30 Maret 2020



Bismillahirrahmairrahim

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sahabat Ummi...

Sejak menjadi seorang Ummi, alias perempuan yang sudah punya anak, ada satu aktivitas yang menjadi sebuah kemewahan tersendiri buat saya. Yaitu, mandi. Hah, serius? Serius lho. Mandi itu bisa jadi sebuah me time. Nggak harus berlama-lama di dalam kamar mandi, karena kadang tak seindah ekspektasi. Sejak menjadi seorang Ibu, biasanya kita mulai begitu ahli bagaimana melakukan mandi secepat kilat. Sebelum bocah menggedor kamar mandi sambil nangis karena kehilangan Ibunya, walaupun baru nggak kelihatan 3 menit :D

Baiklah, nikmati saja masa-masa itu, karena nggak bakal lama. Suatu saat nanti bisa jadi kita bakal merindukannya. Nah, bagaimana bisa tetap mandi kilat tapi kitanya jadi bersih dan wangi juga happy?, tentu saja semua berhubungan dengan sabun mandi yang kita gunakan. Of course, penting sekali memilih sabun mandi yang tepat. Setidaknya kriteria pemilihan sabun mandi buat saya adalah, yang bisa membersihkan tubuh dengan maksimal, lembut di kulit, dan mempunyai aroma wangi yang bisa membuat tubuh menjadi rileks serta aroma wanginya tahan lama.

Aha! semua kriteria saya tentang sabun mandi, ada di Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash. Udah familiar dong dengan brand ini?, saya sendiri termasuk yang suka menggunakan parfume Vitalis. Happy banget pas tahu bahwa Vitalis juga punya parfumed body wash. Udah nggak usah diragukan lagi, gimana Vitalis memanjakan kita dengan aroma-aroma yang luar biasa. Jadi, saya bakal cerita ke Sahabat Ummi semua, bagaimana rasanya mandi parfum! duuuuh, saking wanginyaaaa ya.

Varian Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash.

Ada 3 varian Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash, yang ketiganya punya packingan yang sama, tapi berbeda warna. Warnanya juga perempuan banget lho.

  • Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash White Glow.
Kemasannya berwarna pink alias merah muda. Konon, ini identik sekali dengan warna perempuan sedunia, setidaknya setiap perempuan ntah diusia berapa, pernah begitu menyukai warna ini. Bener nggak sih?. Nah, varian White Glow ini, mengandung licorice extract and milk, yang bisa membantu mencerahkan kulit tubuh. Bagaimana dengan aromanya?. Paduan manisnya cherry dan raspberry, disusul dengan wanginya marshmallow dan gardenia yang lembut, lalu dibungkus dengan kombinasi woody dan suede yang glamour dan long lastingAromanya sweet banget lho, saya berasa jadi princess dari negeri dongeng.


  • Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash Fresh Dazzle.
Kemasannya berwarna hijau tosca. Salah satu warna yang menurut saya unik. Varian Fresh Dazzle ini, skin refreshing. Dengan ekstrak Yuzu dan green tea. Kesegarannya menyenangkan dan menakjubkan. Bagaimana dengan aromanya? Dibuka dengan segarnya wanginya bergamot, diikuti wangi floral bouquet yang elegan. Ditutup dengan musk Amber yang long lasting. Benar-benar aroma yang menenangkan. Kalau lagi dipuncak emosi, whuuuuuus... emosi bisa lenyap seketika :D



  • Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash Soft Beauty.
Kemasannya berwarna ungu. Duuuh, warna favorit saya sepanjang masa. Varian soft beauty ini mengandung avocado exract and vitamin E. Bisa membantu menjaga kelembapan dan merawat kulit supaya tetap lembut dan elastis. jadi, kulit kita nggak kalah lembut dan kenyal dengan pipi bayi. Bagaimana dengan aromanya? Diawali dengan wangi segar yang clean dari fruity aldehydic, dilajutkan dengan wangi rose dan violet yang feminim. Diakhiri dengan manisnya tonka bean dan sandalwood. Duuuuh, udahlah ini memang saya banget deh.



