28 Agustus 2012



Dihempas gelombang dilemparkan angin
Terkisah bersedih bahagia
Di indah dunia yang berakhir sunyi
Langkah kaki di dalam rencanaNya

semua berjalan dalam kehendakNya
nafas hidup cinta dan segalaNya

Dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya robbi
Ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya robbi
Dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya robbi
Ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya robbi

Bila mungkin ada luka coba tersenyumlah
Bila mungkin tawa coba bersabarlah
Karena air mata tak abadi
Akan hilang dan berganti (hilang kan berganti)

Bila mungkin hidup hampa dirasa
Mungkinkan hati merindukan Dia
karena hanya denganNya hati tenang
Damai jiwa dan raga

Dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya robbi
Ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya robbi
Dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya robbi
Ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya robbi
Hanya padaMu ya robbi



Lirik di atas adalah lagu yang berjudul Takdir, yang dinyanyikan oleh Opick feat Melly Goeslaw. Saya memang sangat menyukai semua lagu-lagu Opick. Syairnya indah, dia juga menyanyikannya dengan sangat penuh perasaan. Mendengar lagu-lagunya, seolah saya tengah bermuhasabah diri.

Lagu takdir tersebut adalah lagu yang sangat menguatkan bagi saya, saat tengah merasa sedih dan kehilangan. Saya juga ketemu sebuah quote keren dari salah seorang teman di FB. Di statusnya, teman saya tersebut menulis:

"Kita semua diuji, tapi yang paling tangguh bertahan adalah
yang paling baik sangka kepada Allah"

Spesial buat Mbak Eni Martini dan Mbak Sari Yulianti yang tengah merasakan kehilangan. Big hug dari jauh untuk Mbak berdua..

27 Agustus 2012

Alhamdulillah... rasanya luar biasa senang. Sungguh sesuatu yang sejak dulu saya impikan, namun rasanya begitu cepat menjadi kenyataan. Allah memang maha baik, Allah memberikan kesempatan dan membukakan jalan untuk saya menjadi seorang penulis.

Saat pertama kali melihat buku yang saya tulis terpajang di toko buku, wah luar biasa deh. Apalagi saat melihat buku saya tersebut ikut berada di deretan buku laris. Alhamdulillah, setidaknya itu yang saya temukan sewaktu saya jalan-jalan ke Gramedia yang berada di Mall Pekanbaru. Saya berharap semoga bisa demikian juga di toko-toko buku lainnya di berbagai belahan bumi Indonesia, aamiin... hehehe ^_^



Saya jadi semakin semangat untuk menulis dan selalu belajar bagaimana menjadi penulis yang  lebih baik lagi. Bahkan menyiapkan mental apabila suatu saat saya menuai kritikan dari buku-buku yang saya tulis, demikian juga dengan pujian (menerima pujian juga tidak mudah). Sejatinya, itulah yang akan mampu membuat kita untuk bisa selalu move on dalam meraih impian ^_^

Kenal nggak sama kue mantau? Hmmmm... mungkin kebanyakan orang lebih mengenal bakpao, walaupun kedua jenis kue ini berasal dari negeri yang sama. Tapi, kalau yang udah pernah makan dim sum, mantau juga terdapat di dalam menu sebagai bagian atau sajian pelengkap. Di tempat asalnya di Cina sono, biasanya mantau di sajikan bersama nasi, bahkan bisa menjadi pengganti nasi.

Saya pribadi, pertama kali mengenal mantau sewaktu nonton film kungfu soccer. Hayoooo... siapa yang nggak pernah nonton film fenomenal itu (versi gue hihihi...), film gokil yang dibintangi oleh Steven Chow. Nah di film itu ada Vicky Zhao yang berperan jadi cewek jelek pembuat mantau. Pas si Steven makan mantaunya, wuiiiih... sepertinya kok enak banget yak (sebenarnya enak apa laper yak, pan dia jadi gembel di situ :P)


Gambar dari sini


Trus akhirnya saya hunting dah resep mantau di Mbah Google, wow... ternyata banyak banget resep mantau, bahkan dengan aneka kreasi dan cita rasa, padahal aslinya mantau itu cuma roti tawar. Selain itu, di swalayan yang ada di Mall juga menjual mantau beku yang tinggal dikukus atau digoreng saja.

