29 November 2012


Awalnya, ada seseorang yang nge-add saya. Berhubung saya biasanya perlu waktu beberapa hari untuk bisa konfirmasi permintaan pertemanan dari seseorang, maka saya tidak langsung melakukan konfirmasi. Saya biasanya akan melihat terlebih dahulu siapa mereka. Tapi, mungkin orang tersebut udah nggak sabar buat masuk ke list pertemanan saya, akhirnya dia mengirimkan pesan kepada saya via inbox.

Ya ampun! Ternyata dia adalah salah satu teman sekelas saya semenjak kelas 1-6 SD dulu. Pantas saja saya tidak mengenalinya, selain dia memakai nama akun lain, dia juga menggunakan PP yang sama sekali tidak saya kenal. Ah… sepertinya memang ingatan saya saja yang payah akan seperti apa wajahnya dulu, atau mengkin memang wajahnya sudah berubah, bukankah terakhir kali kami bertemu adalah sewaktu perpisahan di SD dulu dan sekarang sudah beberapa tahun kemudian.

Lagipula, terakhir kali kami bertemu dulu dalam kondisi yang tidak mengenakkan. Bayangkan, saya sempat berkelahi dengannya (laki-laki) seperti selayaknya anak laki-laki! *tutup muka pakai panci
Permasalahannya adalah... ah, sepertinya tidak perlu saya ungkapkan lagi, karena bukankah itu dulu terjadi di masa kanak-kanak kami. Semenjak perkelahian itu, kami tidak pernah bertegur sapa, padahal selain kami sekelas, kami juga tetanggaan dan bahkan, adik saya yang paling bungsu dulu di titipkan di rumahnya untuk diasuh oleh ibunya menjelang ibu saya pulang dari bekerja.

Begitu saya menamatkan SD, kami sekeluarga pindah rumah. Saat itu, saya merasa sangat senang, karena itu berarti juga saya tidak akan pernah bertemu dengannya lagi, bahkan saya berniat untuk tidak akan melanjutkan sekolah yang sama denganya.

Keinginan saya terkabul, saya bahkan tidak pernah mengingatnya lagi sama sekali. Sampai akhirnya saat itu saya masih duduk di bangku SMA, ibunya datang berkunjung ke rumah saya. Sedikit basa-basi, saya menanyakan kabar teman saya itu dan ternyata, semenjak tamat dari SD, dia melanjutkan sekolahnya ke Malaysia, tepatnya di sebuah pesantren dan belum pernah pulang sekalipun. Ha... saya sedikit terperanjat, bagaimana bisa dia tidak pulang sama sekali, bungsu dari 2 bersaudara itu bisa-bisanya nggak pulang-pulang untuk menjenguk ibunya. Ah... jangan-jangan di sana dia belajar jihad atau udah masuk ke dalam perkumpulan yang sering di cap sebagai teroris, begitu pikir saya saat itu. Semenjak itu, saya tidak mengingatnya kembali, sampai akhirnya inbox itu muncul.

Dia menanyakan kabar saya dan apakah saya sudah menikah atau belum, dia begitu penasaran dengan wajah saya saat ini yang menurut bayangannya pasti semakin cantik *hihihi... tutup muka pakai kuali
Terlebih, saat itu saya tidak menampilkan foto saya sama sekali di FB. Saya tidak menanggapinya, seolah mengerti, dia lalu mengalihkan topiknya. Dia mengatakan bahwa saat ini tengah berada di Thailand, ia menjadi dosen di salah satu Perguruan Tinggi di sana. Saya pikir, dia masih di Malaysia, ternyata setelah dia selesai mondok di pesantren di Malaysia, ia melanjutkan S2 di Thailand dan akhirnya mengajar di sana. Saya jadi tertawa sendiri saat mengingat pikiran saya dulu, saya pikir dia sudah jadi teroris hehehe...

