21 September 2012

Pagi Dunia


Meski ku rapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepadaMu
Namun cinta dalam jiwa
Hanyalah padaMu


Maafkanlah bila hati
Tak sempurna mencintaiMu
Dalam dadaku harap hanya
DiriMu yang bertahta

Detik waktu terus berlalu
Semua berakhir padaMu

(Rapuh by Opick)



Pagiii... dunia.

Kalau Tere Liye bilang, pagi itu adalah waktu yang paling indah. Ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan. ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengambang dipersawahan, hingga nun jauh di kaki pegunungan. Pagi, berarti satu hari yang melelahkan telah terlampaui lagi. Pagi, berarti satu malam dengan mimpi-mimpi yang menyesakkan terlewati lagi. (Sunset Bersama Rosie)

Sedangkan sahabat maya saya Mbak Shabrina WS bilang, pagi adalah harapan senja kemarin.

Bagi saya, pagi adalah suatu kesempatan untuk memperbaiki diri. Bersyukur bahwa kita masih diberikan kesempatan untuk hidup. Pagi, bisa jadi start untuk menebar kebaikan, menjadikan diri sebagai manusia yang bermanfaat bagi sekitarnya.


Pagi, berarti berakhirnya seperempat malam saat bermesraan dengan-Nya. Pagi, awal sedekah tubuh pada-Nya lewat dhuha. Pagi, bertebaran di muka bumi untuk menjemput rezeki dari-Nya. Pagi, penentu apakah hari akan ditutup dengan menjadi lebih baik dari hari sebelumnya.

Pagi, memang selalu indah. Tarikan nafas serasa nikmat yang tiada tara. Alhamdulillah... masih diberi nikmat islam, masih diberi nikmat makan, masih diberi nikmat tidur, aib masih disembunyikan oleh-Nya, masih diberi nikmat berkumpul dengan orang-orang yang dicinta, masih diberi begitu banyak nikmat yang tidak akan mampu untuk dihitung banyaknya.

 “Fabiayyi alai rabbikuma tukadziban”
(Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?)

Temans... semoga kita selalu bersyukur akan datangnya pagi, bagaimanapun ketetapan-Nya akan hari ini yang kita jalani ^_^




Tidak ada komentar:

Posting Komentar