Berhubung bahan dan cara membuatnya tidak ribet alias gampang banget, akhirnya dengan percaya diri dosis tinggi saya memberanikan diri untuk membuat mantau ini. Maklumlah, saya bukan seseorang yang ahli masak-memasak atau betah berlama-lama di dapur hehehe... Tapi semenjak ada Nai, saya jadi lumayan rajin untuk bereksperimen, apalagi karena suami mau berbaik hati membelikan peralatan masak yang lumayan canggih. Sayangnya, menurut penilaian suami jika di buat rank 1-5, saya baru bernilai 1,87 hiks.... T_T   *nampung aer mata pake ember.

Berbekal sisa bahan-bahan kue yang nggak habis digunakan sewaktu membuat kue lebaran kemarin dan mengerahkan seluruh daya kreatif saya *hasyaaaah lebay... akhirnya kue mantau ini pun jadi. Tapi bisa ditebak deh, berdasarkan track record saya saat pertama kali meramu makanan dari sebuah resep baru, hasilnya masih sangaaaaaaaat jauh dari sempurna, pokoke jauh banget dah. Beruntung mantau ini masih termasuk kategori yang tidak begitu parah dibandingkan saat pertama kali saya membuat bakso eh jadinya malah siomay.

Untuk cita rasa, mantau ini oke banget (masih over PD), cuma bentuknya saja yang sedikit kacau balau xixixi... Apalagi untuk isinya saya menggunakan keju quick melt dan malah meluber keluar. Ukuran mantaunya juga nggak pas dengan takaran seharusnya, padahal mantau ini masih bisa mengembang, tapi Nai udah nggak sabar untuk cepet-cepet dikukus.


Alhamdulillah Nai sukaaaa, seneng deh lihat Nai melahap mantau hangat bikinan saya, lagi... dan lagi.... Pas banget saat sore sedang diguyur hujan. Mantau ini juga pas untuk sarapan, terserah mau dikukus atau digoreng, mau diisi coklat, keju, tawar aja, atau isian daging dan sayuran.


Oke deh, sekian kisah mantau yaow ala ummi Nai. Insya Allah kalau bikin lagi hasilnya bisa lebih baik hehehe... atau barangkali saya niru akting Vicky waktu gi bikin mantau, pakai jurus kungfu dan tenaga dalam, oalaaaah... saya harus berguru kemana yak hahaha....

Nah, terakhir ada resep mantaunya, silahkan dicoba dan saya berdoa semoga mantau temans lebih oke dalam cita rasa dan penampakannya ^_^

Bahan:
  • 250gr Tepung roti (saya pakai segitiga biru aja), diayak
  • 50 gr Gula pasir
  • 1/4 sdt Garam
  • 1 sdt ragi
  • 1 sdt Baking powder
  • 2 1/2 mentega putih
  • 125 cc air hangat
  • Pewarna hijau (daun suji)
  • Keju Quick melt untuk isian (bisa tanpa isi, atau diganti dengan isi lain sesuai selera)


Cara Membuatnya:


  • Campur tepung, gula, garam, ragi, baking powder, dan mentega putih. Aduk adonan.
  • Setelah itu masukkan air hangat secara berangsur-angsur. Uleni adonan sampai kalis, lalu diamkan selama kurleb 45-60 menit (bisa ditutup dengan lap basah). Jika ingin membuat berwarna-warni, bagi 2 adonan.
  • Selanjutnya, adonan digiling sampai berukuran sekitar 1-2 cm, jika 2 warna masing-masing digiling lalu disatukan, ditengahnya diisi keju. Gulung adonan tersebut, setelah itu potong-potong, sebaiknya berukuran 5 cm, letakkan di atas kertas roti. Diamkan lagi adonan selama kurleb 30 menit, lalu kukus selama 20 menit.



Jadi deeeeeh... hihihi... kali ini saya beri resep yang lengkap takarannya, biasanya cuma pakai feeling alias kira-kira aja yah. Maklum, ini lagi ikutan lomba ^_^

 "Tulisan ini diikutsertakan dalam "GiveAway Nyam Nyam Enny Mamito"


25 Agustus 2012



  1. Wanita disempurnakan dari tulang rusuk | bukan tulang kepala hingga tinggi, bukan tulang kaki hingga rendah, karena ia ialah teman

  1. Karena wanita diciptakan tidak sama | dia kelemahan dari kelebihan lelaki dan kelebihan dari kelemahan lelaki, ia melengkapi

  1. Karena wanita lekas linangan air matanya saat sedih, baik saat senang | karenanya suami diberikan dada yang lebih bidang

  1. Lembut lemah wanita tercipta untuk berikan buaian keturunan | maka dia penolong yang menawan, bukan lawan tanding yang sepadan

  1. Lemah lembutnya wanita bisa menguatkan suaminya | dan kekuatan suaminya adalah bila bisa berlaku lembut terhadap istrinya

  1. Wanita memiliki rahim, begitulah mereka menciptakan kerabat | sekaligus mengajari lelaki bahwa mereka tiada ada tanpa wanita

  1. Seorang wanita tidak perlukan lelaki yang pintar mengarang alasan | tapi wanita sangat menghargai lelaki yang berkata lewat perbuatan

  1. Seorang istri tidak perlukan suami yang pandai membangun argumen | karena yang ia harapkan hanya pengertian dan rasa aman

  1. Tidak berarti bagi istri alasan logis, fakta akurat dan detail penjelasan | ungkapan sayang sepele, dan pelukan akan berikan lindungan

  1. Bahkan seringkali seorang istri tidak perlukan lelaki yang pintar bicara | lebih berarti seorang lelaki yang pandai mendegar makna

  1. Karena bahagia bagi wanita bukan masalah fisik lahir | tapi apa yang bisa dirasa dalam hati batin

  1. Wanita lembut bukan untuk diinjak, melainkan untuk dilindungi | bagaikan hamparan hijau permadani dibawah kokoh rindang pohon berseri

  1. Bila selama ini wanita menaatimu wahai suami | berikan sedikit waktu bagi mereka untuk lakukan apa yang mereka nikmati

  1. Karena wanita dicintai tersebab kelemahannya | karena ia harus dilindungi dan dijaga

  1. Hargailah wanita, karena hargamu tergantung daripadanya | karena lelaki selalu dilihat dari 3 wanita, istri-ibu-anak perempuannya

  1. Tugas suami adalah mendidik istrinya agar paham | dan mendidik itu dengan pengertian, bukan suara keras dan ringan tangan

  1. Bila istri belum memahami | maka hendaklah suami bertanya apa yang salah dari cara didiknya, bukan bertanya siapa yang dia didik

  1. Seharusnya wanita menyambutmu dengan senyum laksana anak kecil saat hadirmu dirumah | tanda bahagia wanita nyata di muka

  1. Bila istri tiada bahagia bersama kita? | mungkin perlu kembali kita kaji Islam, dan jalan hidup Nabi, agar pandai bahagiakannya :)

24 Agustus 2012



Perempuan mana yang tidak ingin dikatakan cantik, tapi benarkah bahwa cantik itu relatif? Bisa jadi iya, karena setiap orang punya kriteria tersendiri untuk menilai apakah seseorang itu bisa dikatakan cantik, standar (biasa), atau bahkan jelek. Penilaian yang hadir berdasarkan indera penglihatan tersebut erat kaitannya dengan fisik. Kecantikan fisik yang terlihat bisa jadi karena wajahnya atau penampilannya. Nah, kalau berkaitan dengan wajah, bisakah kita menggugat Allah Swt saat banyak orang beranggapan bahwa wajah kita termasuk dalam kategori jelek. Hanya karena kita memiliki mata, hidung, mulut, dan tubuh yang tidak bisa dikatakan proposional menurut standar penilaian kebanyakan orang. Tunggu dulu, Allah Swt telah menciptakan manusia itu dalam sebaik-baiknya bentuk. Jadi, bagi setiap manusia yang berjenis kelamin perempuan, sudah pasti ia cantik, kalau ganteng itu sebutan untuk laki-laki.

