31 Juli 2012


Hmmmm... cerita nggak yah. Hmmmmm... gimana yah, maluuuuu nih. Tapi mupeng sama hadiah GA-nya. Hmmmmm... cerita deh, tapi jangan pada ketawa yah, karena cerita saya ini tetap manusiawi kok, walau malu-maluin. Oke deh, begini ceritanya.

Dari judulnya, gampang ketebak deh kalau “ntut” itu berasal dari kata kentut, sopannya buang angin dah. Jadi, sewaktu kecil (sampai sekarang sih xixixi...) saya orang yang paling sering kentut eh paling sering ketahuan kentut (ngeles). Kalau ada bau tidak sedap di udara yang sebelumnya asyik sembriwing, yang serta merta mampu membuat orang yang gi ketawa-ketiwi, cerita ngalor ngidul, apalagi yang lagi makan langsung menghentikan aktivitasnya, senyap, lalu spontan menutup hidung atau langsung ngacir, maka saya lah yang akan menjadi tersangka utama dan bahkan satu-satunya!.

 Gambar dari sini

Huwaaaaa... nyebelinkan, tapi saya malah dianggap paling nyebelin. Maaf sodara-sodara, bukannya urat malu saya agak konslet atau saya nggak punya sopan-santun, maklumlah namanya juga waktu itu masih kecil. Mungkin dipikiran saya waktu itu, hal tersebut bisa bikin lucu-lucuan karena berhasil ngerjain orang.

Saya ingat, waktu itu saya dan para sepupu bermain kemah-kemahan. Mana kami rame banget dan kemahnya kecil banget. Jadinya seperti sarden kalengan deh kami di dalamnya. Nah, tanpa sengaja (suer dah yang ini nggak sengaja) saya kentut. Mana saya doyan banget makan telor, bisa sampai tiap hari, ketebakkan baunya kaya’ gimana. Alhasil, pintu kemah nggak berlaku, seisi kemah langsung keluar berhamburan dan mengamankan hidung mereka masing-masing. Hancur dah tu kemah yang terbuat dari kolaborasi daun kelapa, daun pisang, dan kain sarung yang bikinnya aja memakan waktu seharian, tapi hancur dalam waktu nggak sampai semenitan.

Hahaha... upst... cerita sendiri, ngakak sendiri. Bis bener-bener lucu deh, sampai sekarang masih geli kalau inget kejadian itu. Trus, usut punya usut saat saya mngintrogasi mama tentang panggilan mbak ntut, ternyata sejak saya masih unyu banget dan ngomong masih cadel aja udah doyan kentut. Bahkan, saat bersendawa saya kerap kali menyebutnya kentut di mulut hihihi...

Yah begitulah sodara-sodara, karena rekor kentut saya yang di atas rata-rata, maka panggilan mbak ntut berhasil saya sandang. Tubuh saya waktu kecil yang langsing banget (sebenarnya termasuk kurus banget hehehe..) kerap kali diledek terdiri dari tulang belulang dan kentut doang.

Lalu sekarang, hmmmmm... sejujurnya masih sulit juga untuk mengendalikan kentut. Tapi nggak separah sewaktu kecil dulu, yang memang benar-benar susah buat ditahan dan mencari tempat yang aman untuk dikeluarkan. Prok... prok... prok...

O yah, buat sodara-sodara yang punya buaaaaaanyak pertanyaan seputar kentut, main ke sini deh, banyak info yang mampu menjawab rasa ingin tahu tentang si bau tersebut, yang kalau nggak bisa keluar malah jadi penyakit.

Terakhir, ini nih yang bikin saya syok dan makin merasa bersalah. Bisa jadi saya termasuk salah satu manusia yang menyumbang andil terbesar terhadap global warming. Penasaran? Mampir ke sini.

Baiklah, sekian dan terima kasih. GA keren yang mampu bikin PD buat cerita kisah yang memalukan ini, demi sebuah kaos EURO 2012 buat suami tercintah yang sering kena timpuk bantal kalo teriak kencang-kencang waktu nonton bola. Eh yah baru inget juga, sekalian sebagai kado ultah untuk suami (ultah 18 juni lalu) yang nggak dapet kado dari istrinya yang pelupa akut ini. Tapi, kalau seandainya kaos nggak dapet, handbag oke juga (buat gue dong) hihihi... Met milad yah Emak, moga makin sukses dah... ^_^


"Mak,ane ikutan giveaway-nya ye,mak! Kasih ane hadiahnyayang kaos EURO 2012, ya!"

