21 Januari 2018



Assalamu'alaikum...

Sahabat Ummi...

Postingan pertama nih di tahun masehi 2018. Saya mau share tentang olshop yang saya punya hampir setahun ini. Sebenarnya, udah pernah juga sih jualan online, cuma berhenti di tengah jalan, karena lumayan rempong dengan toko offline. Jadi, dulu saya sempet jualan herbal dan perlengkapan muslimah, mulai dari pakaian, kerudung, dan bros. Tapi, sekarang udah nggak lagi.

Baca: Tips Saat Membuka Stand Bazar

Nah, tahun lalu tepatnya di bulan Maret, saya bikin olshop deh di IG. Olshop apa? olshop yang menjual properti food photography. Yap, ini berkaitan dengan hobi photography saya. Jadi, seneng hunting buat properti foto, misal piring, gelas, tea cup, mangkuk, sendok, dll pokoke penunjang pepotoan lah. Trus, akhirnya terpikir, kenapa saya nggak bikin olshop aja yah. Melihat ada peluang di sini, dan saya juga jajan properti fotonya bisa ditanggulangi dari hasil penjualan nanti hahaha... teteup yah mamak-mamak perhitungan :D

Saya sampaikanlah ide saya ke suami. Alhamdulillah dibolehkan tapi disuruh mikir sendiri gimana caranya, habisnya disuruh ngurus anak aja di rumah malah mau bebikinan lagi macam-macam  :D

Berbekal duit di rekening hasil royalti nulis dan hasil dari ngeblog, akhirnya itu olshop dibikin juga. Daaaaan... Alhamdulillah... laris manis sodara-sodara. Di awal-awal saya sampai bengong saat mencatat orderan para mamak-mamak pecinta food photography yang sekalinya jajan bisa di atas 500k. Yang jutaan? banyak.


Saat Buka Stand di even
Komunitas Fotografi Kompakers Pekanbaru


Seneng dong yah. Tapi, tetep ada dramanya juga. Namanya konsumen kan macem-macem yah, ada yang bawel tentang biaya transfer beda Bank. Nggak sabaran nunggu barang nyampe, minta diskon parah, sampai nanyain itu barang-barang yang saya jual dapet darimana. Nah... nah... yang terakhir ini bener-bener nyebelin banget nget. Nggak tahu adab dan etika menurut saya. Itu sama aja dengan nanyain tukang bikin kue yang menjual kuenya trus kepo resepnya.

Itu rahasia perusahaan atuh!

Tapi, Alhamdulillah nggak banyak sih konsumen yang drama. Kebanyakan pada baik-baik banget. Semua bikin saya jadi belajar banyak hal, terutama belajar sabar kan yah :D

Baca: Workshop Food Photography With Smartphone Oci YM

Konsumen saya itu, dari Sabang sampai Marauke. Sering takjub juga, gimana mamak-mamak kalau sudah berkehendak, tak peduli dengan ongkir yang membengkak :D

Ada yang RO nggak?

Ada dong, banyak malah :D

Pokoke kalau ada upload produk baru, langsung deh diserbu.

Sahabat Ummi...

Di postingan ini, saya juga bakal bagi tips buat kamu yang pengen juga bikin olshop seperti saya. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, yaitu:
  • Buat postingan yang menjelaskan tentang ketentuan berbelanja di olshop kita. Apa aja itu? seperti tata cara order produknya, tentang ekspedisinya, waktu pengirimannya, tata cara pembayarannya, ketentuan garansi produknya bila terjadi kerusakan, sampai penjelasan tentang waktu operasional olshop kita. Ya, kudu ada penjelasan sih buat saya. Sama aja seperti toko offline, tetap harus ada jam operasional. Bukan berarti saya ready 24 jam untuk melayani pemesanan or menanggapi pertanyaan.
  • Dalam menentukan harga jual. Banyak hal yang harus kita perkirakan. Ada biaya transportasi, biaya untuk kebutuhan packing (koran, kardus, bubble wrap, dan lakban), dll.
  • Memilih ekspedisi. Saya pribadi lebih memilih ekspedisi yang bisa pick up. Jadi, saya tinggal WA, trus barang dijemput ke rumah deh. Kalau perlu, kerjasama. Biar ekspedisi paham bahwa produk yang kita jual adalah barang pecah belah dan butuh perlakuan khusus. Jadi, begitu kita mau kirim, udah nggak perlu menjelaskan lagi.
  • Siapkan pembukuan. Catat dengan baik orderan, begitu juga alamat lengkap pemesan. Jangan lupa untuk cek persedian produk kita.
  • Lakukan promosi. Saya pribadi, melakukan promosi dengan menjadi sponsor di grup fotografi or perorangan. Insya Allah next mau bikin giveaway.

Hmmmm... mungkin itu aja kali yah. Trus, tentang akun olshop di IG yang saya pilih untuk digembok, itu salah satu strategi saya. Sekaligus memudahkan saya. Buat yang pengen lihat-lihat, silahkan, setelah itu mau unfollow, ya monggo aja :D

Satu lagi, yang jualan properti food photography banyak nggak? Banyak. Tapi, saya mah selalu yakin, kalau rezeki itu udah diatur. Malah kami sesama pemilik olshop saling belanja juga :D