Masih merasa tidak puas? Wajar. Karena sudah menjadi salah satu tabiat manusia untuk tidak pernah merasa puas terhadap dirinya sendiri. Terutama perempuan, yang berkaitan dengan kecantikan tentunya. Selalu saja merasa ada yang kurang pada dirinya. Terlebih saat mulai semakin bertambahnya usia. Tapi, saat ini bagi sebagian wanita hal tersebut tidak lagi menjadi suatu perkara penting. Mungkin kita sudah sering mendengar bahwa kecantikan fisik kini telah mampu digeser oleh kecantikan hati, atau yang populer disebut dengan inner beauty.

Lantas, apakah inner beauty benar-benar mampu menjaga rasa percaya diri kita tetap berada di atas rata-rata kendati tidak ditunjang oleh kecantikan luar?. Belum tentu, sudah menjadi fitrah manusia untuk menyukai keindahan. Sebagaimana banyak orang yang tertarik dengan kebaikan budi dan kecerdasan, maka seperti itu jugalah ketertarikannya dengan tampilan fisik. Jadi, bisa dikatakan bahwa fisik itu bersebelahan dengan isi.  Kecantikan luar dan inner beauty memiliki keterkaitan erat yang salah satunya tidak dapat diabaikan begitu saja.

Jika demikian, kondisi fisik yang dikatakan tidak proposional tadi dan kerutan-kerutan atau tanda penuaan lainnya yang mulai muncul seiring bertambahnya usia, apakah boleh diubah dengan jalan operasi? Tidak. Itu merupakan suatu hal yang dilarang didalam agama Islam. Untuk cantik, kita tidak perlu mengotak-ngatik fisik lalu mengganti setiap bagian yang membuat kita tidak berkenan, dengan sesuatu yang baru. Kita cukup merawat dan memelihara tubuh saja. Hal demikian bukan hanya sebagai upaya agar kita bisa tetap terlihat cantik, namun juga sebagai bentuk syukur kita terhadap karunia fisik yang telah diberikan oleh Allah Swt.

Dalam merawat kecantikan, ada hal penting yang terkadang diabaikan oleh banyak kaum perempuan, yaitu memilih kosmetik yang halal. Concern terhadap kosmetik halal tidak sebanding dengan produk makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Padahal sama halnya dengan makanan dan minuman, kosmetik halal termasuk hal yang vital. Walaupun tidak masuk secara langsung ke dalam tubuh seperti halnya makanan atau minuman, produk perawatan kulit yang mengandung serum atau moisturizer sekitar 60% bekerja pada kulit akan masuk ke dalam aliran darah. [1]

Sebagai masyarakat awam, memang kita sulit untuk mengetahui apakah kosmetik yang kita gunakan halal atau tidak. Selain ingredient menggunakan istilah-istilah kimia yang belum tentu kita mengerti, proses produksinya juga tidak kita ketahui secara jelas. Padahal kehalalan suatu produk tidak hanya dilihat dari bahan baku yang digunakan, tapi juga termasuk proses produksinya.

Umumnya, produk kosmetika dibuat dari zat aktif dan zat-zat aditif (tambahan) yang bisa berasal dari tumbuhan, hewan, mikroba, sintetik kimiawi, bahkan jaringan ataupun organ tubuh manusia. Berikut bahan-bahan kosmetik yang perlu diwaspadai kehalalannya menurut majalah Hidayatullah edisi khusus 2009 ISSN 0863-2367, yaitu:

1.      Beberapa bahan yang kemungkinan berasal dari manusia:
Ø Keratin, berasal dari rambut manusia. Sering digunakan pada produk pewarna rambut.
Ø Albumin, berasal dari serum darah manusia. Banyak digunakan sebagai pelarut bahan aktif kosmetik seperti botox.
Ø Plasenta atau ari-ari, berasal dari manusia. Dilakukan proses ekstrak dan digunakan dalam pembuatan produk hand and body lotion, sabun mandi, plasenta serum gold, whitening lotion, dan sebagainya.
Ø Hyalurronik Acid, berasal dari cairan mata dan tali janin. Biasa digunakan pada produk whitening cream dan perawatan kulit.