Dia lalu menanyakan tentang saya, saya mengatakan bahwa saya adalah seorang ibu rumah tangga. Lalu cerita kami bergulir ke memori masa kecil dulu. Dia mengatakan bahwa akan kembali pulang ke Indonesia setelah lebaran (sekarang dia sudah di Indonesia) dan dia sangat ingin bertemu dengan teman-teman SD kami dulu. Tapi, saat ini dia sudah cukup senang dapat menyapa kami walau hanya via FB.

Saya lantas bertanya padanya tentang perkelahian kami dulu dan perpisahan kami yang tanpa tegur sapa. Olala... dia bilang kalau dia nggak ingat itu, sudah lupa. Hmmmm... entahlah, barangkali dia memang sudah lupa atau memang tak ingin mengingatnya lagi. Yang jelas, dia mengatakan bahwa masa-masa dulu adalah masa yang sangat membahagiakannya, dia bilang yang dia ingat malah saat saya dan teman-teman yang tengah menari di atas pentas pada setiap acara perpisahan sekolah. Dia juga ingat saat kami berdua mewakili sekolah untuk lomba menyanyi melayu, lagu Sri Mersing. Bahkan, yang membuat saya tersenyum malu, dia juga bilang masih dapat mengingat dengan baik bagaimana dulu saya sering memanjat pohon rambutan di rumahnya. Ah... dulu saya memang nggak ada manis-manisnya, walaupun saya piawai dalam menyanyi dan menari, tapi saya juga kerap bersaing dengan anak laki-laki untuk memanjat pohon, bermain bola, lari-larian, dsb. Saya juga terkenal ”keras” dan galak.

Sekarang, setelah kembali berada di Pekanbaru, ia mengatakan tengah menjadi pengajar di salah satu pesantren, mengisi ceramah di masjid-masjid atau pengajian-pengajian. Rencana Allah memang sangat luar biasa, saya tidak pernah menyangka bisa berkomunikasi kembali dengannya, bahkan saya juga tidak menyangka akan jalan yang telah dipilihnya saat ini. Seingat saya, dulu dia adalah seorang anak laki-laki yang nakal, suka berkata kasar, mengganggu, dan berderat hal negatif lainnya.

Demikian juga yang terjadi pada saya bukan?, mungkin saja dia juga tidak menyangka akan jalan yang telah saya pilih. Mungkin saja seandainya saya tidak diberikan hidayah oleh Allah dan hijrah, bisa jadi dia akan menemukan saya sebagai artis yang wara-wiri di TV, atlet atau preman *hahaha... perumpamaan yang ngawur
Mengingat kelakuan saya sewaktu kecil dulu.

Tapi begitulah hidup, saat saya mengingat wajah teman-teman saya semasa SD dulu, dan menemukan mereka kembali saat ini, tidak hanya rupa mereka saja yang berubah, tapi juga penampilan, pekerjaan, dan lainnya. Semua berproses bukan? Cita-cita yang dulu digaungkan, sifat-sifat yang dulu dimiliki, impian yang dulu ingin digapai, bisa jadi tidak terjadi sama sekali saat ini, karena bagaimanapun setiap orang bisa berubah. Perubahan ke arah yang positif atau negatif, itu sih tergantung pilihan hidup kita masing-masing. Bahkan, dalam sedetik saja perubahan bisa terjadi.

Oleh karena itu, sebaiknya kita selalu berdoa kepada Allah untuk selalu dilimpahkan hidayah, ditunjukkan selalu jalan yang lurus dan terang, agar bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi dalam segala hal, aamiin...
Dan, hey... apa kabar yah si pemilik tawa kuda :D 

Gambar pinjem di sini

23 November 2012

Udah lama nggak posting resep makan nih hehehe... *gaya amat yak!
Kali ini mau posting bekal Nai lagi. Sempet bingung mau ngasi namanya apa, ya sudahlah, roti gulung isi sosis ajah. Rasanya enak *muji masakan sendiri hihihi...
Bikinnya juga gampang. Oke deh, berikut resepnya:

Bahan:
  • Roti tawar putih tanpa pinggiran
  • Sosis
  • Telur
  • Keju
  • Susu cair
  • Tepung panir
Cara Membuatnya:
  • Roti tawar digiling sampai rata, trus masukkan sosis dan parutan keju, lalu gulung.
  • Gulungan tersebut di celupin ke susu, trus ke telur yang udah dikocok lepas, terakhir digulingin ke tepung panir.
  • Masukkan gulungan tersebut ke dalam kulkas, nggak uah lama-lama, 5 menit ajah cukup.
  • Goreng, dan sajikan dengan saos sambal atau saos tomat dan mayones.
Jadi deh, gampangkan yah. Nah, kalau nggak suka sosis, isinya bisa diganti apa aja, mis nugget, sayuran, atau yang manis-manis. Selamat berkreasi ^_^

22 November 2012


Kopi, saya sangat suka kopi. Dulu saya suka mengkonsumsi kopi bubuk hitam dengan tambahan gula beberapa sendok dan juga krimer. Belakangan, semakin beragam karena ada yang instant seperti cappuccino, mocalatte, dsb. Sayangnya, saat ini saya tidak lagi bisa bebas mengkonsumsi kopi kapanpun saya mau, karena maag. Saat menghirup aroma kopi, wah rasanya nelangsa banget, saya hanya bisa mencicipinya sebanyak 2 sendok saja.

Tapi sekarang, kopi tersebut dapat tergantikan dengan coklat hangat aroma rempah, yang selain rasanya juga enak, khasiatnya juga banyak. Pokeke pas banget buat diminum disaat cuaca dingin atau sebagai teman begadang di malam hari. Awalnya, saya tahu tentang coklat rempah tersebut dari sebuah acara yang kanjeng mami sebagai host-nya. Sebuah resep dari kiriman pembaca dan setelah saya browsing ternyata banyak bertaburan resep serupa lainnya, dan tidak hanya coklat, bahkan kopi juga bisa dibuat enak dengan aroma rempah tersebut.

Berikut resep coklat hangat aroma empah yang sudah saya coba buat, rasanya nikmaaaaaat banget dah:
Bahan:
©      Coklat bubuk dan coklat batang (dark chocolate).
©      Jahe
©      Kayu manis
©      Cengkeh
©      Kapulaga
©      Daun pandan dan serai
©      Gula merah
©      Susu segar (saya pakai susu UHT low fat)
©      Air
©      Gula putih secukupnya (bila suka rasa yang lebih manis)



Siapa yang tidak ingin memiliki tubuh sehat dan proposional atau bisa juga dikatakan langsing. Begitu banyak cara yang bisa dilakukan, mulai menjaga asupan makanan, berolahraga, perbanyak minum air putih, dan lain sebagainya. Sudahkah mencobanya dengan ngejus? Ya, mengkonsumsi kombinasi dari buah dan sayuran dengan cara dijus.

Biasanya, kita mengkonsumsi buah-buahan dengan begitu saja atau diawetkan dalam bentuk manisan dan asinan. Sementara sayuran, kita biasa mengkonsumsinya bersama nasi, dimasak menjadi berbagai olahan makanan, atau dalam bentuk lalapan. Tapi ternyata, cara-cara tersebut kurang efektif lho. Selain karena volumenya yang besar (bulky), sehingga kita sulit untuk menghabiskannya dalam jumlah yang banyak, mengkonsumsi dengan cara tersebut dapat menyebabkan zat-zat gizi yang penting hilang, karena sifat buah dan sayuran yang mudah rusak (perishable).
 
Padahal, zat-zat gizi yang ada di dalam buah dan sayuran itu sangat penting bagi tubuh. Selain kandungan gizi seperti vitamin (provitamin A, vitamin C, K, E, dan berbagai kelompok vitamin B kompleks) dan mineral (Kalium, Natrium, Zat besi, Mangan, Seng, Selenium, dan Boron), buah dan sayuran juga mengandung zat-zat non gizi yang juga sangat bermanfaat bagi kesehatan, seperti serat, enzim, dan fitonutrien. Jadi, tidak heran dong bila buah dan sayuran bisa menjadi unsur diet yang paling utama serta digunakan sebagai pencegah dan penyembuh berbagai penyakit, seperti menurunkan kadar kolesterol darah, kadar gula darah, tekanan darah, mencegah penyebaran sel kanker, anemia, bahkan untuk kecantikan agar dapat awet muda.

