31 Agustus 2016

sumber: SMSbunda
Ada rasa bahagia yang membuncah bagi pasangan suami istri, saat sang istri dinyatakan positif hamil. Sebenarnya tidak hanya ada rasa bahagia saja, tapi bisa dikatakan ada rasa lainnya. Terutama kehamilan yang pertama, dimana belum ada pengalaman sama sekali. Ada rasa cemas, khawatir, deg-deg an, dll. Terpikir, apakah mampu menjadi orang tua yang baik. Apakah mampu memberikan segala yang terbaik untuk sang calon buah hati kelak. Sebaiknya, jangan berlarut-larut dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Mulailah untuk menambah pengetahuan seputar kehamilan, kelahiran, dan pengasuhan anak.
Banyak hal yang bisa kita lakukan, baik rajin membaca literatur di media cetak seperti buku atau media online berupa artikel-artikel di website terpercaya, atau mengikuti seminar\talkshow parenting. Sayangnya, tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut, bisa karena minat baca yang kurang, tidak ada akses, maupun kendala lainnya. Padahal, pengetahuan seputar kehamilann kelahiran dan pengasuhan anak itu sangat penting.
Pengetahuan tersebut bermanfaat untuk jangka panjang dalam mengembangkan potensi anak secara maksimal, sehingga anak-anak kelak sehat secara fisik, memiliki talenta yang kuat, mampu mengendalikan emosi, dan berkembangnya kecerdasan secara multidimensi. Sebaliknya, minimnya pengetahuan calon orang tua tentang kehamilan, kelahiran, dan pengasuhan anak, dapat berdampak buruk. Tidak hanya bagi Ibu tapi juga bayi. Menurut data, Indonesia merupakan negara yang tingkat kematian ibunya tertinggi di Asia Tenggara. Demikian juga dengan tingkat kematian bayi yang baru lahir (0-28 hari) tergolong tinggi. Bahkan saat ini jumlah kematian bayi yang baru lahir adalah 60% dari keseluruhan kematian bayi di bawah usia 1 tahun dengan tingkat ketahanan hidup bayi baru lahir yang tidak mengalami perbaikan sejak 2002.
sumber:SMSbunda
Kilas balik, saat saya mengalami kasus preeklampsia yang berlanjut menjadi eklampsia saat kelahiran anak pertama dulu. Rutinnya kunjungan ke dokter spesialis kandungan tak membuat saya mendapatkan informasi secara utuh tentang kondisi kehamilan dan kelahiran saya. Gambarannya, faktor kurangnya pengetahuan dan pasifnya calon orang tua untuk bertanya mengenai hal apa saja yang harus diketahuinya saat dalam masa kehamilan, ditambah dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang juga tidak informatif. Sangat disayangkan bukan?. Maka, Alhamdulillah… saya sangat bersyukur sekali saat mengetahui informasi mengenai SMSbunda.
SMSbunda adalah sebuah program layanan berbasis SMS yang dikembangkan oleh Jhpiego, dengan dukungan dari GE Foundation. Dengan tujuan, untuk menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) baru lahir. Menjangkau para ibu hamil dan yang baru melahirkan agar mendapatkan informasi perawatan antenatal, kelahiran dan paska kelahiran. Cara kerjanya, SMSbunda akan mengirimkan informasi kepada ibu langsung ke telpon genggamnya. Baik ibu yang tengah hamil, baru saja melahirkan, maupun mereka yang jarang bersentuhan langsung dengan sistem kesehatan. Wah, keren yah, dan tentu saja jangkauannya bisa lebih luas. Mengingat saat ini, telepon genggam bisa dikatakan merupakan “kebutuhan primer”, mayoritas masyarakat yang terjangkau “sinyal” memilikinya.
Pas sekali, saat ini adik ipar saya tengah mengandung anak pertamanya. Usia kandungannya sudah memasuki 8 minggu. Saya menyarankannya untuk segera mendafatarkan nomor ponselnya ( HP ) dan mencantumkan tanggal perkiraan lahir. Pendaftarannya gratis dan bisa kapan saja selama masa kehamilan. Tak kalah penting, informasi yang didapatkan tentu saja terpercaya.
sumber: SMSbunda
Nah para Bunda yang tengah mengandung atau memiliki anak yang tengah dimasa golden age (usia 0-2 tahun), tunggu apa lagi. Ayo segera mendaftarkan nomor ponselnya. Luar biasa manfaat yang kita dapatkan, seperti informasi seputar tanda-tanda bahaya kehamilan, tentang gizi, ASI, Imunisasi, dan KB, yang sesuai dengan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Mari kita dukung program ini dengan menyebarkan informasi mengenai SMSbunda seluas mungkin. Agar upaya menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) baru lahir berhasil dan merata di setiap daerah. Agar generasi penerus bangsa ini mendapatkan pola pengasuhan dan pendidikan yang baik dimasa golden age-nya.