2.      Beberapa bahan yang kemungkinan berasal dari hewan:
Ø Kolagen, berasal dari jaringan ikat kulit hewan. Sering digunakan untuk produk anti aging, lipstik, hand and body lotion, hingga produk penghalus dan pemutih kulit. Menurut LP POM MUI, kolagen terbaik dan paling sering digunakan berasal dari babi.
Ø Elastin, merupakan komponen jaringan ikat pada kulit selain kolagen. Bersama kolagen, biasa dipakai untuk produk perawatan kulit dan rambut.
Ø Plasenta atau ari-ari hewan (penggunaannya sama halnya dengan yang berasal dari manusia).
Ø Lemak dan turunannya. Lemak hewan yang diolah dengan ekstraksi hingga menghasilkan bahan turunan seperti lauric acid, stearic, acid, gliserin, GMS, cetyl alc, glycolic acid, palmitic acid, dan lainnya. Sering digunakan untuk produk lotion, sun block, dan whitening body lotion.
Ø Wax (lilin) berasal dari hewan. Wax berfungsi untuk memberikan efek mengkilap, digunakan pada produk lipstik dan perawatan rambut.
Ø Allantoin, merupakan bahan untuk membantu mempertahankan kelembapan dan kelembutan kulit, juga anti iritasi.  Allantoin cair dapat ditemukan pada janin makhluk hidup, air seni anjing, cacing tanah. Zat turunan allantoin seperti Aluminiumchlorhydroxyallantoinate, Allantoin N Acetyl DL Methionine, dan lainnya. Bahan ini lazim terdapat pada produk deodoran, anti iritasi pada perawatan bayi, moisturizing cream and lotion, pasta gigi, dan sebagai bahan anti ketombe pada shampo.
Ø Vitamin. Beberapa vitamin mempunyai sifat tidak stabil sehingga dibutuhkan penstabil. Bahan penstabil diantaranya adalah gelatin (bisa berasal dari babi/sapi), kareganan, gum, atau pati termodifikasi. Biasanya penambahan vitamin untuk produk perawatan kulit dan rambut.
Ø Gliserin/Gliserol.  Senyawa kimia yang terbuat dari hidrolis lemak atau minyak yang bisa berasal dari hewan. Gliserin membantu memelihara kelembutan dan kelembaban  kulit. Biasanya terdapat pada produk sabun, face pack, masker, sun block, skin freshner, dan pasta gigi.
Ø Hormon. Hormon estrogen , ekstrak timus dan melamin adalah contoh hormon yang berasal dari hewan. Hormon diberikan untuk memberi kesan lebih muda, lebih segar, dan membuat kulit lembut seperti bayi.
Ø Lanolin. Sejenis minyak atau lemak yang biasa berasal dari hewan. Sering digunakan pada produk lotion, salep kulit, krim pemutih kulit, dan pemberi efek mengkilap (glossy) pada lipstik.
Ø Botox atau botolium toxin tipe A. Proses pembuatan cairan botox biasanya menggunakan serum albumin (hewan atau manusia) sebagai bahan pelarutnya. Cairan botox dimasukkan oleh seorang dermatolog untuk menghilangkan kerutan di sekitar wajah.
Ø Cairan Anmiom. Sama halnya dengan plasenta, caira yang berada di sekitar janin ini efeknya untuk membantu melembabkan, melembutkan serta menghaluskan kulit. Selain dari manusia, bahan ini juga bisa didapat dari sapi atau babi.

Nah, sungguh kita harus berhati-hati dan tidak menganggap remeh hal tersebut. Jangan sampai tubuh kita tercemar oleh sesuatu yang haram. Tapi jangan khawatir, setidaknya ada cara mudah untuk kita masyarakat awam dalam memilih produk makanan, minuman maupun kosmetik yang halal, ada beberapa hal yang bisa menjadi bahan pertimbangan sebelum kita membelinya, yaitu:

1. Cek kemasannya apakah terdapat label halal atau sertifikasi yang diberikan dari lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau lembaga islam setempat yang telah diakui reputasinya secara internasional.
2.   Cek nama dan alamat produsennya, apakah tertera dengan jelas. Hal ini berguna untuk memudahkan kita mencari informasi lebih lanjut mengenai produk tersebut.
3.  Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai produk yang akan kita beli. Di era konvergensi saat ini, dengan arus informasi yang mengalir deras dan mudah untuk diakses, kita bisa mengunjungi situs resmi atau blog yang membahas produk tersebut, bahkan bisa melakukan tanya jawab secara online.