Mandi Parfume dengan Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash.

Sahabat Ummi...

Menurut saya, selain memang aromanya yang juara. Ada beberapa kelebihan dari Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash, yaitu:

  • Bersertifikat halal MUI.
Ini penting sekali buat saya, tidak hanya dalam memilih makanan atau minuman yang akan dikonsumsi, tapi juga pada produk lain yang digunakan sehari-hari, karena kandungannya bisa meresap ke dalam kulit. Jadi, halal is my way.
  • Bentuk kemasan yang nyaman untuk dipegang.
Lihat saja kemasannya yang mempunyai lekukan. Bukan hanya sekedar estetika, tapi buat saya, bentuk kemasannya bisa mempermudah saat memegangnya. Jadi, ketika menuangkan isinya, jadi lebih mudah, terutama saat kondisi tangan sudah basah.
  • Mudah untuk mengeluarkan isinya.
Bentuk tutup kemasannya yang unik, cukup menekan tanda yang ada tulisan press, kemasannya langsung terbuka dan kita bisa menuangkan di atas shower puff, tanpa khawatir isi meluber berlebihan. Jadi, cara membuka kemasannya pun sangat mudah jika dilakukan oleh anak-anak.

  • Tekstur isinya yang lebih kental.
Ya, tekstur sabunnya lebih kental, sehingga nggak boros saat penggunaannya. Dan nggak gampang jatuh ke lantai, sehingga aman, nggak bikin lantai licin. Jadi, tinggal dituangkan sedikit aja ke shower puff, lalu remas-remas, dan busanya akan segera keluar.
  • Busanya yang lembut.
Busanya begitu lembut, nggak berlebihan. nyaman sekali saat menyentuh kulit dan bisa dengan cepat merata ke seluruh tubuh.


  • Sensasi lembut di kulit dan aroma yang tahan lama.
Karena diperkaya dengan moisturizer, jadi, Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash ini benar-benar lembut di kulit. Kelembutannya sama awetnya dengan aroma wanginya. bye... bye... bye... image bahwa Ibu Rumah Tangga itu bau bawang :D

Sahabat Ummi...

Jelaskan, kenapa mandi bisa menjadi me time tersendiri buat saya. Nggak harus pergi spa ke salon. cukup mandi saja di rumah dengan Vitalis Parfumed Moisturizing Body Wash. Badan langsung berasa bugar seketika, dan aroma tubuh pun jadi segar. Kita kembali siap untuk mengurus anak-anak dan menunggu suami tersayang pulang dari kantornya.





18 Februari 2020



Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat Ummi...

Siapa yang pernah berkata, tidak bisa hidup tanpa nasi? apa cuma saya saja. Ya, untuk saya yang berdomisili di Pulau Sumatera, tepatnya di Pekanbaru, provinsi Riau, masih mengandalkan nasi sebagai konsumsi harian, sebagai makanan pokok. Rasanya, belum terasa seperti sudah makan, kalau perut belum terisi dengan nasi. Walaupun sudah menyantap berbagai jenis makanan. Berbeda halnya dengan sebagian saudara kita yang tinggal di Maluku atau Papua. Tapi, itu dulu, sebelum saya tahu bahwa ada pangan dari hutan yang ternyata olahannya mampu menggantikan nasi putih, dan bisa diolah menjadi berbagai macam makanan lezat, maupun minuman yang nikmat. Nggak percaya?

Sagu dan Masyarakat Riau.

Ya, Sagu. Sebenarnya, sagu sudah sangat familiar bagi kami Masyarakat Riau. Ada beberapa olahan sagu yang akrab dengan keseharian sebagian masyarakat Riau, seperti mie sagu atau sempolet. Bahan baku utamanya adalah tepung sagu. Biasanya, ini menjadi santapan saat sarapan, yang akhirnya saat ini bisa disantap diwaktu kapan pun, terlihat dari banyaknya penjual yang tak hanya berjualan di pagi hari.