20 Agustus 2016



Ngebahas tentang traveling, terus terang saya termasuk orang yang jarang banget buat traveling. Masih bisa dihitung dengan jari di tangan kanan deh jumlah traveling saya, saat sudah berstatus menjadi istri dan ibu. Lokasi travelingnya juga nggak jauh-jauh, masih di seputaran Riau, Sumatera barat, dan Jakarta.

Traveling pertama saya saat sudah berstatus sebagai seorang istri adalah di Sumatera barat, yang kami tempuh lewat jalur darat. Saat itu, malah saya sedang mengandung anak pertama kami 3 bulan. Traveling berikutnya di seputaran Riau saja, salah satunya ke Siak, saat putri pertama saya masih berusia 2 tahunan. Saat Usianya 3 tahunan, kami traveling ke Jakarta dengan transportasi udara. Selanjutnya, saat saya memiliki anak kedua (diusianya 1 tahunan), kami traveling kembali hanya seputaran Sumatera barat saja.

Ini traveling saat anak udah 2

Kok jarang traveling? alasannya saya dan suami pengennya kami traveling saat usia anak diatas 7 tahun. Bayangannya, anak-anak sudah agak mandiri. Saya merasakan banget rada ribetnya traveling dengan membawa balita hihihi... Jadi travelingnya ntar bisa agak jauhan dikit. Jadi, mulai sekarang nggak papa dong nyicil pengetahuan seputar traveling bareng keluarga dulu, terutama anak-anak.

Nah, saat menghadiri seminar parenting minggu lalu, salah satu pembicaranya adalah seorang Travel Blogger bernama Tesya Sophianti. Mbak Tesya, udah biasa traveling bareng keluarga, baik di dalam maupun luar negeri. Duuuuh... asyik yah, penasaran gimana bisa traveling bareng keluarga dengan menyenangkan. Ini ada beberapa tips dari Mbak Tesya.

TIPS 1 PEMILIHAN DESTINASI 
  • Memilih tempat yang disukai anak
  • Riset tempat wisata ramah anak
  • Padukan tempat wisata berbayar dan gratis
  • Buat itinerary yang fleksibel

TIPS 2 BIAYA LIBURAN 
Dana yang harus disiapkan adalah untuk transportasi, akomodasi, biaya harian, tiket masuk tempat wisata, dan untuk belanja. Mbak Tesya sendiri sudah menyediakan budget khusus untuk liburan. Sedang perencanaannya setidaknya 6 bulan atau setahun sebelumnya.

Untuk transportasi ada tips dari Mbak Tesya saat hunting tiket pesawat promo.
  • Rencanakan liburan 6 bulan-1 tahun dimuka
  • Daftar newsletter dan ikut akun sosial media dari maskapai favorit
  • Ikut komunitas traveling di sosial media.

Untuk akomodasi, ada tips hematnya juga lho.
  • Sesuaikan lokasi hotel yang dipilih dengan itinerary liburan.
  • Pilih lokasi yang mudah diakses public transport.
  • Teliti melihat "kebijakan membawa anak" saat memesan hotel.

TIPS 3 MEMBAWA SI KECIL NAIK PESAWAT
  • Siapkan makanan dan cemilan juga susu pertumbuhan.
  • Bawa mainan favorit anak.
  • Sesuaikan waktu penerbangan dengan jam tidur.