Sebagai seorang istri, tentu saya ingin terlihat cantik paripurna di hadapan suami, baik kecantikan luar maupun kecantikan dalam (inner beauty). Bersyukur karena sejak awal ibu sudah mewanti-wanti saya tentang pentingnya menggunakan kosmetik yang halal. Ibu saya sudah sejak dulu menggunakan kosmetik Wardah. Wardah adalah pelopor kosmetik halal, kosmetik pertama yang mendapatkan sertifikasi halal dari BPOM MUI.

 Gambar dari sini

Kosmetik Wardah yang saya gunakan sehari-hari

Diusianya yang hampir mendekati setengah abad, ibu saya masih terlihat cantik dan awet muda bahkan terkesan melampaui usia sebenarnya. Tidak percaya?, ketika saya bepergian bersama ibu dan putri saya (3 tahun), orang yang baru pertama kali bertemu dengan kami kerap kali mengira bahwa saya dan ibu adalah kakak beradik, sedangkan putri saya nailah adalah anak Ibu (padahal cucunya).


Senang dan bangga karena memiliki ibu yang masih tetap cantik. Walaupun terkadang ada perasaan yang gimana gitu hehehe... karena kesannya jadi saya yang ketuaan yah. Tapi bagaimanapun, kelak saya juga ingin seperti ibu, tetap cantik melampaui usia sebenarnya dengan menggunakan kosmetik halal dari Wardah.




Doa Terhindar Dari Barang Haram

”Ya Allah, cukupkan untukku dengan apa yang Kau halalkan dari apa yang Kau haramkan. Dan cukupkan aku dengan Fadhilah-Mu, dari selain-Mu”
(HR. At Tirmidzi, beliau mengatakan hadist ini hasan)


Tulisan ini diikutsertakan dalam

Lomba BLOG #KosmetikHalal Berhadiah Gadget Keren

14 Agustus 2012


Dahulu, orang tua beranggapan bahwa anak yang hebat itu adalah anak yang selalu unggul di bidang akademis, memiliki tingkat intelegensi yang tinggi. Namun, dalam perkembangannya, seorang ahli bernama Howard Gardner mengenalkan multiple intelegence, yaitu mengenai 8 macam kecerdasan pada anak. Kecerdasan itu meliputi: kecerdasan linguistic, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan musical, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis.

Dengan adanya multiple intelegence atau kecerdasan majemuk, mengubah persepsi orang tua bahwa anak yang hebat itu bukanlah anak yang memiliki intelegensi yang tinggi saja, karena pada dasarnya setiap anak itu unik. Setiap anak memiliki bakat, potensi dan kemampuan yang berbeda, maka sebaiknya orang tua dalam memandang anak agar lebih obyektif. Anak bisa saja sukses walaupun tidak memiliki tingkat intelegensi yang tinggi, karena faktor intelegensi bukanlah sebagai satu-satunya faktor penentu kesuksesan anak di masa yang akan datang.

Ada satu kecerdasan yang harus dimiliki oleh anak untuk melengkapii kecerdasannya di atas, yaitu kecerdasan finansial. Kecerdasan finansial dapat menjadi salah satu indikator pendukung dan penopang kehidupannya kelak, karena dengan kecerdasan finansial kecerdasan yang lainnya dapat lebih berdaya guna.

Kecerdasan ini merupakan kemampuan seseorang dalam mengelola sumber daya yang berasal dari dirinya sendiri atau orang lain, untuk memaksimalkan potensi dalam mengelola keuangannya. Kecerdasan finansial ini mencakup 4 aspek, yaitu:

1.        Cara mendapatkan uang
2.      Cara mengelola uang
3.      Cara menyimpan uang
4.     Cara menggunakan uang.

Hihihi... serius amat yak bahasa saya di atas. Sebenarnya Cuma pengen sharing bahwa sejak dini saya sudah mengajarkan Nai bagaimana perlakuan yang baik terhadap uang. Salah satunya adalah dengan menabung. Mudah sekali untuk melatih Nai, apalagi ada buku ini



Jadi, ceritanya Nai nabung untuk bisa beli sepeda (persis banget sama cerita yang di buku hihihi..). Alhamdulillah.. hasil tabungan Nai akhirnya bisa mencukupi bahkan lebih untuk membeli sebuah sepeda yang dia mau.