Kalau kita mundur ke belakang, melihat bagaimana sebenarnya sagu, yang dihasilkan oleh pohon rumbia atau pohon sagu (Metroxylon Sagu Rottb) ini, ternyata merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia di masa lalu. Sebelum, hadirnya beras yang dibawa oleh pendatang dari India atau Indochina.



Sagu, Sebagai Tanaman Hutan Dalam Upaya Restorasi Lahan Gambut.

Sahabat Ummi...

Saat membahas tentang sagu, bukan hanya tentang sagu sebagai bahan pangan dari hutan. Tapi, ternyata pohon sagu memiliki peran penting lain bagi lingkungan hidup. Seperti halnya yang pernah dibahas oleh WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), bahwa pohon sagu dapat digunakan sebagai upaya restorasi lahan gambut. Kenapa? karena tanaman tersebut bisa tumbuh dengan baik digenangan air, sehingga sangat pas berada di lahan gambut. Dengan menanam pohon sagu, masyarakat lokal pun bisa mendapatkan manfaat dari upaya restorasi ini. Sebab, pohon sagu memiliki produktivitas yang tinggi dalam menghasilkan pati sagu.

Sungguh sebuah langkah yang sangat tepat, untuk kami yang berada di provinsi Riau. Mengingat, luasnya lahan gambut yang ada di sini.



Sahabat Ummi, tidak main-main, bahkan pemerintah menetapkan setiap tanggal 21 Juni diperingati sebagai hari sagu. Kesadaran yang begitu besar akan manfaat pohon sagu, baik sebagai pelestarian lingkungan, maupun sebagai komoditi pangan.

10 Jenis Olahan Sagu

Jika di awal tadi, saya menyebut bahwa mie sagu dan sempolet merupakan jenis makanan olahan sagu yang populer di Masyarakat Riau, maka kali ini saya menjabarkan 10 macam jenis olahan sagu sebagai pangan dari hutan, baik itu dalam bentuk makanan maupun minuman, yaitu:

1. Lontong Sagu

Siapa yang mengira kalau ternyata kita bisa membuat lontong dari tepung sagu?. Biasanya, yang digunakan adalah beras, yang berasal dari tanaman padi. Tapi, terbukti bahwa tepung sagu juga bisa dijadikan bahan baku lontong. Memang warnanya terlihat berbeda, sesuai dengan karakteristik tepung sagu. Untuk rasa, lontong ini tetap enak, apalagi jika disajikan komplit dengan gulai nangka, sambal kering tempe, telur rebus, dan ditambahkan dengan keripik ubi.



2. Nasi Sagu

Nah, ini apalagi, tak banyak yang tahu bahwa tepung sagu dapat diolah menjadi seperti nasi. Bahkan, nutrisinya sangat banyak dan baik untuk kesehatan tubuh, terutama yang sedang menjalankan program diet. Kalau nasi shirataki yang berasal dari tanaman shirataki yang saat ini populer bagi para pelaku diet, kita punya nasi sagu sebagai kearifan lokal. Untuk rasanya? Rasanya kenyal dan tetap lezat, disantap dengan lauk apapun.



3. Bubur Sagu

Biasa sarapan pagi dengan bubur ayam?, biasanya yang menjadi bahan baku dari bubur adalah beras. Nah, bagaimana jika beras diganti dengan tepung sagu?, rasanya tetap enak. Apalagi menggunakan bumbu yang biasa digunakan dalam membuat bubur ayam. Cita rasa bubur sagu ini tetap gurih dan nikmat.



4. Mie Sagu

Untuk mie sagu sendiri, mienya dapat diolah keberbagai jenis makanan, menggantikan mie yang terbuat dari beras atau jagung. Jadi, mau dijadikan untuk bahan mie ayam, mie jamur, tom yam, atau mie bakso, semuanya cocok.



5. Bubur Cenil Sagu

Kenyal dan lezat, ternyata cenil tidak hanya bisa dibuat dari tepung beras atau tapioka, tapi juga tepung sagu, dimasak dengan gula merah, lalu diisiram dengan kuah santal kental yang gurih.