TIPS 4 PERSIAPAN SI KECIL SEBELUM LIBURAN
  • Briefing sebelum hari H. Beri gambaran seperti apa destinasi yang akan dituju (video youtube). Beri pedoman bagaimana jika terpisah dari orang tua saat di tempat liburan.
  • Latihan sebelum hari H. Jalan kaki saat akhir pekan, beberapa minggu sebelum liburan. Tujuannya, bermanfaat untuk di destinasi liburan yang akan banyak melakukan jalan kaki. 
 TIPS 5 PERSIAPAN AYAH BUNDA
  • Berbagi tugas, siapa yang akan membeli tiket pesawat, memesan hotel, dsb.
  • Buat rencana liburan yang detail, termasuk peta menuju tempat wisata.
  • Membeli paket internet.
  • Selalu siap dengan "plan B".
Waaaah... tipsnya Mbak Tesya ini berguna banget deh. Semoga kelak saya dan keluarga bisa traveling dengan nyaman dan menyenangkan yah. Aamiin... ^___^

18 Agustus 2016


Pekan pertama di bulan Agustus ini diperingati sebagai Pekan ASI Dunia atau World BreastfeedingWeek lho. Maka, untuk meramaikan dan berpartisipasi di sebuah lomba blog tentang ASI, saya akan berbagi kisah saya saat menyusui kedua putri saya. Semoga postingan ini bisa bermanfaat yah, aamiin... ^___^

Dulu, saya kira menyusui itu mudah, naluriah. Setiap perempuan yang punya payudara pasti bisa. Ternyata tidak sesederhana itu. Bukan hanya bermodal payudara saja, tapi juga kombinasi dari niat, tekad, ilmu, dan dukungan.

Tujuh tahun yang lalu, saya melahirkan putri pertama saya diusia kandungan menginjak 37 minggu. Saat itu saya terkena preeklampsia, sehingga saya harus melahirkan lewat operasi cesar. Hampir 5 jam setelah operasi, saya mengalami eklampsia. Saya kejang, lalu hilang kesadaran.

Saat sadar, saya tengah dirawat di ICU rumah sakit. Setelah kondisi saya membaik, saya dipindahkan ke kamar rawat inap. Dengan kondisi penglihatan yang kabur, rasanya sedih sekali saat menggendong bayi mungil saya yang lahir dengan berat 2,45 kg itu. Saya tak bisa melihat wajahnya dengan jelas, dan berlangsung selama hampir 2 bulan.

Lalu, saya baru tahu bahwa bayi saya telah diberikan sufor. Kurangnya ilmu dan dukungan dari rumah sakit, membuat suami saya menyetujuinya. Padahal saya tak sadarkan diri belum sampai 24 jam. Bukankah bayi bisa bertahan untuk tidak mengkonsumsi apapun selama 72 jam atau 3 hari dari sejak kelahirannya.

Alasan pemberian sufor lainnya, karena kondisi saya yang juga butuh banyak istirahat. Saat itu, suami dan keluarga lebih fokus pada pemulihan kesehatan saya. Teringat salah satu kerabat yang tak tertolong nyawanya karena terkena eklampsia. Apalagi, setelah 3 hari pulang ke rumah, bekas operasi saya sempat bocor. Untuk menyusui semakin terasa berat, bekas operasi yang nyeri semakin terasa nyeri. Terlebih bayi saya juga menolak untuk disusui, walaupun sudah berbagai posisi dicoba.

Akhirnya, ASI saya membatu, karena tak pernah dikeluarkan saya terkena radang payudara atau mastitis. Dikemudian hari saya baru sadar, kenapa dulu ASI saya tidak diperah dan dimasukkan ke dalam botol susu. Sehingga bayi saya bisa tetap mendapatkan ASI. ASI yang membatu membuat saya mengalami panas tinggi. Khawatir akan risiko terjadinya kejang lagi, saya akhirnya dilarikan ke rumah sakit dan rawat inap selama 1 hari. Payudara saya dikompres dengan air hangat yang dimasukkan ke dalam botol dan diterapi pijat.

Oleh perawat yang menerapi, saya diberikan suntikan semangat dan juga berbagai pengetahuan tentang menyusui. Alhamdulillah setelah pulih, saya berniat untuk bisa menyusui langsung bayi saya. Berkat dukungan dari suami dan keluarga juga akhirnya saya berhasil.

Ketika sedang tidak bekerja, suami selalu mendampingi saya saat menyusui dan ia juga selalu menyemangati, apalagi di malam hari saat harus berjuang melawan kantuk. Saya juga harus menahan rasa nyeri di bekas operasi dan rasa tidak nyaman lainnya, termasuk saat puting lecet (cracked nipple).