Awalnya, saya penasaran banget sama beberapa status teman-teman di FB yang gi promo kalau mereka mulai menerapkan hidup sehat dengan raw juice. Apa sih sebenarnya raw juice, ternyata oh ternyata itu adalah cara ngejus dengan mengkombinasikan buah dan sayuran. Saya juga sempet ngerasa enek saat membayangkan segelas jus hasil jepretan mereka, yang isinya adalah kombinasi beberapa buah dengan sayuran yang biasanya kita konsumsi dengan cara direbus, ditumis, atau digulai. Ih... gimana rasanya tuh, apalagi no gula, hanya mengandalkan manis dari buah saja.

Wow... setelah saya mengumpulkan banyak informasi, ternyata ngejus dengan cara ini luar biasa manfaatnya. Seperti yang saya tulis di awal, bahwa konsumsi buah dan sayuran dalam bentuk utuh agak susah dilakukan dalam jumlah yang memadai karena sifatnya yang bulky, dengan dijus kita akan lebih mudah mengkonsumsinya. Selain itu, konsistensi yang cair dari jus dapat memungkinkan zat-zat terlarutnya mudah diserap oleh tubuh. Dengan dibuat jus, dinding sel selulosa dari buah dan sayuran akan hancur dan larut sehingga lebih mudah untuk dicerna oleh lambung dan saluran pencernaan.

Semua pasti bisa ngejus, yang dibutuhkan hanyalah buah dan sayuran yang biasa kita. Untuk rasanya, ternyata sodara-sodara, tidak seburuk yang saya bayangkan sebelumnya, YUMMY... yah YUMMY dan SUEEEEGEEER banget. Uniknya, kita bisa mengkreasikan sendiri bauh dan sayurannya, juga komposisinya, sehingga tercipta aneka rasa yang berbeda. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jus:
©      Buah dan sayuran harus dalam keadaan segar.
©      Buah dan sayuran dalam kondisi matang optimal.
©      Cuci terlebih dahulu buah dan sayuran sebelum dipotong-potong.
©      Minum segera jus tersebut.
©      Konsumsi jus sebelum makan, agar zat-zat gizi dan nongizi bisa langsung diserap oleh tubuh.
©      Selain untuk mengobati diabetes, bolehlah ditambah dengan sedikit gula atau madu agar rasanya lebih enak.

Saya pribadi mengkonsumsi jus tersebut saat pagi hari (pengganti sarapan) dan malam hari (pengganti makan malam). Laper nggak? Nggak. Apalagi saya juga memperbanyak konsumsi air putih, biar metabolisme tubuh semakin lancar. Siangnya, saya baru makan dan dalam porsi yang wajar dan mengkonsumsi protein hewani. Saya pribadi tidak memiliki pantangan terhadap jenis makanan tertentu (yang halal yah). Saya yakin, Allah menciptakan semuanya pasti bermanfaat bagi manusia, selama mengkonsumsinya tidak berlebihan atau mengikuti pola makan Nabi Muhammad.

Saya baru memulainya, tapi Alhamdulillah sudah berasa manfaatnya. Selain BAB menjadi lebih teratur, tubuh juga berasa lebih enak. Nah, gimana dengan berat badan? It’s work non!. Saya masing menganggap hal tersebut sebagai bonus. Secara BB saya naik 20 kg saat hamil Nai, dan baru turun 7 kg. Wah masih kurang banyak, tapi saya lebih fokus untuk kesehatan dulu, terlebih untuk mendetoks tubuh. Tapi, kalau saya bisa konsisten menjalaninya, bukan tidak mungkin saya akan mendapatkan tubuh yang sehat dan BB seperti yang saya inginkan. Apalagi diimbangi dengan olahraga dan pola hidup yang baik lannya.