6. Bakso Sagu

Siapa yang tak suka dengan bakso, jika selama ini tepung tapioka menjadi campuran dan pengikat, ternyata bisa digantikan dengan tepung sagu. Tekstur bakso menjadi kenyal. 




7. Cilok Sagu

Cilok, yang berarti aci di colok, salah satu kuliner khas dari jawa barat. Bahan bakunya terbuat dari aci, alias tepung tapioka. Nah, tepung sagu bisa menggantikannya sebagai bahan baku. Teksturnya pun menjadi tak jauh berbeda.



8. Cireng Sagu


Masih makanan khas dari Jawa barat. Cireng, atau aci digoreng. Tepung sagu juga dapat kita gunakan untuk mengganti tepung tapioka. Rasanya tetap kenyal dan lezat.



9. Es Jelly Sagu

Dengan mencampurkan tepung sagu dengan agar-agar, kita akan mendapatkan jelly yang bisa digunakan sebagai isian dari minuman. Agar terlihat semakin menarik, bisa ditambahkan pewarna asli dari tumbuhan, seperti merah dari buah naga, hijau dari daun suji, dan biru dari bunga telang. Selain sehat, minuman ini juga nikmat dan mengenyangkan.



10. Cappucino Jelly Sagu

Apakah sahabat penyuka kopi?, pernah mencoba cappucino cincau?, bagaimana kalau cincaunya diganti dengan jelly yang terbuat dari tepung sagu. Minuman kekinian ini, tetap terasa nikmat.



Kenapa Olahan Sagu?

Sagu memiliki kandungan nutrisi yang banyak, terutama karbohidrat murni. Karbohidrat ini masuk ke dalam mikronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh kita dalam jumlah banyak, sebagai bahan energi dan fungsi otak. Dalam 100 gr sagu, terkandung:

  • 86 gr Karbohidrat
  • 0,5 gr protein
  • 1 gr serat
  • 3 mg sodium
  • 5 mg potasium
  • 0,2 gr lemak total
  • 0,1 gr lemak jenuh
  • 350 kalori

Manfaat sagu untuk kesehatan:
  • Sumber energi
  • Mengendalikan gula darah
  • Memperlancar sistem pencernaan
  • Meningkatkan kesehatan tulang dan sendi
  • Mencegah darah tinggi
  • Menjaga suhu tubuh agar tetap ingin
  • Mengatasi asam lambung
  • Membantu menurunkan berat badan


Sahabat Ummi,

Bagaimana? tertarik untuk membuat dan mengkonsumsi berbagai olahan sagu sebagai pangan dari hutan?. Cara membuatnya pun relatif mudah. Dengan memakai resep yang sama, tapi mengganti bahan baku utamanya dengan tepung sagu.

Jika Sahabat jeli, ini juga akan menjadi peluang bisnis yang besar. Tertarik?






14 Februari 2020



Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Sahabat Ummi,

Apakah Hokben merupakan sebuah kata yang asing buat kalian semua?. Saya rasa nggak. Bahkan saat brand ini masih bernama Hoka-hoka Bento, kata HOKBEN sudah menggaung. Jadi, nggak salah kalau akhirnya Hoka-hoka Bento re-branding menjadi Hokben. Sebuah akronim yang udah populer sejak dahulu. Bukan begitu?.

Nah, kabar gembira bagi kami yang berada di kota Pekanbaru, bahwa sejak tanggal 30 Januari 2020 menu-menu Hokben mulai bisa dinikmati, karena mereka akhirnya membuka outlet di Mall Living World Pekanbaru!. Akhirnya ya, restoran Jepang asli Indonesia yang didirikan di Jakarta pada tanggal 18 April 1985 di bawah lisensi PT. Eka Bogainti ini, sampai juga ke Pekanbaru. Wah, buat saya pribadi, yang terakhir kali makan di Hokben pada tahun 2011 saat ujian tesis di Jakarta dulu, tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri, bahwa dari 150 gerai Hokben yang tersebar di pulau Jawa, Bali, dan Sumatera, Pekanbaru menjadi salah satu kotanya.