29 Juli 2012


Gambar dari sini

Jika Hijab syar'i hanya milik Ustadzah, pasti lah org biasa tak bs ke surga, Hijab syar'i itu milik semua Muslimah :)

kenakan hijab maka engkau berharga, dan akan dihargai yg berharga pula | bila direndahkan, pasti dia tak cukup berharga untuk didengar

bila sudah "karena Allah" berhijab | tua-muda, baik-buruk, siap-belum, tiada jadi soal

bilapun ada alasan untuk berhijab | biarkan ia tercakupkan dalam 2 kata "karena Allah" :)

bila berhijab menunggu renta usia, lantas apa guna hijab? | keindahan dan nafsu kuat pada muda, hijab tuntun bertanggung jawab

bila menanti siap bagian dari kewajiban hijab, tentu wanita-wanita disekeliling Rasul lebih layak beralasan | bukan kita yg beralasan?

bila harus tanpa dosa baru berhijab, malaikat saja yg pantas | justru hijab itu dikenakan karena banyak dosa, agar Allah berkenan ampuni

bukan karena diganggu lantas engkau kenakan hijab | namun karena engkau kenakan hijab karenanya tiada gangguan

bukan engkau baik karena kenakan hijab | namun engkau kenakan hijab karenanya belajar perbaiki diri

bukan karena kenakan hijab lantar kau jadi beriman | namun engkau beriman karenanya kenakan hijab

hijab bukan hanya menjaga kejahatan dari luar diri, namun pencegah kejahatan dalam diri | bila takutkan maksiat diri, hijab adl utama

bila Muslimah adalah ratu, maka hijab adalah jubah kebesarannya | bukan dipakaikan oleh manusia namun anugerah Tuhan Semesta Alam

buku aja yg bagus ada tulisan 'membuka plastik berati membeli' masa wanita kalah sama buku? :))


28 Juli 2012



Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia. Siapa yang tidak tahu penggalan lirik lagu Nidji tersebut. Lagu yang menjadi soundtrack film fenomenal Laskar Pelangi. Ketika mendengarkannya mampu menularkan energi positif tentang semangat untuk meraih impian. Berbicara tentang mimpi, sejak kecil saya suka sekali membaca. Tidak hanya buku pelajaran, majalah, atau koran, bahkan tulisan yang ada di bungkus-bungkus makanan atau produk apa pun itu tidak luput untuk saya baca. Saat membaca majalah bobo, saya bermimpi kelak bahwa saya bukan lagi sekedar menjadi pembaca, tetapi penulisnya. Tulisan saya akan dimuat di berbagai media cetak dan dibaca oleh banyak orang. Maka, saat SMP saya telah menuliskan di dalam diary, bahwa kelak saya ingin menjadi seorang penulis.

Saya menjadi semangat sekali menulis, sekalipun tulisan saya masih sekedar memenuhi mading sekolah. Begitu juga saat kuliah, hanya sebatas buletin kampus. Entahlah, waktu itu saya masih beranggapan bahwa menjadi penulis merupakan impian yang muluk. Terlebih saya tinggal di kota Pekanbaru, bukan di kota besar seperti Jakarta atau Bandung, dan lainnya. Saya tidak memiliki pengetahuan dan akses untuk itu. Jadi, tulisan-tulisan saya hanya beredar di teman-teman sekitar saja. Teman-teman yang setia membaca coretan-coretan saya.

Seiring berjalannya waktu, tepatnya saat saya mulai secara intens menggunakan internet. Peluang untuk menjadi seorang penulis mulai terbuka lebar. Tentu saja, di era globalisasi ini kita bisa mengakses informasi apa saja, kapan dan dimana saja dengan mudah. Terlebih saat saya mulai menggunakan sosial media seperti facebook, twitter, dan blog. Saya bisa menemukan penulis-penulis yang dulu saya kenal hanya sebatas namanya saja. Kini, bisa berinteraksi dengan mereka. Ternyata, banyak diantara mereka yang mau berbagi ilmu dan informasi seputar dunia menulis dengan cara cuma-cuma. Saya juga bergabung dengan berbagai komunitas penulis. Tidak hanya itu, saya juga mendapatkan begitu banyak akses ke media cetak dan penerbit.