Saya sudah berniat dan bertekad. Bahkan, saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan saya sebagai seorang pengajar. Saya berusaha untuk fokus pada pemulihan kesehatan dan keberhasilan dalam memberikan ASI. Tak sampai 2 bulan, saya berhasil. Bayi saya akhirnya bisa full ASI hingga usia 2 tahun.

Bersyukur sekali waktu itu saya tidak menyerah. Bersyukur sekali ada suami dan keluarga yang mendukung, baik mensupport saya secara fisik dengan memberikan asupan yang bergizi, waktu istirahat, dan bantuan dipekerjaan domestik. Maupun secara psikis, sehingga proses pemulihan dan menyusui menjadi lebih baik. Bersyukur sekali juga saya menemukan komunitas yang mensupport ASI, sehingga ilmu saya semakin bertambah dan semangat saya tetap menyala.

5 tahun kemudian, saya kembali melahirkan seorang bayi lewat operasi cesar. Secara medis, kehamilan dan kelahiran anak kedua saya ini berisiko untuk terkena eklampsia kembali. Tapi, Alhamdulillan itu tidak terjadi. Saya dan bayi saya sehat.

Dengan semakin banyaknya ilmu yang sudah saya kantongi, Saya berhasil memberikannya IMD, ASI ekslusif, dan menyusuinya hingga usianya saat ini 2 tahun 2 bulan. Sekarang saya sedang dalam proses menyapihnya. Semoga saya berhasil menyapih dengan cara weaning with love, semoga saja. Bagaimana pun, menyapih anak itu bikin patah hati, bikin kita kangen masa-masa menyusui lagi. Bukan begitu?. ^____^


15 Agustus 2016


Sebagai orang tua, jangan pernah berhenti untuk belajar. Bahkan kita harus selalu aktif untuk menambah pengetahuan seputar parenting. Hal tersebut dibutuhkan, sebagai salah satu upaya kita untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak. Apalagi saat ini, ilmu parenting bisa kita dapatkan dengan mudah, baik dengan membaca, maupun sharing ilmu dengan sesama atau pakarnya. Baik melalui media cetak maupun media elektronik.

Mengingat begitu pentingnya peran kita dalam membentuk karakter anak, yang berpengaruh terhadap masa depannya kelak. Belum lagi berbagai tantangan yang kita hadapi sebagai orang tua, di era global seperti saat ini. Maka, rasanya mutlak untuk selalu meng-upgrade pengetahuan parenting kita.


Saya adalah ibu dari 2 orang putri yang berusia 7 dan 2 tahun. Selain membaca, menghadiri seminar parenting merupakan salah satu upaya saya untuk menambah pengetahuan. Salah satu seminar parenting yang saya ikuti adalah seminar parenting yang diadakan oleh Dancow Parenting Center.

Seminar parenting yang diadakan hari sabtu lalu, tanggal 13 Agustus 2016 bertempat di Ballroom hotel Pangeran Pekanbaru ini, mengusung tema Tumbuh Kembang Si Kecil Berawal dari Perlindungan yang Optimal. Temanya saja sudah menarik, didukung dengan pembicara yang merupakan pakar dibidangnya masing-masing. Waaah... Ini sebuah seminar yang sangat sayang untuk dilewatkan. Apalagi MC nya adalah Sahnaz Haque, salah satu MC favorit saya.



Siapa yang tidak mengenal brand Dancow. Bahkan brand susu ini sudah eksis sejak saya masih kecil. Siapa sangka kini anak-anak saya juga mengkonsumsi susu ini, baik secara langsung maupun sebagai "teman" makan serealnya. Tidak hanya peduli dengan nutrisi, Dancow juga berkontribusi sebagai media yang dapat mengedukasi para orang tua, lewat Dancow Parenting Center.

Baiklaah, sudah pada penasarankan dengan seminar yang diadakan oleh Dancow. Apa saja yang dibutuhkan oleh anak-anak dalam proses tumbuh kembangnya yang berkaitan dengan perlindungan optimal. Pssssst... Saya kasih bocoran dulu, yang dibutuhkan adalah 3 hal, yaitu CINTA, NUTRISI, dan STIMULASI. Saya akan bagi menjadi beberapa bagian, sesuai dengan pembicaranya ya.