Agar kita bisa nyaman ngejus dengan cara ini. Sebaiknya cari informasi yang banyak, baik lewat buku, majalah, artikel-artikel online, atau konsultasi kepada dokter dan ahli gizi. Bagaimanapun, kondisi fisik dan aktifitas seseorang tidak akan sama dengan yang lainnya. Oke deh, met nge-Raw Juice yah ^_^


Raw Juice pertama saya: Berkhasiat untuk mencegah dan mengobati asam urat

Bahan:
©      50 gr Sawi putih
©      50 gr Sawi hijau
©      1 buah jeruk manis
©      100 gr Apel merah
©      100 ml air matang
©      Beri sedikit es batu, biar seger.




Nak, malam ini seperti malam-malam sebelumnya. Kamu bisa tidur nyenyak di samping ummi dan Abi. Memeluk gulingmu, tidak digigit nyamuk, tanpa merasa kepanasan karena pendingin udara yang selalu siap untuk membuat hawa kamar menjadi sejuk, juga ada selimut yang akan menghangatkanmu saat kamu mulai merasa kedinginan.

Keesokan paginya, jika ingin mandi dengan air hangat, kamu tinggal minta kepada ummi untuk menyediakannya, begitu juga dengan menu sarapan dan bekal yang kamu inginkan. Setelah itu, dengan senyum mengembang kamu dan tas merahmu melangkah menuju sekolah. Di sana, kamu bermain gembira bersama teman-temanmu tanpa perlu merasa khawatir akan apapun.

Ummi menangis Nak, menangis atas semua nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Ummi menangis, membayangkan apakah kelak ummi bisa menjawab dengan baik apa saja yang telah ummi lakukan sebagai tanda syukur atas segala nikmat kebersamaan kita. Sementara, anak-anak seusiamu di Palestina sana satu-persatu meregang nyawa.

Selalu saja ada duka yang mendalam bagi ummi. Ummi nggak sanggup untuk melihat gambar-gambar setiap korban yang berjatuhan di negeri para syuhada palestina. Ada gigil yang menyapa, ketika di sana mereka tengah berjuang menjemput syahid. Sementara di sini, masih banyak yang tidak peduli, sekalipun hanya atas nama kemanusiaan.

Nak, saat Allah hendak menurunkan hujan, kamu kerap kali mengangkat kedua tangan kecilmu dan berdoa agar Allah tidak turut menghadirkan petir dan gluduk. Padahal, kamu ada di dalam rumah dan berada di dalam dekapan ummi. Nak, di sana, anak-anak seusiamu sudah tidak asing lagi dengan suara gemuruh atau kilatan cahaya. Belum tentu juga mereka bisa merasakan hangatnya pelukan dari seorang ibu atau ayah. Angkat juga kedua tanganmu untuk mendoakan mereka, Nak.

Nak, ummi memberimu nama Khansa karena terinspirasi dari Al-Khansa, ibu para syuhada. Saat ini, ummi tidak bisa berjihad dengan mengangkat senjata, tapi belum tahu kelak saat di masa mu dan anak-anakmu. Maka, jadilah kamu sehebat dan sekuat Al-Khansa, teguh imannya, mencintai Allah dan rasulnya melebihi apapun juga.

Nak, yang bisa ummi lakukan adalah mendoakanmu, membimbingmu untuk turut dalam barisan para tahfiz Al-Quran, dan mendidikmu dengan sebaik-baiknya. Ah... menuliskannya saja sudah membuat jari-jari ummi bergetar hebat dan air mata ummi mengucur deras. Saat ini, bayangan wajahmu dan wajah anak-anak Palestina berkelebat silih berganti di benak ummi. Mereka memang terlahir sebagai penghuni syurga, ayo Nak, kita juga harus banyak berbuat agar kelak bisa menyusul mereka.


16 November 2012

Aih... Mbak Leyla memang kreatif banget dah bikin ide GA-nya. Kontes foto anak dengan ekspresi yang lagi marah. Sempet mikir juga, ikutan nggak yah. Bukan karena nggak punya foto Nai yang gi marah, nangis, atawa kesel, tapi nggak tega buat postingnya, ntar kalau dia gede trus malu dan komplen ma Umminya begimane *Umminya mikir kejauhan hihihi...

