25 Juli 2016

Pada penasaran dengan buku I Will Survive yang saya tulis duet dengan Mbak Riawani Elyta?. Buat yang di Pekanbaru, yuuuuuk ikutin acara ini:

Kongkow Nulis present 

Kelas Spesial Juli 📆
 
"Kongkow Ngobrolin Bareng Kak Oci, Penulis Buku I Will Survive"

Penulis asal Pekanbaru ini akan berbagi ilmunya untuk kita loh.
Ingin tahu pengalaman Kak Oci menerbitkan buku,
Cerita dibalik buku I Will Survive yang sudah tersebar di seluruh Gramedia, serta Tips Trik Menerbitkan Buku.
Ayo datang !
Minggu, 31 Juli 2016
16.00 s/d selesai
di Cafe Coffe Toffe, Jalan Kartini
Daftar disini 👉 bit.ly/kongkownulis
Ajak yang lain ya !
Terbatas 30 Peserta dan Gratis !
Jadikan akhir pekan kamu bermanfaat!
More info 💁
Facebook : Kongkow Nulis
Twitter : @kongkownulis
Website : www.kongkownulis.com
Eits, kalo yang mau info gimana caranya bergabung di kongkownulis dateng ya !

Bagi yang berminat, buruan daftar yaaaaa :)



24 Juli 2016



Saat lebaran tiba, kegembiraan bagi anak-anak yang udah mengerti uang itu semakin bertambah. Memorinya terang saat dia memperoleh banyak amplop kecil-kecil yang bergambar lucu, berisi uang.

Begitu juga dengan Mbak Nai. Sebelum lebaran tiba, dia sudah heboh meminta uang kepada Abinya untuk mengisi amplop-amplop kecil yang kami beli di swalayan, untuk dibagi-bagikan kepada tamu "kecil-kecil" saat lebaran. Tak kalah hebohnya, Nai sudah membuat list barang yang akan dia beli dari amplop yang nanti dia dapatkan saat lebaran. Ya ampuuuuun... Itu lucu, lebarannya belum, dapet amplop THR juga belum, eh udah menghayal beli ini itu :D

Tapi, ternyata saat lebaran dan Nai mendapatkan amplop THR yang lumayan, dia malah sayang untuk membelanjakannya. Buat jajan-jajan makanan aja minta uang Abinya. List yang dia buat, nggak satu pun dia belikan.

Akhirnya, saya dan Abinya memberikan saran. Uang THR yang Nai dapat mau diapakan? Di belikan sesuatu, ditabung, atau disedekahkan. Nai milih untuk ditabung dulu. Terinspirasi dari salah satu episode Upin dan Ipin. Nai ingin punya tabungan di bank, bukan di celengan lagi. Trus, nai juga pingin punya kartu ATM seperti Upin dan Ipin.

Baiklaaah, kami kabulkan. Begitu Bank mulai kembali beroperasi, kami ke sana untuk membuka tabungan buat Nai. Nai mengikuti prosesnya dengan serius, sesekali bertanya. Wajahnya ceria sekali dan tak sabar ingin memegang kartu ATM yang bertuliskan namanya. Padahal harus menunggu 14 hari baru bisa pegang kartu ATMnya :D

Bagaimana dengan amplop-amplop THR adek Khai? Psssssst... Yang itu untuk Umminya hihihihi...

23 Juli 2016

Tanggal 23 Juli ini diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Hmmmmm... Tarik nafas panjang, karena banyak hal di kepala yang ingin dituliskan tapi seolah kehilangan kata-kata untuk menuliskannya. Kalau boleh diringkas ke dalam sebuah kalimat saja, maka saya akan tulis bahwa Anak-anak itu SEDERHANA. Ya, SEDERHANA, nggak ribet seperti kita orang dewasa. Kebutuhan mereka juga sederhana, hanya doa, kasih sayang, dan teladan.

Ho ho ho... tapi jangan salah, buat kita, nggak sesederhana itu.

Doa, kapan terakhir kali kita berdoa dengan khusuk, mendoakan kebaikan untuk anak-anak kita. Adakah lebih banyak dari kemarahan yang sering kita muntahkan kepadanya?.

Kasih Sayang, kapan terakhir kali kita menyayangi anak kita tanpa syarat, unconditional love. Adakah lebih banyak kita membuat pengalihan demi menyelamatkan ego diri?.

Teladan. Nah, ini yang paling berat. Teladan seperti apakah yang sudah kita berikan kepada mereka?.

Pertanyaan-pertanyaan itu saya jawab sendiri dalam diam. Sesak. Menyesal. Tapi, kita tak bisa mengulang kembali waktu yang telah berlalu. Maka, kita hanya bisa berdoa agar tetap diberikan hari esok untuk menjadi orang tua yang lebih baik lagi. Mari bilang Aamiin...

 

22 Juli 2016

Salah satu hal bermanfaat yang bisa dilakukan oleh orang yang tertarik dengan dunia kepenulisan adalah bergabung dengan komunitas menulis. Nah, buat yang di Pekanbaru, bisa gabung di Komunitas Kongkow Nulis. Banyak manfaatnya, selain itu bisa menjaga semangat menulis tetap membara. Cek ketentuannya yah :

1. Mengisi form pendaftaran yang telah tersedia di website KongkowNulis dan mengirimkan formulir yang berisikan (identitas+foto) ke email : kongkownulis@gmail.com
[Identitas yang dicantumkan wajib memenuhi unsur berikut ini : Nama, Alamat, Tempat/Tanggal lahir, Kegiatan saat ini, Nomor Ponsel (Akun Whatsapp mesenger), Alamat email, Motivasi menjadi member, dan Deskripsi singkat mengenai diri kamu sendiri. Untuk hal lain seperti pengalaman organisasi atau prestasi dlm bidang menulis jika ingin kamu tambahkan silahkan. Dibuat dalam format .doc (M.Word) dengan Tulisan Times new roman ukuran 12, spasi 1,5. Maksimal 3 halaman.
Foto ukuran 3x4 dilampirkan pada email dan tampilkan pada lembaran identitas di bagian kiri bawah halaman pertama.]

