow... ternyata Mbak Windi ratunya lomba, yang berhasil menyabet hadiah-hadiah keren diperlombaan-perlombaan yang gentayangan disosmed. Berkat Mbak Windi juga saya jadi semakin semangat dan termotivasi untuk ngeblog. O yah, untuk resolusi saya di tahun 2012, Alhamdulillah sudah banyak yang tercapai. Bisa dibilang bahwa tahun ini 3 buku solo saya terbit. Untuk tahun 2013 nanti, saya akan melanjutkan resolusi 2012 yang masih belum tercapai, seperti lebih menggiatkan hafalan Al-Quran (kalau bisa nggak lagi one day one ayat, tapi bisa beberapa ayat), nurunin BB 10 kg lagi hihihi... dan bisa menerbitkan buku yang lebih banyak lagi serta bermanfaat tentunya, dan yang paling terpenting adalah hal-hal krusial sebagai hamba Allah, sebagai seorang anak, istri, dan ibu. Hmmmm... mungkin termasuk juga untuk nambah momongan lagi, biar Nai ada adiknya hehehe... Aamiin..
Bagaimana dengan Anda? Ini Resolusiku, Share dong Resolusimu”.

Mari nikmati New Year Wish yang udah saya jeprat-jepret di sebuah Mall di Pekanbaru.













9 komentar:

  1. hebat, keren, dan dahyaaaat tulisannya!!! *salam kenal ya dari saya. n_n

    BalasHapus
  2. ya ampuun mbaa sampe ditulis detail gitu, kereeen . Semoga proposal hidupnya dikabulkan, aamiin.

    Btw, blognya lucu euy, unyu unyu:)
    Makasi udah ikutan ya mba

    BalasHapus
  3. semoga resolusinya kecapaian ya :D

    BalasHapus
  4. proposal hidup? kenapa nggak kepikir ya (bingung sambil garu2 kepala). Sangat menginspirasi mbak tulisannya :) salam kenal :)

    BalasHapus
  5. Aamiin... tengkiyu Mbak Windi udah pilih saya jadi pemenang ke 2.

    Tengkiyu juga atas pujiannya yang bilang blog saya unyu-unyu hihihi... ^_^

    BalasHapus
  6. Aamiin... tengkiyu mas Ben ^_^

    BalasHapus
  7. Tengkiyu Mbak Sri udah mampir. Alhamdulillah kalau tulisan ini bisa menginspirasi. Salam kenal juga ^_^

    BalasHapus
  8. izin ngopi tulisan di catatan mbak :)
    thanks ..

    follow my blog, maybe? :)

    BalasHapus
  9. Silahkaaan Mbak Dyah ^_^



    Oke, saya follow juga yah

    BalasHapus