- Wanita disempurnakan dari tulang rusuk | bukan tulang
kepala hingga tinggi, bukan tulang kaki hingga rendah, karena ia ialah
teman
- Karena wanita diciptakan tidak sama | dia kelemahan dari
kelebihan lelaki dan kelebihan dari kelemahan lelaki, ia melengkapi
- Karena wanita lekas linangan air matanya saat
sedih, baik saat senang | karenanya suami diberikan dada yang lebih bidang
- Lembut lemah wanita tercipta untuk berikan buaian
keturunan | maka dia penolong yang menawan, bukan lawan tanding yang
sepadan
- Lemah lembutnya wanita bisa menguatkan suaminya |
dan kekuatan suaminya adalah bila bisa berlaku lembut terhadap istrinya
- Wanita
memiliki rahim, begitulah mereka menciptakan kerabat | sekaligus mengajari
lelaki bahwa mereka tiada ada tanpa wanita
- Seorang
wanita tidak perlukan lelaki yang pintar mengarang alasan | tapi wanita
sangat menghargai lelaki yang berkata lewat perbuatan
- Seorang
istri tidak perlukan suami yang pandai membangun argumen | karena yang ia
harapkan hanya pengertian dan rasa aman
- Tidak berarti bagi istri alasan logis, fakta
akurat dan detail penjelasan | ungkapan sayang sepele, dan pelukan akan
berikan lindungan
- Bahkan seringkali seorang istri tidak
perlukan lelaki yang pintar bicara | lebih berarti seorang lelaki yang
pandai mendegar makna
- Karena bahagia bagi wanita bukan masalah
fisik lahir | tapi apa yang bisa dirasa dalam hati batin
- Wanita lembut bukan untuk diinjak, melainkan
untuk dilindungi | bagaikan hamparan hijau permadani dibawah kokoh rindang
pohon berseri
- Bila selama ini wanita menaatimu wahai suami
| berikan sedikit waktu bagi mereka untuk lakukan apa yang mereka nikmati
- Karena wanita dicintai tersebab kelemahannya
| karena ia harus dilindungi dan dijaga
- Hargailah wanita, karena hargamu tergantung
daripadanya | karena lelaki selalu dilihat dari 3 wanita, istri-ibu-anak
perempuannya
- Tugas suami adalah mendidik istrinya agar
paham | dan mendidik itu dengan pengertian, bukan suara keras dan ringan
tangan
- Bila istri belum memahami | maka hendaklah
suami bertanya apa yang salah dari cara didiknya, bukan bertanya siapa
yang dia didik
- Seharusnya wanita menyambutmu dengan senyum
laksana anak kecil saat hadirmu dirumah | tanda bahagia wanita nyata di
muka
- Bila istri tiada bahagia bersama kita? | mungkin perlu kembali kita kaji Islam, dan
jalan hidup Nabi, agar pandai bahagiakannya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar