14 Agustus 2012

Kring... Kring.. Kring... Ada Sepeda Nailah


Dahulu, orang tua beranggapan bahwa anak yang hebat itu adalah anak yang selalu unggul di bidang akademis, memiliki tingkat intelegensi yang tinggi. Namun, dalam perkembangannya, seorang ahli bernama Howard Gardner mengenalkan multiple intelegence, yaitu mengenai 8 macam kecerdasan pada anak. Kecerdasan itu meliputi: kecerdasan linguistic, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan musical, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis.

Dengan adanya multiple intelegence atau kecerdasan majemuk, mengubah persepsi orang tua bahwa anak yang hebat itu bukanlah anak yang memiliki intelegensi yang tinggi saja, karena pada dasarnya setiap anak itu unik. Setiap anak memiliki bakat, potensi dan kemampuan yang berbeda, maka sebaiknya orang tua dalam memandang anak agar lebih obyektif. Anak bisa saja sukses walaupun tidak memiliki tingkat intelegensi yang tinggi, karena faktor intelegensi bukanlah sebagai satu-satunya faktor penentu kesuksesan anak di masa yang akan datang.

Ada satu kecerdasan yang harus dimiliki oleh anak untuk melengkapii kecerdasannya di atas, yaitu kecerdasan finansial. Kecerdasan finansial dapat menjadi salah satu indikator pendukung dan penopang kehidupannya kelak, karena dengan kecerdasan finansial kecerdasan yang lainnya dapat lebih berdaya guna.

Kecerdasan ini merupakan kemampuan seseorang dalam mengelola sumber daya yang berasal dari dirinya sendiri atau orang lain, untuk memaksimalkan potensi dalam mengelola keuangannya. Kecerdasan finansial ini mencakup 4 aspek, yaitu:

1.        Cara mendapatkan uang
2.      Cara mengelola uang
3.      Cara menyimpan uang
4.     Cara menggunakan uang.

Hihihi... serius amat yak bahasa saya di atas. Sebenarnya Cuma pengen sharing bahwa sejak dini saya sudah mengajarkan Nai bagaimana perlakuan yang baik terhadap uang. Salah satunya adalah dengan menabung. Mudah sekali untuk melatih Nai, apalagi ada buku ini



Jadi, ceritanya Nai nabung untuk bisa beli sepeda (persis banget sama cerita yang di buku hihihi..). Alhamdulillah.. hasil tabungan Nai akhirnya bisa mencukupi bahkan lebih untuk membeli sebuah sepeda yang dia mau.

Nai bongkar celengan dibantu sama Omanya

Lumayaaaan... dapet 380rb

Sepedanya yang biasa aja, biar ntar kalo Nai makin gede dan sepedanya udah nggak pas lagi, bisa beli yang baru.





Nai seneeeeeeng... banget, sebentar-sebentar main sepeda. Udah beberapa kali jatuh, tapi teteup semangat. Padahal sempat demam juga, mungkin karena jatuh dan capek. Alhamdulillah habis diurut Nai baikkan lagi.

Umi kecepetan pasang karpetnya, haduuuuuh...



2 komentar:

  1. sebuah kebiasaan yang sangat baik tuh mba, dan memang harus diajarkan di usia sedini mungkin bagi anak...
    Duuh, Nai hebat deh, bisa beli sepeda dari hasil tabungan sendiri.... keren banget kamu sayang! :)

    BalasHapus
  2. iya Mbak Alaika, seneng rasanya lihat Nai antusias menabung, trus dapet sepeda yang dia mau. pas banget lagi sama ultahnya yang ketiga ^_^

    BalasHapus