Di postingan sebelumnya, saya udah bahas gimana bisa sukses menyapih anak dengan metode Weaning With Love (WWL). Jadi, Adek Khai udah nggak ASI lagi di usianya yang hampir 2 tahun 7 bulan. Hmmmm... sebenarnya, sebagai Ummi, sampai sekarang masih berasa kangen gitu sama masa-masa menyusui dulu hahaha.... Rasanya indah banget yah, walaupun nggak mudah. Jangan bilang, buruan tambah momongan lagi, biar ngerasain indahnya masa-masa menyusui :D
Sahabat Ummi...
Setiap Ibu tentu punya kisah tersendiri tentang masa-masa menyusui si buah hati. Seperti saya, saat anak pertama dulu, Mbak Nai. Terlahir di usia yang belum menginjak 9 bulan, karena saya terkena preeklampsi dan akhirnya menjadi eklampsi, membuat ia harus menyicipi sufor. Eklampsi mengakibatkan pandangan saya terganggu, fisik lemah. Nggak cukup sampai di situ, saya diuji kembali dengan bocornya bekas operasi cesar. Saat masa pemulihan, saya berjuang untuk bisa menyusui Mbak Nai. Walaupun ia selalu menolak, seperti bingung puting, dan saya sempat terkena radang payudara (mastitis). Tapi saya nggak menyerah, dan Alhamdulillah berhasil. Mbak Nai bisa ASI hingga genap usianya 2 tahun.
Saat anak kedua, Adek Khai, Alhamdulillah saya diberikan kondisi yang lebih baik. Sempat melakukan IMD, ASI eksklusif hingga 6 bulan, dan menyusuinya hingga hampir 2 tahun 7 bulan. Nggak ada masalah? nggak juga. Masalah yang saya hadapi, seperti nyeri (sore nipple) dan lecet (cracked nipple). Berikut, cara mengatasinya:
- Memperbaiki posisi menyusui agar nggak terjadi nyeri. Jadi, dengan menggunaka teknik meletakkan puting ke dalam mulut bayi. Caranya gampang, dengan meletakkan bibir bayi sampai menutupi aerola hingga nggak nampak lagi dari luar. Puting diletakkan di atas lidah bayi, sedangkan aerolanya diantara gusi atas dan bawah.
- Tidak membersihkan puting susu dengan menggunakan minyak, lotion, sabun, alkohol, atau krim lainnya, karena bisa bikin puting iritasi. Cara membersihkannya cukup dengan air bersih atau dioles ASI sendiri ebelum menyusui bayi.
- Untuk mengatasi lecet pada puting, saat bai mulai menggigit, tekanlah dagu bayi atau pijit hidungnya. Masukkan kelingking kita yang udah dibersihkan, ke dalam mulut bayi, lalu tekan daerah aerola secara perlahan, supaya bayi bisa melepaskan isapannya dengan baik.
Sahabat Ummi...
Nggak sulitkan caranya. Kuncinya sih, kita jangan malas untuk belajar, mencari ilmu supaya bisa menjalani masa-masa menyusui dengan baik. Biar paham bahwa persiapan untuk menyusui itu bisa dilakukan semenjak kita hamil lho. Apa aja persiapannya?
Berniat Untuk Bisa Sukses Menyusui
Berniat adalah hal pertama yang harus kita lakukan. Niatkan bahwa kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menyusui si buah hati. Sampaikan niat kita ini kepada suami dan keluarga, agar mereka bisa ikut mensupport kita. Apabila suami atau keluarga ada yang belum paham tentang keutamaan menyusui, edukasi mereka dengan memberikan banyak referensi bacaan atau konsultasi dengan dokter/bidan.
Merawat Payudara Saat Hamil
Jelas dong kalau payudara itu adalah salah satu bagian terpenting dalam tubuh kita. Pascamelahirkan nanti, payudara bakal jadi sumber nutrisi yang pentig banget bagi bayi, yaitu tempat diproduksinya ASI. Nah, perawatan payudara bisa mulai kita lakukan sejak usia kehamilan 6-7 bulan. Berikut, tipsnya yah:
- Gunakan BH yang berukuran lebih besar dari biasanya, karena pas hamil payudara bakal makin membesar. Pilih yang bahannya nyaman dan bisa menyangga payudara dengan baik.
- Rajin membersihkan payudara dan puting. Caranya gampang kok, dengan menggunakan air bersih dan lap yang berbahan handuk lembut. Kalau puting masuk ke dalam, puting bisa ditarik keluar dengan cara dipegang diantara dua jari yang dilapisi handuk. Lakukan secara perlahan-lahan dan rutin, setidaknya selama 5 menit.
- Pada trimester akhir kehamilan, cobalah untuk memijat lembut payudara. Terutama di daerah aerola (yang berwarna gelap) dan sekitar puting, untuk membuka saluran susu.
Memperhatikan Nutrisi
Manfaat dari memperhatikan nutrisi makanan nggak cuma pas hamil aja. Tapi juga buat masa-masa menyusui nanti. Selama masa menyusui, biasanya kita akan memproduksi ASI sebanyak 800-850 ml per hari. Pada umumnya, dalam 100 gram ASI terkandung kalori sebesar 60 kal dan protein sebesar 1,2 gram. Komponen nutrisi tersebut berasal dari sari makanan yang kita konsumsi. Jadi, setidaknya kita butuh asupan kalori sekitar 2.900 kkal. Saat hamil, memperhatikan asupan nutrisi akan membuat kita menjadi terbiasa mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi saat tengah memasuki masa menyusui.
Ketiga hal di atas udah dilakukan, tapi tiba masa menyusui eh ASI malah nggak keluar. Jangan larut dalam kesedihan, tetap berusaha, ikhtiar. Salah satunya bisa mencoba untuk mengkonsumsi ASI Booster Tea. Sahabat saya dan adeknya sudah membuktikannya. Alhamdulillah... dengan mengkonsumsi ASI Booster Tea, ASI nya menjadi melimpah.
Kok bisa?
Iya, karena kandungannya terdiri dari bahan alami herbal, dengan komposisi: fenugreek seed, fenugreek powder, fennel seed, fennel powder, ANISE, cinnan venum, alpinia powder, dan habbatussauda.
Kenapa harus ASI Booster Tea?
Karena keunggulannya:
- Melancarkan ASI hingga 900% dalam waktu 24-72 jam
- 100% herbal yang aman untuk ibu dan bayi
- Lebih ekonomis, tanpa konsumsi susu formula
- Sudah dikonsumsi jutaan ibu menyusui
Nggak ada salahnya buat dicoba, sebagai salah satu ikhtiar kita. Insya Allah ASI bisa melimpah dan aktivitas menyusui jadi lancar. Info lengkap tentang produknya dan inforasi pemesannnya bisa dilihat di sini:
Website: www.nakibu.com
Facebook Pejuang hASI II (https://www.facebook.com/pejuangasiII ) dan fanpage Best Bunda (http://facebook.com/asi.web.id)
Instagram: @asiboostertea
Facebook Pejuang hASI II (https://www.facebook.com/pejuangasiII ) dan fanpage Best Bunda (http://facebook.com/asi.web.id)
Instagram: @asiboostertea