Saya sangat memanfaatkan peluang-peluang itu. Tanpa mengenal putus asa, saya rajin mengikuti lomba-lomba menulis. Tidak sedikit tulisan saya yang tidak terpilih, tapi hal itu menjadi cambuk buat saya untuk semakin giat belajar dan mengasah kemampuan. Bagaimanapun, passion saya adalah menulis. Menulis membuat saya merasa bahagia.

Kini, menjadi seorang penulis bukan lagi sekedar mimpi. Alhamdulillah, dalam kurun waktu hampir 2 tahun, saya sudah bisa menghasilkan 2 buku solo dan 10 buku antologi. Saat ini saya masih menunggu 1 buku solo dan 2 buku duet yang masih sedang dalam proses terbit. Tapi, sampai saat ini masih ada sedikit kendala yang mampu mempengaruhi kegiatan saya dalam menulis, yaitu internet yang sering menyiput. Saat saya butuh data-data sebagai referensi tulisan atau saat hendak mengirimkan email yang berisi file penting, mendadak internet menjadi disconnected. akibatnya, saya menjadi sering bergonta-ganti provider.

Buku solo pertama saya


Nah, waktu itu adik saya yang tergabung dalam komunitas cosplay mengikuti sebuah event dari SmartMedia. Darinya saya mendapatkan informasi tentang Smart Media, sebuah perusahaan penyedia layanan TV kabel dan internet. Akhirnya saya mulai mengumpulkan informasi mengenai Smart Media. Saat mengunjungi situsnya, saya menjadi semakin mengenal Smart Media. Luar biasa, dengan misi menjadi top provider home entertaiment berbasis televisi kabel dan layanan tambahan lainnya. [1]

Event Smart Media di Mall Pekanbaru. Adik saya dalam cosplay (koki, baju putih)


Smart Media juga menjanjikan serangkaian program inovatif, berbagai channel televisi untuk memenuhi berbagai minat dan internet berkecepatan tinggi dengan fitur keamanan. Menggunakan teknologi kabel yang mutakhir untuk mengantarkan kepuasan bagi pelanggan di rumah dengan biaya yang terjangkau. Petugas Smart Media akan membantu menginstalasi peralatan dan mengajari pelanggan bagaimana menggunakannya. [2]

Wow… saya sangat tertarik dengan fasilitas internetnya yang dapat membantu untuk memanfaatkan waktu online dengan lebih efisien dan menyenangkan. Lebih sedikit menunggu dan lebih sedikit buffering. Sehingga dengan mudah dapat terhubung dengan keluarga dan teman melalui Facebook, Twitter, blog, dan chatting, bahkan dapat berinteraksi dengan sesama gamers tanpa gangguan. [3]

Seandainya internet bisa lancar jaya seperti itu, tentu akan semakin mempermudah kegiatan menulis saya yang memang banyak membutuhkan referensi dan interaksi via internet. Semoga jaringan SmartMedia dalam waktu dekat semakin luas dan mampu menjangkau daerah tempat tinggal saya yang berada di kulim. Sehingga, saya bisa dengan bebas menggapai mimpi dan menularkan motivasi menulis kepada masyarakat Pekanbaru yang memiliki mimpi yang sama dengan saya. Dengan demikian, dunia benar-benar bagaikan dalam genggaman. Setidaknya, dunia menulis, yang saya impikan kelak mampu mengantarkan saya untuk mengelilingi dunia secara real. Dream come true, believe it!. Aamiin…

Selamat atas Grand 1st Anniversary SMARTMEDIA. Sukses selalu dan menjadi salah satu pelopor media yang mampu membawa masyarakat Riau menjadi semakin melek teknologi di era konvergensi saat ini.

Dengan SMART MEDIA Bagaikan Dunia Dalam Genggaman“.



27 Juli 2012

Ceritanya lagi JJS nih, trus karena bulan Ramadhan banyak dong pasar Ramadhan dadakan yang menjual aneka makanan dan minuman. Tadinya mau jalan ke tempat yang deket-deket aja dari rumah, eh nggak tahunya melalang buana agak jauh juga. Nah, pas sampai di jalan Ronggowarsito, berjejerlah pakpol (pak polisi), soalnya jalanan sering jadi macet, jadi mereka mengamankan dan mengatur deh. Tapi, karena kami perginya pakai motor, nggak pake helm, trus KTP dan SIM suami juga udah "mati", alhasil kami muter teratur hihihi....