Ya, buat orang Indonesia yang sukanya berada di zona konsumi nyaman, alias doyannya makanan serba Indonesia dan kurang begitu tertarik untuk mencoba jenis makanan negara lain, menu Hokben termasuk yang saya sukai. Rasanya masuk di lidah Indonesia seperti saya. Jadi, rindu saya terobati dengan menu komplit, yang terdiri dari nasi, beef yakiniku, gorengan, salad sayur, sup, es ogura, dan ocha.



Bukan Sekedar Re-branding

Sahabat Ummi,

Selain kulineran masuk ke dalam ranah hobi saya, belakangan ini dunia perkulineran menjadi bagian dari hari-hari saya. Bukan sekedar mengamati, tapi juga ikut terlibat dalam berbagai usaha kuliner yang ada di Pekanbaru. Jadi, saya paham betul bahwa tak cukup hanya sebuah nama baru, tapi juga ada nilai baru yang akan dibawa dan disosialisasikan.

Dan, Hokben sudah melakukan semuanya, seperti yang disampaikan oleh Ibu Kartina Mangisi selaku comunications manager kepada kami dari blogger Pekanbaru yang diundang secara khusus di acara grand opening. Beliau menjelaskan bahwa terkandung makna dan nilai yang besar dari simbol-simbol yang akhirnya membentuk sebuah motif dan dijadikan dekorasi pada dinding bahkan wadah.

Hal itu menjadi perhatian saya, selain info seputar nama dari maskot Hokben. Apa Sahabat tahu, bahwa maskot anak-anak yang seorang laki-laki dan seorang perempuan itu memiliki nama?. Jika belum, perkenalkan, nama mereka adalah Taro dan Hanako. Selanjutnya, yang tak kalah menarik adalah, bahwa mereka ikut serta dalam campaign zerowaste. Hokben ikut berpartisipasi dalam menerapkan konsep minim sampah. seperti tidak menyediakan sedotan plastik dan menganjurkan untuk membawa wadah sendiri ketika memesan untuk take away.

Selain Bu Kartina, ada Bapak Waluyo, selaku store manager Hokben Living World Pekanbaru, yang turut bercerita dan menjawab beberapa pertanyaan yang sempat dilontarkan mengenai Hokben, salah satu pertanyaan yang saya ingat adalah apakah Hokben akan membuka kelas untuk kunjungan dan kegiatan anak-anak?. Jawabannya, bisa jadi. Seandainya terwujud, saya bakal ikutan daftar supaya kedua putri saya bisa ikut.




O yah, ada Bapak Sugiri Wilim, selaku wakil direktur operasional PT. Eka Bogainti yang sempat menyapa kami. Beliau mengucapkan terima kasih atas kedatangan kami, dan sempat berbagi info tentang Hokben. Salah satu infonya, bahwa ada kemungkinan outlet Hokben tidak hanya 1 di Pekanbaru. Wah, berarti bisa jadi kita nggak perlu ngantri terlalu lama ya, tinggal pilih mau makan di outlet yang mana.

Terakhir, Bu Kartina menjelaskan sekaligus mengajak kami untuk ikut berpartisipasi dalam program CSR yang rutin dan berkelanjutan mereka lakukan, yaitu salah satunya kegiatan donor darah.

Restoran Halal

Ini adalah informasi penting untuk kita umat muslim. Alhamdulillah Hokben bersertifikat halal MUI, jadi jangan khawatir. Selain menjaga kualitas makanannya, mereka juga memastikan kehalalannya. Sahabat bisa melihat langsung sertifikatnya ketika membayar di meja kasir.




Hokben Favoritnya Keluarga

Sahabat Ummi,

Beberapa hari kemudian, saya kembali makan di Hokben bersama dengan anak-anak. Wah, antriannya luar biasa. Begitu banyak masyarakat Pekanbaru yang sangat antusias untuk makan di sini. Baik yang memang sudah menjadi penggemarnya, maupun yang masih penasaran untuk mencoba bagaimana rasanya. Apa semua Sahabat ummi sudah pernah mencoba?.