Para Emak Blogger
Sumber: Fivit

Pembicara Pertama

Dra. Ratih Ibrahim, MM, Psikologi

Psikolog yang cantik ini membahas bagian CINTA. Anak-anak membutuhkan cinta sejati dari ayah bunda, dengan manifestasi memberikan segala sesuatu yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan buah hatinya. Bukan semata apa yang buah hatinya suka.


Cinta yang tulus dari ayah bunda akan menumbuhkan pengalaman emosi yang positif dan memberikan rasa aman bagi anak. Rasa aman tersebut dibutuhkan untuk membangun basic trust, yaitu cara anak memandang dunia di sekitarnya secara baik, sehingga ia menjadi berani dan percaya diri untuk bereksplorasi.

Terutama pada usia 1+ yang berada dalam fase perkembangan pesat, baik dari segi fisik, psikologis, dan sosial. Maka, bereksplorasi menjadi kebutuhannya, agar dapat tumbuh dan berkembang optimal. Nah, terkadang nih yah para bunda suka khawatir kalau anaknya bermain outdoor. Takut panaslah, takut kotor, takut jatuh, dll. Tenang, berikan saja pengawasan dan perlindungan yang optimal. Perlindungannya apa saja, salah satunya dengan NUTRISI.

Pembicara Kedua

Sari Sunda Bulan, AMG

Tentang nutrisi, dijabarkan dengan lengkap oleh ahli nutrisi. Ternyata, NUTRISI itu adalah penentu pertumbuhan yang sehat dan baik pada anak. Tidak hanya bagi fisiknya saja, tetapi juga otak. Selain itu nutrisi yang baik dapat mencegah berbagai penyakit lho. Indikatornya apa, yaitu tumbuh kembangnya bisa dilihat dari grafik berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Misalnya, anak 1 tahun berat badannya mencapai 3x berat lahirnya, dan mencapai 50% tinggi dewasanya diusia 2 tahun.


Selanjutnya, perlindungan bagaimana yang bisa diberikan kepada anak dari segi nutrisinya? Yaitu, dengan memenuhi beberapa hal berikut:
  • Memberikan nutrisi untuk kesehatan saluran cerna, karena 80% sistem daya tahan tubuh terdapat di saluran cerna. Maka, anak-anak butuh serat pangan misalnya inulin dan bakteri baik, strain spesifiki (lactobacillus rhamnosus dan bifidobacterium longum). 
  • Mencukupi kebutuhan vitamin A, C, dan E. 
  • Mencukupi kebutuhan mineral selenium dan zink.
Setelah kebutuhan nutrisinya terpenuhi, artinya ia memiliki perlindungan dan bisa bereksplorasi. Tentu saja dengan stimulasi yang kita berikan agar bisa optimal. Apa saja stimulasinyan yuk lanjut ke pembicara ketiga.

Pembicara Ketiga

DR. Dr. soedjatmiko SpA (K)., MSi

Tentang STIMULASI, dibahas tuntas oleh dokter spesialis anak dan konsultan tumbuh kembang anak ini. Jadi, stimulasinya dalam bentuk bermain. Hal tersebut bermanfaat untuk merangsang motorik kasar, motorik halus, komunikasi, kognitif, kecerdasann kreatifitas, dan kemandirian. Dengan demikian, stimulasi bermain dapat membentuk anak SEHAT, CERIA, PERCAYA DIRI, CERDAS, KREATIF, dan BERPERILAKU BAIK.


Ada rule juga lho dalam melakukan stimulasi bermain, yaitu:
1. Bermain setiap hari.
2. Interaktif, dengan kasih sayang dan gembira.
3. Sesuaikan dengan kemampuan dan keinginan anakm
4. Jangan memaksa, apalagi mengancam dan menghukum.
5. Beri anak pujian, ciuman, dan pelukan.

Bagaimana sih stimulasi bermainnya? Ternyata gampang!, bisa dilakukan oleh siapapun dan dimanapun. Nih dia:



Pembicara Keempat
Tesya  Sophianti 

Eits... Belum kelar, masih ada pembicara terakhir, yaitu Mbak Tesya Sophianti yang seorang travel blogger. Widiiiiih... Keren banget mbak cantik ini, traveling ke dalam maupun luar negeri dengan keluarga. Menurutnya, traveling bareng keluarga terutama anak-anak itu ada manfaatnya lho, yaitu mempersiapkan buah hati menjadi global citizen. Apa saja itu? Menghargai perbedaan, membuka wawasan, dan percaya diri.