Tapi, nggak ada salahnya buat ikutan, biar ntar Nai tahu gimana jeleknya dia kalau gi marah (walaupun sebenernya tetep ngegemesin hehehe...). Nai itu anaknya sadar kamera banget, fotogenik dan ekspresif, jadi ummi sama abinya seneng banget buat jeprat-jepret, nggak perduli apa Nai gi senang, marah, nangis, tidur, pokoke selalu jadi objek foto dah.

Nah, ini beberapa foto Nai hasil saya ngubek-ngubek file foto di lappy. Dari usia Nai belom setahun, samapai usia Nai sekarang (3 tahun).

 "Nai mau nonton TV ummi!"



"Nggak mau mandi, nggak bau asem kok!"



"Balikin BB Nai!"



 "Mau main ayunan sendirian, Abi!"



 "Nggak mau makan, Ummi!"



"Yah, jajanannya abis..."



 "Ummi, belanjanya cepetan dong, udah mau hujan nih!"



"Mbek Nai jangan dikurbankan dong, Ummi"



 "Pokoknya Nai mau ikut!"



"Abiiiiiii... es krimnya jatuh!"



"Jangan coba-coba ganggu Nai yah. Nai udah diajarin Abi silat lho!"


"Foto ini diikutsertakan dalam kontes Angry Baby, Angry Kid.". Pengen dapetin buku keren ini:

 
Nggak punya buku panduan, cuma modal BW ajah. Nggak punya peralatan ngebento, cuma pakai cetakan kue alakadarnya. Miskin kreatifitas, tapi nggak ngopas. Hihihi... apa seh. Jadi ceritanya begini, sebelumnya saya memang udah coba-coba untuk bikin bento buat bekal Nai. Trus dengan PD tingkat kelurahan, hasil ngebento saya yang pas-pasan banget itu saya posting di album FB. Salah seorang temen saya bilang, kenapa nggak coba ikutan kontes ngebento yang diadakan oleh Tupperware.


Whuaaa... walaupun dari awal saya udah mikir bahwa tipiiiiis banget harapan buat menang, tapi nggak ada salahnya kan buat ikut mencoba. Apalagi, saya punya koleksi Tupperware yang selemari hihihi... siapa tahu ada rezeki.



Pesertanya buaaaanyak banget, fotonya ada sekitar 300-an lebih bo' dan aseli cakep-cakep banget. Saya sendiri, dengan rasa PD tingkat kepresidenan akhirnya posting 16 foto bento di sana, tapi sayang sodara-sodara, saya tidak masuk ke dalam daftar 5 orang pemenag.



Yah sutralah, udah berani jadi peserta aja rasanya udah luar biasa banget buat saya. Tapi, saya jadi semakin semangat untuk mencoba ngebento lagi, trus hunting nyari Olshop yang jual peralatan bento, soalnya nggak nemu di Pekanbaru.



Baiklah, mari nikmati (pakai indra penglihatan ajah yak xixixi) kreasi bento saya yang alakadarnya inih:


Morning Green

Cute Curly

Smile Little Cat

Fish Spicy

The Octonouts Sea

Happy Monday

Mie Ceria

15 November 2012

Met Tahun Baru 1 Muharram 1434 H yah temans...


Gambar pinjem dari sini

Saya berharap, semoga tahun ini menjadi tahun yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Bersyukur karena Allah masih memberikan usia. Ah... sungguh begitu banyak hal yang sangat saya syukuri di dalam hidup ini. Allah memberikan segalanya lebih dari yang saya minta.

Hmmmm... mengawali tahun baru ini, saya juga berharap semoga apa yang saya tulis di blog ini bisa selalu menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, yang akan memberatkan amal saya kelak, bukan malah menguranginya.

Wah, postingan saya yang berkurang, itu menunjukkan bahwa ada aktivitas lain yang sedang saya kerjakan, dan membutuhkan konsentrasi yang lumayan hehehe... karena saya takut, saat saya menulis di sini, saya menuliskannya dengan emosi negatif, sehingga tulisan-tulisan saya tidak mencerahkan, melainkan mngeruhkan. Bukankah apa yang kita tuliskan akan sama pertanggungjawabannya dengan apa yang kita lisankan.