2. Setiap calon member Wajib mengikuti minimal satu event
yang diselenggarakan oleh KongkowNulis sebelum register. Bagi yg belum pernah ikutan, gak usah khawatir. Pasalnya tanggal 31 Juli 2016 bakal ada kegiatan kongkow ngobrolin. Info menyusul ya..

3. Aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh
kongkow nulis.

4. Setiap member akan dilakukan evaluasi 1x 6 bulan oleh tim HRD terkait dengan keaktifan dan partisipasinya di kongkow nulis.





Di rumah, bagian ruang tengah, ada space dinding yang masih kosong. Pengen deh ganti suasana, ada pajangan apa gitu di sana, apa lagi mau lebaran seperti kemaren, hasrat untuk menghias rumah semakin menggebu-gebu bagi para emak-emak muda kayak kita ini, ya kaaaan :D
Kira-kira apa yah, foto? nggak deh. Hmmmm... pengennya piring-piring cantik ala-ala shabbychic gitu, tapi apa daya, budget tiada hihihi...

Akhirnya, mikir apa yah yang nggak cuma sekedar pajangan tapi juga bisa bermanfaat gitu. Nah, berhubung penghuni rumahnya sedang dalam proses hijrah, jadi terpikirlah pajangan yang bisa membantu kita untuk tetap istiqomah.

Ini dia idenya, tulisan-tulisan mutiara yang Insya Allah bisa membantu ingatan kita. Tentunya yang menarik tapi tetap low budget. Dengan bermodalkan 3 buah bingkai foto plastik yang perbingkai dibandrol 13.000 aja, plus modal kertas dan printer yang udah full tinta, jadilah pajangan-pajangan ini.





Tertarik? Sila disontek saja :)

17 Juli 2016

Besok, hari pertama Mbak Nai masuk sekolah. Hari pertama Mbak Nai sekolah sebagai anak kelas 2 SD. Nai itu, sekolahnya selalu diantar Abi. Umminya ikut kalau pas adek Khai udah bangun dan minta untuk ikut nganterin Mbaknya ke sekolah, harus ikut. Jadi, sebelum ada kampanye untuk mengantarkan anak ke sekolah di hari pertama sekolah, yah dari awal Nai sekolah (mulai PAUD), Nai memang selalu diantar. Bersyukur sekali, bisa tiap nhari menyiapkan keperluan sekolah dan mengantarkan Nai sampai sekolah. Saya dan si Abi melakukannya dengan bekerjasama.

Saat liburan sekolah hampir usai, perjuangan banget untuk mulai mengatur kembali jadwal anak. Biasalah, udah keenakan liburan, butuh pembiasaan kembali dengan rutinitasnya ketika hari sekolah. Begitu juga dengan Nai. Beberapa hari sebelum sekolah dimulai, kami pergi membeli perlengkapan sekolahnya. Wah, toko buku ramai, selain toko buku, yang nggak kalah ramai adalah toko-toko pakaian yang menjual seragam sekolah. Ternyata tukang pangkas rambut juga laris manis. Untuk orang tua yang memiliki anak laki-laki, mulai merapikan kembali penampilan rambut anaknya.

Saya dan Abinya Nai baru membeli perlengkapan sekolah aja, seperti alat-alat tulis dan buku tulis, untuk buku cetak, masih menunggu info dari sekolah. Duh, rasanya agak nggak percaya aja gitu kalau anak sulung saya udah kelas 2 SD hihihi... *berasatua :D

Kembali ke kampanye mengantarkan anak ke sekolah di hari pertama, gambar ini wara-wiri di timeline FB saya, nggak ada salahnya juga saya bagi di sini:







Bagaimana dengan temans, mengantar anak ke sokalah jugakah di hari pertama sekolah?

12 Juli 2016

Lebaran selalu meninggalkan kesan yang berbeda di setiap tahunnya. Begitu juga tahun ini, yang tak kalah spesial adalah saya akhirnya bisa bertemu dengan Mbak Riawani Elyta. Kami kenal lewat dunia maya, sejak tahun 2011. Beberapa tulisan kami mejeng di antologi yang sama. Tahun 2013, terbitlah buku duet motivasi remaja kami yang berjudul ‪#‎KitabSaktiRemadjaOenggoel‬ dan di 2016 ini buku ‪#‎IWillSurvive‬ lewat Penerbit Indiva. Alhamdulillah Allah memperkenankan kami untuk bertatap muka secara langsung di Lebaran 2016 ini.

Mbak Lyta yang berdomisili di Tanjung pinang bersama keluarganya berlebaran di Pekanbaru. Mbak Lyta memiliki saudara di sini dan menyempatkan diri juga untuk mampir ke rumah saya. Rasanya seneng banget, seperti mimpi. Kami biasa berinteraksi lewat dunia maya, kini telah bertatap muka. Kami sudah menulis buku duet motivasi remaja sebanyak 2 kali, kini saling unjuk gigi (tertawa bersama).

So, buat pembaca buku duet kami, inilah penampakan duo kakak keren itu! 

 Foto: Riawani Elyta