28 Februari 2016

Smart Writer, Menulis Fiksi Bukan Lagi Mimpi



Bismillah...

Kalau ada pertanyaan tentang berapa banyak koleksi buku fiksi yang saya punya, jawabannya tidak banyak. Perbandingannya dengan buku non fiksi 1:10, jadi kalau ada 10 buku non fiksi, buku fiksinya hanya ada 1.

Lho kok bisa, nggak suka baca fiksi yah? Nggak juga, suka kok. Saya punya novel, kumpulan cerpen, buku puisi, bahkan komik. Memang jumlahnya tidak banyak, karena ada pertimbangan tertentu dalam pembeliannya. Salah satunya adalah siapa penulisnya.

Saat masa SMA dulu, buku fiksi yang saya miliki semuanya hasil karya anggota Forum Lingkar Pena. Sebut saja Helvy tiana rosa, Asma Nadia, Izzatul jannah, Afifah Afra, Ifa avianty, Almh Nurul f huda, dll. Selanjutnyaa seiring waktu, saya juga membeli karya penulis lain dan akhirnya kecewa dengan muatan ceritanya. Maklum, dulu belum mengenal adanya resensi buku yang bisa jadi bahan pertimbangan untuk membeli.

Tapi sekarang, tak hanya bisa mencari info berupa resensi buku yang hendak dibeli, saya bahkan mengenal penulisnya dan bisa berinteraksi langsung lewat dunia maya. Sebut saja Leyla Hana dan Riawani Elyta. Penulis yang saya kenal lewat sosial media, facebook.

Pertama kali membaca buku fiksi karya mereka, tepatnya novel, saya langsung jatuh cinta. Tak hanya dengan alur ceritanya tapi juga pesan moral yang dibawanya. Tak diragukan lagi, mereka berdua adalah penulis novel yang kece. Nggak percaya? Mbak Leyla Hana atau biasa disapa dengan Ela ini sudah aktif di dunia kepenulisan lebih dari 17 tahun. Karyanya berupa fiksi dan non fiksi, sudah tak bisa dihitung dengan jari tangan dan kaki. Belum lagi, mama dari 3 orang putra ini juga aktif di dunia blogging.

Tak kalah dengan Mbak Ela. Riawani Elyta atau yang biasa saya sapa dengan Mbak Lyta juga seorang penulis yang berprestasi. Beragam lomba menulis bergengsi telah berhasil dimenangkannya. Telah banyak menghasilkan karya baik berupa fiksi maupun non fiksi. Ibu dari 2 orang putra dan seorang putri ini juga seorang blogger.


Tuh kan, kece banget. Jadi, nggak heran deh kalau akhirnya mereka berdua membuka sebuah kelas menulis fiksi secara online yang dinamai Smart Writer. Mereka berdua melakukan bimbingan dalam menulis novel. Aiiiiiih... Pengen banget deh ikut kelas ini.

Selama nyemplung di dunia kepenulisan, saya belum berhasil dalam menulis fiksi, baik berupa cerpen apalagi novel. Padahal, pengen banget bisa menulis novel yang sarat dengan pesan moral yang baik, novel pembangun jiwa. Kerennya, berdakwah lewat ceritalah yah, ecieeee... ^__^

Begitulah, saat ini ibaratnya nih yah, nulis fiksi itu masih sebatas mimpi!. Tapi, mimpi bisa aja jadi kenyataan yak. Apalagi kalau dibimbing langsung oleh kedua penulis kece ini, Mbak Ela dan Mbak Lyta. Aaaaah... Semoga aja!. 

http://smartnulis.blogspot.co.id/2016/02/1st-giveaway-smart-writer.html

10 komentar:

  1. Saya kalau lagi baca novel, cerpen, puisi, cerbung, rasanya pengen ikutan buat. Eh, baru huruf pertama aja bingung mau dirangkai sama huruf & kalimat apa selanjutnya. Haha

    Boleh juga nih kelasnya. Siapa tau bisa jd penulis terkenal ya mbak. Xixi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Toooos! samaan kita Mbak

      Makanya ikutan GA ini, siapa tahu beruntung bisa ikutan kelasnya secara gratis hihihi... *dilempargulingsamajuri

      Hapus
  2. Yups, dua-duanya: Leyla Hana&Riawani Elyta dua maskot Be a Writer yang full kreatifitas, Moms Smart
    ga rugi belajar nulis dari keduanya, beberapa penulis salah duanya seperti Ade Anita-Aida MA dulu juga banyak belajar dan menembus penerbit mayor dari BAW atas bimbingan Leyla Hana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Termasuk Mbak Eni juga, Smart mom di BAW :)

      Hapus
  3. Menjadi writer wannabe saya mah... bukunya ga terbit terbit hihihihihiiii

    BalasHapus
  4. sama dong, saya juga pengen punya buku novel karya sendiri :)

    BalasHapus