Sekali lagi. met tahun baru temans... semoga segala kebaikkan juga tercurah untukmu, dan kita akan selalu saling mendoakan dalam kebaikkan ^_^

8 November 2012

Kau tahu, malam ini tetap terasa indah. Malam-malam basah tanpa nyanyian jangkrik. Malam-malam dengan secangkir kopi yang rasanya lebih nikmat, karena tak sekedar menjadi penahan kantuk, tapi juga penghangat tubuh.

Saat ini, kita tidak berada terlalu jauh atau terlalu dekat. Kau tengah asyik dengan lautan angkamu, sedang aku dengan lautan aksaraku. Sesekali kita saling melempar senyum. Sesekali kita merebahkan tubuh untuk meluruskan persendian. Sesekali aku menggapai tanganmu untuk sekedar menghalau ketakutan saat petir menyambar-nyambar. 

Ah... waktu terlalu cepat bergulir. Tak berapa lama lagi, mentari akan muncul malu-malu. tapi tak mengapa, bagi kita, bukankah Shubuh adalah sebuah refleksi jiwa tanpa jeda?.




2 November 2012




Di hari selasa, waktunya jalan-jalan lagi. Kali ini pikiran udah tenang (udah lulus gitu lho ^_^), jadi bisa jalan-jalan tanpa beban hehehe... tapi, tidak dapat dipungkiri kalau kondisi fisik saya masih sangat cuaaapek, kurang tidur, dan kepikiran singa mati bertaring alias deadline naskah yang harus saya setor secepatnya. Dengan mata yang seperti mata panda dan jerawat yang bertaburan seperti bintang di langit, saya lumayan nggak PD. Mendadak jadi nyesel banget karena udah sebulanan nggak nyolekin si krim malam xixixi *saloooon... mana saloooon

Padahal hari ini, saya ada janji dengan duo orang penulis keren. Kami tergabung di salah satu grup menulis yang bernama Be a writer, yaitu Mbak Aida A dan Mbak Eni Martini. Rencananya kami akan ketemuan di Carrefur jam 10 pagi.

Saya sampai lebih dulu, sekitar jam 09.15. Agak bingung juga untuk nungguin dimana, karena tempat-tempat makan di sana baru buka jam 10. akhirnya, setelah mendapat ijin dari karyawan Solaria, saya memilih untuk duduk di sofa sana. Setelah beberapa saat, saya langsung mengenali seorang ibu modis nan cantik yang berjalan menuju arah saya, yaitu Mbak Aida M. Wah, Mbak Aida cantik dan ramah banget.

Nggak lama, Mbak Eni Martini yang semanis madu juga dateng, bertiga dengan suami tercinta dan Mas Pijar yang super duper aktif. Rasanya luar biasa, walaupun baru pertama kali ketemu, kami sudah seperti teman lama aja (emang temen lama di FB hehehe...).

Yang pertama kali dilakukan adalah tuker-tukeran buku (yaiyalah, penulis gitu lho, masa tuker-tukeran baju ^_*), setelah itu, kami ngobrol seru, mulai dari seputar dunia tulis menulis, anak, sampai analisis yang diberikan Mbak Eni tentang karakter seseorang yang dilihat dari penampilannya. Pokeke seru banget, apalagi Mbak eni orangnya ceriwis banget, ngomongnya cepet (sebelas dua belaslah sama saya hehehe...).

Terakhir, tentunya ajang narsis buat pamer kopdar ini ke teman-teman hehehe... Mudah-mudahan, suatu saat kami bisa bertemu kembali. Semoga aja Mbak Aida dan Mbak Eni nanti bakal mampir ke Pekanbaru.






Kami akhirnya berpisah, Mbak Aida bakal naik ke atas untuk belanja, sedangkan Mbak Eni mau bawa pijar yang sedang sakit gigi ke dokter, sedangkan saya mau jalan-jalan lagi ke Pondok Indah Mall. Wah, rasanya waktu berjalan sangat cepat, tapi saya sangat bersyukur akan pertemuan ini ^_^