Khawatir ntar kalau pak polisi teriak stoooooop... merekakan tahu yang mana wajah was-was dan yang mana nggak hehehe... Akhirnya kami mengunjungi pasar Ramadhan yang nggak ada pakpolnya. sampailah kami di pasar Ramadhan yang berada di pasar Lima Puluh. Wah rameeeeeee... banget.


Biasanya, saya suka beli kue-kue yang jarang bisa ditemui selain dari di bulan Ramadhan. Tapi maaf.. setelah buka kuenya ludeeees tanpa sempat dijepret. Nama kuenya juga saya kurang tahu, tapi kue khas melayu dah.



Besok mau hunting pasar Ramadhan lagi ah... jeprat-jepret gitu dan yang paling penting jangan lupa pakai helm xixixi...

23 Juli 2012


Pagiiiiiii... bagaimana cuaca pagi di tempatmu. Di sini, di kota saya jarak pandang menjadi lebih memendek. Ada pemandangan putih yang menghiasi udara. Apalagi kalau bukan asap. Saat cuaca panas dan hujan yang jarang sekali turun, hal ini sudah biasa terjadi. Mungkin kalian sering menyaksikan beritanya di tv.

Inilah kota Pekanbaru, yang saat begitu banyaknya terjadi pembakaran hutan, asap pun juga bisa “dinikmati” oleh negara tetangga seperti Malaysia. Lihatlah. Bahkan rumah tetangga depan saja tidak terlihat jelas. Padahal ini sudah jam 8 lho.



Begitu juga dengan rumah tetangga belakang, terlihat samar. Yah mau gimana lagi. Berarti, Nailah nggak bisa main di luar pagi ini. Walau hanya sekedar berjalan kaki mengitari halaman dan kebun belakang juga kolam yang mulai mengering.


Buat anak-anak Indonesia, selamat hari anak nasional yah. Semoga pagi ini kalian bisa menikmati pagi dengan bahagia, tanpa asap tentunya. Hmmmm... walau itu agak mustahil. Bukankah dibanyak tempat, udara sudah begitu tercemar oleh asap kendaraan bermotor, atau asap dari perokok yang memang tak punya hati nurani.

21 Juli 2012


Alhamdulillah... kita harus bersyukur karena masih diberikan usia oleh Allah Swt sehingga bisa bertemu dengan Ramadhan tahun ini. Semoga kita bisa memanfaatkan Ramadhan ini dengan sebaik mungkin, sehingga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Aamiin...


Sahur pertama, menu saya sekeluarga adalah sayur bayem merah dan dendeng balado. Pedes? Iya, tapi tidak terlalu pedes. Sambal dendeng baladonya spesial, karena cabenya berasal dari cabe yang ditanam sendiri. Cabe yang ditanam dipot.
Nah, yang ini siap dipanen beberapa hari lagi


Selamat menjalankan ibadah puasa ^_^

18 Juli 2012



Alhamdulillah... buku solo pertama saya sudah terbit. Buku yang dalam prosesnya penuh dengan pembelajaran. Rasanya luar biasa, buku solo pertama dan yang pertama ditulis adalah Nabi Muhammad Saw, sepak terjang beliau di dunia bisnis. Jangan ditanya bagaimana perasaan saya saat menuliskannya. Ada rasa takjub, haru, sampai rindu yang mampu menghadirkan tetesan air mata.

Lewat buku ini juga saya menjadi semakin mengerti tentang dunia kepenulisan, lika-likunya, bahkan telah mencicipi pahitnya sebelum manisnya. Tapi, itulah hidup. Semuanya adalah sebuah proses. Saya sudah memilih dan passion saya adalah menulis. Setelah menghasilkan 10 antologi, saya sudah luar biasa bersyukur akhirnya punya kesempatan untuk menulis buku solo. Insya Allah buku yang lainnya akan segera menyusul.

Harapan saya, semoga buku ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua dan menjadi amal jariyah buat saya. Saya juga membuka ruang selebar-lebarnya untuk berdiskusi, memberikan masukan atau kritik yang membangun atas buku ini, silahkan mampir ke email saya ya  ^_^