Nai bongkar celengan dibantu sama Omanya

Lumayaaaan... dapet 380rb

Sepedanya yang biasa aja, biar ntar kalo Nai makin gede dan sepedanya udah nggak pas lagi, bisa beli yang baru.





Nai seneeeeeeng... banget, sebentar-sebentar main sepeda. Udah beberapa kali jatuh, tapi teteup semangat. Padahal sempat demam juga, mungkin karena jatuh dan capek. Alhamdulillah habis diurut Nai baikkan lagi.

Umi kecepetan pasang karpetnya, haduuuuuh...




Nai sedang nggak mood makan nasi, saya sih nggak masalah. Tapi abinya yang sering uring-uringan. Padahal untuk karbohidrat nggak harus nasi, bisa diganti dengan roti, ubi, kentang, jagung, atau sagu. Itung-itung bantu pemerintah dalam kampanye sehari tanpa nasi alias ganti karbohidrat mu hihihi...

So, pagi ini saya buat makaroni saus telur orak arik, nama yang aneh. Yah, setidaknya menggambarkan masakan ala saya kali ini. Bikinnya gampang, apalagi Nai suka telur kalo buat sarapan.

Bahan:
·        Makaroni
·        Saus tomat
·        Tomat
·        Bawang bombay
·        Bawang putih
·        Bawang goreng (bawang merah)
·        Batang bawang
·        Daun sup
·        Telur
·        Garam
·        merica
·        Keju

Cara membuat:
1.         Makaroni direbus
2.      untuk saus, tumis bawang bombay dan bawang putih. Lalu masukkan telur dan orak arik. Tambahkan saos tomat, beri garam dan merica secukupnya.
3.      Setelah saus harum (hampir mateng), masukkan tomat yang sudah dipotong dadu, daun sup, dan batang bawang.
4.     Tuang saos ke atas makaroni yang sudah disajikan di piring, terakhir beri bawang goreng dan parutan keju di atasnya.



Biasanya, selain makaroni saya bikin spaghetti. Selain telur bisa pakai daging ayam, sapi, atau olahannya seperi sosis dan cornet. Bikinnya yang simple aja, tapi Nai sukaaaaaa banget. Bagi Nai, gimana pun masakan umi tetap yang paling enaaaaaak.... ^_^




Setelah buka bareng Opick dan Anak Yatim, ini adalah buka bareng kedua yang begitu berkesan bagi saya. Saat berada di tengah-tengah mereka, sungguh saya merasa sangat beruntung sekaligus merasa kurang bersyukur selama ini. Kenapa demikian? Ya, perasaan itu hadir karena saya tengah berada diantara orang-orang penyandang disabilitas, mayoritas pada saat itu adalah tuna netra.

Saya merasa beruntung karena Allah telah memberikan kesempurnaan fisik kepada saya, namun saat mengingat begitu banyak hal yang kadang saya keluhkan di dalam hidup ini, ternyata alangkah kurang bersyukurnya saya.

Speechlees... hanya rasa haru menyeruak, ada air mata yang menggenang di pelupuk mata dan susah payah saya tahan agar tidak menetes. Saya sangat berterima kasih kepada suami yang telah mengajak saya berpartisipasi di acara tersebut.

Acara yang digagas suami bersama sahabatnya Ust. Muhayat. Sebelum berbuka, ada sedikit pengajian yang diisi oleh Ust. Dian Sukheri. Pengajian yang mampu memberikan pencerahan dan motivasi.




Berikut adalah foto diwaktu berbuka





Ini adalah istri Ust. Muhayat (sama seperti suaminya, ia juga tuna netra)





Sungguh...

”Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?.” (QS. Ar-Rahmaan (55) 18).