Menariknya, Mbak Tesya membawa serta anak-anaknya sejak diusia balita. Penasaran dong yah, kok bisa. Wong kita-kita aja yang mudik di lain kota, bawa mudik anak-anak diusia balita itu rempongnya minta ampun. Apalagi liburan, bisa enjoy nggak yah.

Eh, ternyata bisa lho, tipsnya mampu menjaga mood aja. Sebelumnya tentu juga sudah ditentukan tempat travelingnya yang disukai anak dan tempat wisata yang ramah anak. Jadi intinya, yang namanya traveling itu adalah liburan yang harus menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga. Penasaran dengan cerita keseruan traveling Mbak Tesya dengan keluarganya? Sila beli buku Mbak Tesya, komplit deh tipsnya. Bisa juga mengunjungi blognya Mbak tesya www.tesyablog.com
 Sumber: Tesyablog

Gimana, padat ilmu bangetkan seminar parentingnya. Duh, emang okee banget deh dancow. Inovasinya juga luar biasa. Nih inovasi terbarunya, DANCOW Excelnutrisi+ untuk usia 1+, 3+, dan 5+. Mengandung nutrisi untuk membantu tumbuh kembang anak optimal. Apa saja kandungannya? Banyak, ada lactobacillus rhamnosus, minyak ikan, serat pangan inulin, bifidobacterium longumn LA dan ALA, serta protein dan kalsium. Sangat sesuai untuk perlindungan si kecil.
Jadi, Aku dan Kau Suka Dancow...

5 Agustus 2016

Ini adalah salah satu kisah generasi muda yang bisa survive dalam menghadapi masalah di hidupnya. Moga menginspirasi ya! Jadilah #FriendsOfSurvive generasi yang seorang problem solver!.

Tulis cerita singkat kamu saat berhasil melewati masalah yang tengah kamu hadapi, share di sosmed kamu dengan tag saya (Oci YM) dan Riawani Elyta ^__^


Kisah Tika Azaria 

Kamar Kreasi Collection adalah merek untuk usaha kecil-kecilan saya, menjual bros handmade. Saya memulainya pada akhir tahun 2012. Tanggal persisnya sih saya lupa, yang jelas ini dimulai persis sama dengan bulan kelahiran saya, November:)
Sehabis lebaran Fitri ditahun 2012, Ayah berhenti dari pekerjaannya sebagai pegawai swasta. Tentulah grafik ekonomi keluarga kami turun drastis. Ayah adalah satu-satunya sumber penghidupan keluarga kami. Ibu hanya seorang Ibu Rumah Tangga. Tak ada usaha sampingan yang kami miliki.
Hari demi hari, uang tabungan Ibu dan Ayah di Bank tinggal tak seberapa. Aku yang saat itu masih duduk di kelas sebelas SMA sudah mulai berfikir dan tak mau terus menerus menyusahkan Ayah dengan kondisi seperti ini hanya untuk mendapatkan uang jajan harian. Dan kakak laki-laki saya masa itu sedang dalam study S1 yang pastinya butuh biaya yang lebih daripada saya.
Siang itu saya curhat di twitter -ceritanya lagi galau nih hehe- “mesti nyari sesuatu yang bisa menghasilkan uang nih :(“, tiba-tiba guru kimia saya -panggilan sayangnya sih Umi Ani- bales, “bikin bros handmade aja tik”. Beliau menyertakan beberapa link blog yang bisa dijadiin referensi😀 Waktu itu kayak ada lampu dikepala gitu hehe😀
Sejak hari itu saya mulai mencari bahan sisa di tempat penjahit. Awalnya sih dengan bahan yang seadanya, tentu hasilnya juga apa adanya😀
Nyari-nyari referensi yang banyak lagi di internet. Hingga akhirnya saya beranikan diri meminjam uang seratus ribu kepada Ibu saya. yah awalnya sih Beliau gak yakin sama saya. tapi dengan keinginan dan tekad saya bisa meyakinkan Ibu.
Bukan cuma Ibu, Umi Ani pun memberikan pinjaman kepada saya dengan membelikan alat-alat yang diperlukan. Umi Ani tu seperti malaikat penolong yang dikirimkan Tuhan😀
Susah senang, pahit manis saya rasakan. Produk saya yang awalnya diremehin, dibilang inilah itulah, tapi saya tetap yakin suatu saat orang bakal mengenal bros handmade saya. Dan sekarang usaha saya sudah hampir berjalan satu tahun setengah. Sekarang Alhamdulillah, usaha ini sudah mulai saya pasarkan di toko-toko kecil di sekitar tempat tinggal saya. Sehingga untuk jajan dan membeli berbagai keperluan, saya tak perlu lagi meminta uang kepada Ayah. Dan saya saat ini sedang merintis penjualan secara online. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan lancar, Amin😀
Terima kasih Ibu dan Ayah yang selalu support dan mendoakan Tika, My Lovely Teacher Mrs. Ariani Sukri, S.Pd sang inspirator buat Tika. Tika gak bakal lupain jasa Umi. Much Love.
#FriendsOfSurvive

4 Agustus 2016

Sudah ada rencana jalan-jalan ke manakah weekend nanti? Kalau belum, buat yang di Pekanbaru, nggak ada salahnya kalau berkunjung ke kebun binatang Kasang Kulim. Saya pribadi, dulu agak malas kalau ke sini, apalagi bawa anak-anak. Selain penataannya yang kurang bagus, juga terkesan kotor. Eits... tapi itu dulu. Sekarang, kebun binatang satu-satunya di Provinsi Riau yang telah ada sejak 1991 ini sudah banyak berbenah lho. Semua dipercantik dan bersih, jadi nyaman banget. Kita juga bisa bentang tikar sambil makan-makan.

Sewaktu liburan semester pertama Nai, kami mengajaknya ke kebun binatang Kasang Kulim. Ini kedua kalinya Nai ke kebun binatang, yang pertama malah ke Ragunan waktu di Jakarta dulu. Jadi, Nai senang banget pas tahu mau ke kebun binatang lagi. Pas di pertengahan jalan menuju Kasang Kulim, eh gerimis turun. Udah kepalang tanggung, kami tetap melanjutkan perjalanan. Sesampainya di sana, karena gerimis, pengunjung sedikit sekali, sepi. Jadi berasa itu kebun binatang kami yang punya hahaha...

Walaupun gerimis, Nai tetap semangat buat keliling di kebun binatang yang memiliki luas lahan 10 hektar ini. Untung aja di mobil sedia payung. Nah, berikut beberapa dokumentasinya, maaf yang dipake buat foto resolusi kameranya kurang, jadi fotonya kurang terang hihihi...

 Gerimis

 Naik delman


Berikut beberapa hewan-hewan yang ada di kebun binatang Kasang Kulim

 Beruang

 Burung

 Kuda nil

 Rusa
 Gajah

 Kuda

 Orang Utan


Berikut beberapa wahana air (o yah ada kolam renang anak juga, tapi nggak kefoto)

 Sepeda air

 Bola-bola air
 Perahu karet


Kebun Binatang Kasang Kulim 
Jalan Kubang Raya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Sekitar 25 km atau 30 menit dari pusat kota Pekanbaru.

Tiket
Dewasa: 20.000
Anak-anak: 10.000
Parkir: 5.000

2 Agustus 2016

Sayang ada yang nggak ikutan foto

Alhamdulillah... hari minggu lalu, tanggal 31 Juli, event yang diadakan oleh Kongkow Nulis dengan pembicaranya saya sendiri berjalan dengan lancar. Teman-teman yang hadir terlihat antusias. Pembahasannya tentu saja seputar dunia kepenulisan, sekaligus bedah buku duet terbaru saya yang bertema motivasi remaja, yaitu I Will Survive. Kegiatan yang diadakan di Coffee Toffee ini dihadiri oleh teman-teman yang tertarik dengan dunia kepenulisan, berlatar belakang berbeda, mulai dari pelajar, mahasiswa sampai orang kantoran.

Acaranya berlangsung seru, dengan MC kece Athri kasih yang pembawaannya asyik banget. Sayang banget, smartphone yang saya gunakan untuk foto-foto di acara tersebut hilang, jadi foto dokumentasinya ngambil punya kongkow nulis ajah hihihi... Pokoke terima kasih banget buat Komunitas Kongkow Nulis yang udah kasih saya kesempatan di acara ini. Maju terus Kongkow Nulis, biar semakin banyak generasi muda yang bisa kongkow bermanfaat seperti ini.





Bareng MC kece, Athri




Dengerin sambil update status hihihi...

Bedah buku I Will Survive